Teknologi terkini seringkali berpotensi menambah performa dan model bisnis suatu organisasi secara menyeluruh. Hal tersebut juga berlaku jika kita membicarakan teknologi SD-WAN yang tidak dapat dilihat hanya sekadar solusi untuk masalah jaringan WAN organisasi atau perusahaan Anda. Administrator jaringan mungkin menyukai SD-WAN karena potensi kemudahan pengelolaan, perencana anggaran karena penghematan biaya, namun pengambil keputusan harus melihat teknologi ini dari sudut pandang yang lebih komprehensif.
Baca juga: Memodernisasi Jaringan Sektor Pemerintahan dengan SD-WAN
Pada 2018, Survei Frost & Sullivan menemukan alasan perusahaan untuk mengadopsi SD-WAN berkaitan langsung dengan penggerak strategis bisnis. Oleh karenanya, Frost & Sullivan pun menyarankan agar adopsi SD-WAN diselaraskan dengan inisiatif digital strategis. Bagaimana teknologi SD-WAN dapat menunjang inisiatif digital yang mungkin juga dijalankan perusahaan seperti Cloud Computing, Security, IoT, AI atau Big Data?
Cloud Computing
Cloud Computing (komputasi awan) merupakan satu di antara inisiatif digital yang penting untuk digunakan bagi banyak perusahaan dan lembaga pemerintahan. Layanan Cloud Computing, baik berupa Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), ataupun Infrastructure as a Service (IaaS) memungkinkan akses aplikasi dan sumber daya komputasi dengan mudah dan terjangkau. Karena sifatnya yang tergantung terhadap koneksi Internet, layanan Cloud menuntut ketersediaan jaringan yang andal, cepat, dengan kapasitas bandwidth memadai.
Bagi organisasi yang masih menggunakan WAN tradisional, Cloud Computing (terutama Public Cloud) dapat menambah beban dan tidak efisien untuk lalu lintas jaringan. Lalu lintas data dari kantor cabang harus melewati kantor pusat terlebih dahulu sebelum mengakses situs penyedia layanan Cloud, dan mengambil kapasitas yang dibutuhkan aplikasi yang memang hanya perlu mengakses sambungan internal.
Tidak mengherankan bila kemudian banyak organisasi yang sudah menggunakan layanan Cloud kemudian mengadopsi teknologi SD-WAN. Dengan SD-WAN, pengguna dapat langsung mengakses layanan Cloud secara langsung dengan cepat dan aman.
Penelitian IDC tahun 2018 tentang Sofware Defined WAN Survey menunjukkan bahwa layanan Cloud Computing adalah penggerak utama adopsi SD-WAN. Kemampuan untuk terhubung langsung dengan penyedia SaaS dan PaaS secara aman menjadi kriteria pertama (22,8%) diikuti oleh peningkatan kinerja aplikasi SaaS dan PaaS (21,1%).
Internet of Things (IoT)
IoT telah mengubah dan mentransformasi banyak sektor bisnis dan pemerintahan. Sebagai contoh, industri manufaktur dan kesehatan telah mendapatkan banyak manfaat dari IoT, khususnya Industrial IoT (IIoT). Kota-kota modern di seluruh dunia sudah banyak yang menerapkan konsep Smart City untuk meningkatkan taraf kesejahteraan warganya, yang juga mengandalkan IoT.
Melihat potensi tersebut, tidak mengherankan bila semakin banyak organisasi yang melirik adopsi IoT. Studi IDG, 2020 State of Network Survey, misalnya, yang menyebutkan bahwa IoT merupakan teknologi kedua yang paling banyak diriset para praktisi dan profesional jaringan IT.
Di Asia Pasifik, Global Data juga memprediksi bahwa pasar teknologi IoT akan mencapai USD 96 miliar pada tahun 2023. IoT menuntut jaringan dalam skala besar yang andal, real-time dengan latensi rendah tentunya dengan biaya relatif terjangkau. Dalam beberapa kasus, konektivitas yang tersedia ke perangkat IoT hanya tersedia lewat sambungan nirkabel (Wi-Fi dan LTE, dan nantinya 5G). SD-WAN yang dapat bekerja dengan berbagai jenis sambungan, dan dirancang untuk koneksi yang andal dan efisien, dapat membantu perusahaan membangun infrastruktur IoT.
Baca juga: Memecahkan Masalah Hybrid Cloud dengan SD-WAN
Big Data analytics yang mengolah data dari berbagai jenis perangkat IoT menuntut kualitas konektivitas jaringan yang akan menyulitkan WAN tradisional. Optimisasi WAN dapat membantu, namun kualitas jaringan yang diberikan SD-WAN memastikan sistem Big Data analytics dapat berjalan lancar.
