Meskipun bersaing ketat dengan metode pembayaran nontunai lain, kartu kredit masih menjadi pilihan buat banyak orang untuk berbelanja. Agar dapat terus kompetitif, penyedia jasa kartu kredit terus berinovasi, antara lain dengan menerapkan teknologi canggih seperti AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan).
AI secara umum didefinisikan sebagai teknologi yang memungkinkan mesin untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya membutuhkan kecerdasan manusia. Penerapan AI pada industri kartu kredit memungkinkan proses yang tadinya harus ditangani manusia dapat dilakukan mesin, dengan hasil tidak kalah akurat dan volume yang jauh lebih tinggi.
Baca juga: Nilai Tambah Baru dari Analisis Data Pembayaran Melalui Kartu Kredit
Kelebihannya kualitas pelayanan kartu kredit juga menjadi lebih baik. Saat ini, paling tidak ada tiga kegunaan kecerdasan buatan untuk industri kartu kredit: pendeteksian transaksi palsu (fraud), pelayanan pelanggan, serta analisis data untuk pemasaran.
Kecerdasan Buatan untuk Deteksi Transaksi Palsu
Transaksi palsu merupakan masalah yang dijumpai oleh industri kartu kredit di seluruh dunia. Di Indonesia, masalah ini sempat menjadi persoalan rumit. Pada awal dasawarsa 2000-an, situs web e-commerce internasional seperti Amazon dan e-Bay sempat memasukkan Indonesia dalam daftar hitam karena banyaknya transaksi palsu yang berasal dari tanah air. Agar e-commerce mau menerima transaksi kartu kredit, transaksi palsu harus ditekan serendah mungkin.
Dengan teknik Machine Learning (ML), mesin bisa belajar untuk membedakan ciri-ciri transaksi palsu dengan transaksi sah. ML belajar dari berbagai jenis data seperti data pelanggan, merchant, dan berbagai sumber lainnya untuk dapat mengenali transaksi palsu.
Saat ini, perusahaan kartu kredit terkemuka seperti MasterCard dan Visa sudah menggunakan AI untuk deteksi transaksi palsu secara real-time. Transaksi mencurigakan dapat dicegah saat itu juga, dan kerugian bank bisa ditekan.
Pelayanan Pelanggan oleh Kecerdasan Buatan
Penanganan terhadap keluhan pelanggan merupakan kewajiban untuk setiap perusahaan, terutama yang berurusan dengan pelanggan perorangan. Perusahaan seperti bank atau penyedia jasa keuangan lain perlu memastikan pelayanan pelanggan berkualitas.
Ini bisa jadi masalah bila bank mengalami pertumbuhan pesat, dan mendapat nasabah dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. Salah satu solusi adalah menggunakan Chatbot untuk otomatisasi pelayanan pelanggan.
Chatbot adalah perangkat lunak yang dapat mensimulasi percakapan dengan manusia, biasanya lewat percakapan teks, walaupun saat ini juga sudah bisa dijumpai Chatbot yang melayani percakapan audio. Dengan Chatbot, bank dapat melayani keluhan pengguna kartu kredit tanpa harus mempekerjakan banyak agen pelayanan pelanggan.
Baca juga: Inilah Berbagai Inovasi Kartu Kredit
Chatbot dimungkinkan antara lain oleh kemajuan dalam Natural Language Processing (NLP) atau pengolahan bahasa alami dan Natural Language Generation (NLG) atau penciptaan bahasa alami. NLP memungkinkan mesin untuk dapat memahami pertanyaan pelanggan, sementara NLG diperlukan agar jawaban dari mesin bisa terlihat menyerupai jawaban manusia.
Analisis Data Menggunakan Kecerdasan Buatan
Penggunaan kartu kredit semakin melonjak seiring meningkatnya kemudahan belanja, baik secara fisik maupun daring (online). Saat ini bank dapat mengakses data transaksi pembayaran dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Data ini dapat dianalisis lebih lanjut dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk pemasaran. Dari data kartu kredit, bank dapat menciptakan model ML yang dapat menganalisis kebiasaan belanja nasabah. Bank dapat mengirimkan penawaran diskon yang paling mungkin diminati nasabah, dan dengan demikian meningkatkan jumlah transaksi.
Baca juga: Kartu Kredit dan Ekosistem Ekonomi Digital
Sebaliknya, bank bisa memprediksi nasabah yang berisiko telat melakukan pembayaran kartu kredit, dan mengirimkan peringatan agar membatasi konsumsi. Bank juga bisa menawarkan restrukturisasi utang.
Lintasarta TPCM (Third Party Card Management) menyediakan solusi layanan penyediaan sistem dan penanganan operasional proses bisnis produk kartu kredit kepada bank yang ingin menawarkan produk kartu kredit. Layanan ini menghubungkan bank secara langsung ke ke Visa dan MasterCard.
Berbeda dengan kartu kredit co-branding, dengan Lintasarta TPCM bank dapat memiliki dan mengakses sepenuhnya data nasabahnya. Untuk mengetahui lebih lanjut solusi Lintasarta TPCM, silakan hubungi kami.