Survei yang dilakukan IDC pada November 2019 menunjukkan bahwa 96% perusahaan menggunakan koneksi jaringan WAN untuk mengakses aplikasi di Public Cloud seperti Office 365, Zoom, Microsoft Teams, Facebook, Youtube, Netflix dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi tersebut cukup sering diakses setiap harinya karena berkaitan dengan operasional perusahaan.
Merujuk pada survey di atas, kebutuhan bandwidth jaringan WAN akan meningkat secara signifikan dikarenakan beberapa aplikasi streaming seperti Youtube atau Netflix mengonsumsi bandwidth cukup besar. Dengan demikian, jika seluruh kantor cabang perusahaan mengakses aplikasi Public Cloud, maka kebutuhan bandwidth WAN pun akan meningkat.
Beberapa perusahaan mengantisipasi dengan menambahkan koneksi Internet di masing-masing kantor cabang untuk mengakomodir kebutuhan akses Public Cloud. Hal ini menyelesaikan satu masalah, tetapi jika setiap kantor cabang dapat langsung mengakses ke Internet, maka membuka potensi celah keamanan yang cukup membahayakan. Jika sebelumnya keamanan terpusat di Data Center, maka di setiap kantor cabang perlu memperkuat keamanan sehingga terhindar dari serangan siber.
Pemanfaatan akses Internet di setiap kantor cabang sebagai Private WAN cadangan dapat dikatakan cukup rumit dalam pengimplementasiannya karena setiap router di kantor cabang harus diatur VPN Tunnel agar dapat difungsikan sebagai WAN cadangan.
Baca juga: Peran SD-WAN dalam Dunia IoT untuk Industri Perbankan
Lintasarta Managed SD-WAN merupakan solusi untuk menjawab tantangan tersebut. Secara umum, teknologi SD-WAN adalah Virtual WAN yang dapat berjalan di atas berbagai jenis WAN dari Private WAN seperti MPLS, Metro Ethernet, maupun Public WAN seperti Internet dedicated, Internet Broadband hingga Internet 4G. Sehingga apapun koneksi yang ada di masing-masing kantor cabang dapat dimanfaatkan menjadi Virtual WAN dari SD-WAN dan akses Internet di cabang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu koneksi WAN kearah Data Center.
Saat ini, Lintasarta Managed SD-WAN memiliki gateway di berbagai Public Cloud terkemuka. Gateway tersebut memungkinkan untuk membentuk tunnel di atas koneksi Internet kearah Public Cloud. Kelebihan tunnel ini adalah akses ke aplikasi Public Cloud, walaupun melalui akses Internet seperti melalui Private WAN sehingga keamanan koneksi meningkat.
Gateway juga dapat diimplementasikan di Data Center perusahaan, sehingga koneksi dari kantor cabang ke Data Center yang awalnya menggunakan Private WAN dapat diganti dengan Public WAN. Karena harga berlangganan Private WAN lebih mahal dari Public WAN, maka migrasi ke Public WAN akan dapat memberikan efisiensi biaya pada perusahaan. Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah karakteristik aplikasi yang digunakan perusahaan. Apabila aplikasi perusahaan sifatnya kritikal, maka tidak dapat serta merta dipindahkan ke Public WAN, melainkan menggunakan satu Private WAN sebagai koneksi utama dan Public WAN seperti Internet Dedicated dan/atau Internet Broadband sebagai cadangan.
Selain itu, Lintasarta Managed SD-WAN juga memiliki fitur Application Steering di mana secara otomatis layanan ini dapat mengidentifikasi aplikasi yang diakses pengguna, prioritas, dan karakteristik dari aplikasi tersebut. Lintasarta Managed SD-WAN dapat mengidentifikasi aplikasi yang bersifat delay sensitive dan menentukan melalui jalur mana aplikasi tersebut akan dikirimkan melihat dari “healthy check” masing-masing WAN.
Baca juga: [Infografis] Lintasarta SD-WAN: Jaminan Perlindungan Kinerja dan Keamanan Data
Dari sisi keamanan, Lintasarta managed SD-WAN sudah dilengkapi dengan layanan tambahan, yaitu Unified Threat Management (UTM). Dengan UTM, perangkat SD-WAN di kantor cabang akan berfungsi sebagai Firewall yang menutup celah-celah keamanan saat Internet digunakan. Lintasarta Managed SD-WAN dapat diimplementasikan dengan mudah dan cepat berkat dukungan fitur Zero Touch Provisioning (ZTP). Instalasi dan perubahan pengaturan di kantor cabang yang tersebar di berbagai kota dapat dengan mudah dilakukan dari kantor pusat. Hal ini sangat penting jika ingin menerapkan kebijakan baru di jaringan dengan cepat.
Transformasi digital akan semakin mudah dan cepat dilaksanakan dengan teknologi Managed SD-WAN dari Lintasarta bagi perusahaan dengan metode berlangganan berbasis Opex, sehingga perusahaan tidak perlu investasi perangkat SD-WAN. Begitu juga lisensi dari teknologi SD-WAN yang sudah diabsorbsi semua oleh Lintasarta. Hal ini akan membuat perusahaan tidak perlu lagi memikirkan perpanjangan lisensi setiap tahunnya. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai Lintasarta Managed SD-WAN.
Penulis: Herbudi Wibowo, Lintasarta Datacom Planning & Engineering Vice President