Security
Inisiatif digital dapat membuka peluang dan model bisnis baru. Namun, di sisi lain, karena semakin mengandalkan teknologi, inisiatif digital juga membuat suatu organisasi menjadi lebih rentan terhadap kejahatan siber. Dampak akibat kebocoran data juga akan lebih besar. Hal ini pun terlihat dari hasil riset Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menyebutkan bahwa Indonesia mengalami peningkatan serangan siber pada 2019.
Tercatat 98 juta kali serangan terjadi pada periode tersebut dan catatan itu jauh meningkat dibandingkan 12 juta kasus pada 2018. Mengingat kerentanan bisnis modern yang semakin mengandalkan teknologi digital, aspek keamanan harus menjadi bagian penting dari transformasi bisnis. Adopsi teknologi SD-WAN dapat bersinergi dengan inisiatif keamanan yang dijalankan perusahaan.
Secara inheren, koneksi data yang menggunakan jaringan SD-WAN sudah terlindungi menggunakan IPSec Tunneling. Selain itu, fitur seperti mikrosegmentasi dan kemudahan pengelolaan jaringan pada umumnya dapat membantu tim Security perusahaan membuat policy keamanan dan memantau jaringan dengan lebih baik. Jika digunakan sebagai infrastruktur untuk IoT, fitur keamanan dari SD-WAN juga dapat membantu perlindungan jaringan. Hal ini sangat penting karena IoT dapat menjadi sasaran peretas. Salah satu contohnya dapat dilihat ketika Botnet Mirai menyerang perangkat IoT berbasis Linux pada 2016.
Artificial Intelligence
Kecerdasan buatan atau lebih sering dikenal sebagai Artificial intelligence ( AI) merupakan inisiatif digital lain yang dapat memberikan manfaat dari adopsi teknologi SD-WAN dalam organisasi. Gartner meramalkan teknologi AI sebagai salah satu pendorong transformasi bisnis pada tahun 2020. Adopsi masal AI ini dimungkinkan oleh Cloud Computing yang memungkinkan ketersediaan sumber daya komputasi ampuh dengan biaya terjangkau.
Beberapa perusahaan juga mulai menawarkan layanan AI-As-A-Service (AIaaS), yang akan membuka akses AI ke lebih banyak organisasi. AIaaS dapat dilihat sebagai aplikasi SaaS khusus untuk kecerdasan buatan. Ketika diimplementasikan sebagai layanan Cloud, AI akan dapat memperoleh manfaat dari adopasi SD-WAN seperti aplikasi-aplikasi Cloud lainnya.
Kelincahan dan fleksibilitas SD-WAN
Selain dapat menunjang berbagai inisiatif digital lainnya, teknologi SD-WAN juga dapat memberi manfaat langsung terhadap perusahaan. Dengan mengimplementasikan SD-WAN, perusahaan dapat memperoleh kecepatan dan fleksibilitas yang sangat penting dalam melakukan transformasi bisnis.
Salah satu contoh fleksibilitasteknologi SD-WAN adalah kemampuan menggabungkan berbagai macam private WAN, seperti IP-VPN dan Metro Ethernet, atau WAN publik (lewat Internet), dengan berbagai teknologi akses dari serat optik (fiber), radio link, hingga LTE/4G. Lintasarta memiliki solusi untuk memaksimalkan fleksibilitas tersebut melalui layanan Managed SD-WAN.
Jaringan SD-WAN Lintasarta memiliki kemampuan untuk memahami preferensi tiap-tiap aplikasi. Misalnya, aplikasi konferensi video Zoom membutuhkan latensi < 100 ms, sedangkan Office365 dapat menoleransi sampai 200 ms, dan jaringan dapat mengatur kualitas layanan jaringan agar kedua aplikasi dapat berjalan optimal.
Baca juga: Peranan SD-WAN Pada Dunia Industri Manufaktur
Selain itu, teknologi SD-WAN juga memungkinkan membangun jaringan lebih cepat dibandingkan WAN tradisional sehingga perusahaan dapat lebih mudah membuka kantor cabang baru ketika hendak melakukan ekspansi. Pengelolaan jaringan cabang juga lebih mudah dengan otomasi lewat zero touch installation, dengan manajemen di Cloud. Migrasi ke jaringan SD-WAN dari WAN tradisional dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah dengan memanfaatkan layanan Lintasarta Managed SD-WAN.
Sebagai penyedia layanan IT komprehensif yang sudah berpengalaman puluhan tahun, Lintasarta memiliki keahlian yang sudah teruji untuk dapat membantu integrasi teknologi SD-WAN dengan inisiatif digital organisasi Anda. Untuk mendapatkan informasi lebih jauh mengenai Lintasarta Managed SD-WAN, Anda dapat menghubungi kami.