Pandemi Covid-19 telah merubah pola kehidupan di berbagai sektor, salah satunya sektor pendidikan. Untuk menghindari penularan Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh atau online dengan memanfaatkan teknologi Internet dan solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai pendukungnya.
Pelaksanaan Pembelajaran jarak Jauh (PJJ) sudah dilakukan di semua tingkat pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi sebagi bentuk proses digitalisasi di sektor pendidikan. Namun, hal ini bukan tanpa hambatan. Salah satu tantangan utama dalam PJJ adalah tidak adanya kontak langsung seperti saat pembelajaran tatap muka. Kemudian munculnya rasa jenuh karena hanya duduk dan menatap layar. Lalu, bagaimanakah solusinya untuk mengatasi persoalan yang hampir dirasakan seluruh pelaku belajar online?
Konten belajar online yang tidak membosankan
Konten belajar online menjadi tanggung jawab dari pihak lembaga pendidikan dan para pengajarnya. Oleh sebab itu, berkreasi agar konten pembelajaran online tetap menarik dan esensi ilmu tersampaikan perlu dipertimbangkan. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membuat konten belajar online agar tidak membosankan tanpa mengesampingkan relevansi ilmu yang akan disampaikan?
Baca juga: E-learning Penangkal Pandemi
- Pastikan konten mudah untuk diakses, dipahami dan dipelajari. Terdapat pilihan seperti menggunakan aplikasi atau platform media yang sesuai dengan kondisi lembaga pendidikan, pengajar, dan peserta didik.
- Menggunakan media audio visual baik gambar, video, dan suara yang berkualitas. Visualisasi dan kualitas audio yang baik akan tetap menjaga suasana hati peserta didik sehingga mereka tidak mudah bosan.
- Metode interaktif dapat membuat konten tetap mudah dicerna untuk diikuti, relevan, dan bermanfaat. Tidak hanya berfokus pada kualitas audio visual yang nantinya membuat esensi dari materi pembelajaran terkesampingkan.
Apa saja ciri-ciri konten yang menarik?
Terdapat tantangan tersendiri dalam membuat konten yang menarik. Namun, apa saja ciri-cirinya?
- Konten belajar online yang menarik mampu membangun interaksi dan melibatkan pelajar meskipun secara virtual. Interaksi ini bisa mengacu pada proses di kala pembelajaran tatap langsung, seperti tanya jawab, kuis, atau hal lainnya yang dirasa perlu untuk memecah kebosanan.
- Audio visual yang jelas, lugas, dan berkualitas. Tanpa audio visual yang jelas, maka dapat mengganggu konsentrasi peserta didik. Kualitas audio visual harus dijaga dengan peralatan yang mumpuni.
- Infrastruktur pendukung yang andal. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan sesuai standar, maka proses belajar online dapat berjalan lancar sehingga materi pembelajaran bisa tersampaikan dengan baik.
Baca Juga: Manfaat Teknologi Smart Campus
Institusi pendidikan perlu untuk memiliki infrastruktur pendukung belajar online yang memadai untuk tetap menjaga kualitas lulusannya. Lintasarta Smart Campus e-Learning bisa menjadi salah satu solusi yang tepat. Lintasarta Smart Campus e-Learning merupakan produk LMS (Learning Management System) yang terintegrasi dengan sistem SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) dan SPADA (Sistem Pembelajaran Daring) milik DIKTI.
Peserta didik atau mahasiswa dapat mengakses aplikasi e-Learning kapan pun dan dimana pun dengan jaringan Internet. Kebutuhan infrastruktur sudah disediakan dan dijamin ketersediaannya oleh Cloud milik Lintasarta. Lintasarta Smart Campus e-Learning memfasilitasi media pembelajaran beragam mulai dari dokumen, teks, video, gambar, dan media pembelajaran lainnya. Silakan hubungi kami agar Anda mendapatkan informasi lebih lanjut.