Tingkat kriminalitas di Indonesia cenderung meningkat sepanjang 2020. Hal ini tertuang dalam laporan Kepolisian RI, yang mencatat bahwa pada pertengahan Juni 2020, peningkatan gangguan Kamtibmas sebesar 38,45% dibanding pekan sebelumnya. Salah satu upaya pemerintah meminimalkan tindak kriminalitas tersebut adalah dengan penggunaan teknologi Closed Circuit Television (CCTV).
Menurut keterangan Center for Problem-Oriented Policing, yang dirilis Arizona State University, CCTV efektif mencegah kejahatan bukan dengan membatasi akses secara fisik, melainkan membuat calon pelaku urung berbuat jahat karena takut terdeteksi.
Baca juga: Solusi Thermal CCTV untuk Covid-19
Saat ini, China menjadi negara yang paling banyak menggunakan teknologi dalam kamera pengawas untuk memantau aktivitas masyarakatnya. Menurut laporan penelitian Comparitech pada 2019, China memiliki 200 juta unit CCTV, jauh mengungguli beberapa negara besar lainnya, seperti Amerika Serikat (50 juta unit), Jerman (5,2 juta unit), Inggris (5 juta unit), dan Jepang (5 juta unit).
Pada 2018, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Umar Surya Fana, mengungkapkan, keberadaan CCTV di berbagai area memang sangat membantu kinerja aparat keamanan mengungkap identitas pelaku bila terjadi tindak kejahatan. Bahkan, menurut Umar, dalam periode Januari-Oktober 2017, Polda Jabar berhasil mengungkap 18 kasus kejahatan dengan bantuan CCTV.
Pentingnya pengunaan CCTV untuk mencegah tindakan kriminal juga disampaikan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz. Pada Oktober 2020, Abdul Aziz menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI menambah jumlah kamera CCTV di sejumlah ruas jalan ibu kota, setelah marak terjadi aksi begal terhadap pesepeda.
CCTV dan teknologi Smart City
Di Indonesia, penggunaan CCTV cukup diminati dan menjadi bagian dalam upaya pemerintah daerah dalam mengimplementasikan Smart City. Adapun, Konsep dari Smart City di sini adalah pemanfaatan teknologi informasi komunikasi (ICT) atau digital untuk mengatasi berbagai persoalan dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat
Teknologi dalam Smart City dapat membuat kinerja pemerintah lebih efektif karena pemerintah dapat mengakses informasi dari berbagai sumber data (Big Data) yang juga bisa dihimpun dari berbagai perangkat IoT. Nantinya, data tersebut dapat ditindaklanjuti sebagai pertimbangan pemerintah dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, atau biasa juga disebut Decision Support System (DSS).
Baca juga: Thermal CCTV: Teknologi pendukung protokol kesehatan di era New Normal
Selain itu, penggunaan CCTV di berbagai daerah juga dapat dilengkapi teknologi Intelligent Video Analytics (IVA) yang dapat membantu mengurangi aktivitas kriminal di tengah masyarakat. Dengan teknologi tersebut, memungkinkan dapat melakukan analisa data-data visual seperti mendeteksi plat nomor, menghitung jumlah kendaraan mendeteksi benda berbahaya seperti benda tajam atau senjata api hingga mengenali wajah .
Dengan adanya CCTV yang sudah terpasang di beberapa lokasi strategis dan terintegrasi serta dilengkapi dengan IVA berbagai potensi masalah bisa lebih diantisipasi di awal sehingga pemanfaatan CCTV menjadi salah satu sarana untuk menekan tingkat kejahatan yang tinggi.
Meski Smart City memiliki beragam teknologi yang sangat mumpuni untuk meningkatkan rasa aman di masyarakat, bukan berarti penerapannya tidak memiliki tantangan. Yang sering menjadi tantangan adalah kesiapan infratsruktur telekomunikasi di suatu daerah. Infrastruktur telekomunikasi dibutuhkan untuk menyediakan konektivitas yang terkait salah satunya dengan teknologi IoT.
Selain itu, untuk mengatasi persoalan meningkatkan rasa aman tersebut juga diperlukan solusi terintegrasi agar peran CCTV dapat maksimal. Misalnya, dengan penggunaan command center untuk mengumpulkan dan mengolah data-data yang terekam dari CCTV yang sudah dipasang di beberapa daerah.
Sebagai solusi, Anda dapat menggunakan layanan SKOTA Data by Lintasarta, yang merupakan bagian dari platform Smart City untuk membantu pemerintah daerah melakukan hal tersebut. Dengan SKOTA Data by Lintasarta, pemerintah akan dimudahkan saat memantau, menganalisis, serta mengelola daerahnya berdasar data terintegrasi, sehingga mampu menentukan kebijakan dan mengambil keputusan secara efektif dan efisien.
Baca juga: Seperti Apa Konsep Smart City untuk Ibu Kota Baru?
Selain itu, solusi Smart City Lintasarta juga menawarkan teknologi Intelligent Video Analytics (IVA), yang merupakan software untuk membantu pemerintah setempat mengumpulkan atribut, peristiwa, atau pola perilaku tertentu melalui analisis video dari lingkungan atau daerah yang dipantau.
Apabila Anda tertarik untuk mengetahui lebih detail mengenai teknologi SKOTA Data by Lintasarta silakan hubungi kami.