Hampir semua jenis industri yang menggunakan air dalam proses produksinya akan menghasilkan air limbah. Sayangnya, air limbah mengandung bahan kimia yang membahayakan.
Oleh karena itu sebelum dibuang ke lingkungan, air limbah harus diolah terlebih dahulu. Untuk memastikan air limbah hasil pengolahan benar-benar tidak mengganggu lingkungan, industri juga harus melakukan pemantauan kualitas air limbah dan juga melakukan pelaporan ke pemerintah.
Pemantauan kualitas ini dilakukan agar dapat mengetahui apabila air limbah yang sudah diolah ternyata tidak memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan. Bila terjadi masalah, pengelola instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di industri kemudian dapat mengambil langkah yang diperlukan.
Baca Juga: Tren Teknologi dalam Dunia Pendidikan pada 2021
Karena pengolahan air limbah ini sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan, tidak heran bila pemerintah mewajibkan industri – industri untuk memiliki sistem pemantauan kualitas air limbah dengan lebih baik.
Kekurangan pemantauan manual dan manfaat SPARING
Proses pengendalian dan pemantauan kualitas air limbah sampai baru-baru ini masih sering dilakukan secara manual. Cara manual ini masih melibatkan operator untuk melakukan pengambilan sampel air limbah di titik pengeluaran IPAL (titik penaatan).
Sampel ini kemudian diuji di laboratorium untuk mengetahui kadar pencemaran dalam air limbah. Hasil pengujian tersebut kemudian dibandingkan dengan baku mutu yang sudah ditetapkan lalu dilaporkan.
Pemantauan secara manual ini tentu tidak ideal. Biaya pemantauan manual relatif lebih mahal untuk tenaga kerja dan proses pengujiannya. Penerapan otomasi diharapkan tidak hanya akan meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi kesalahan oleh manusia (human error).
Bila pemantauan dilakukan secara terus-menerus (continuous) dan daring (online), kualitas air limbah dapat diketahui dengan cepat. Sementara jika kualitasnya melebihi baku mutu yang ditetapkan, pengelola IPAL dapat mengambil tindakan-tindakan korektif seperti contohnya memeriksa dan membersihkan kembali unit filtrasi pada IPAL yang sudah mulai kotor.
Baca Juga: Pecahkan Masalah Distribusi Hasil Pertanian dengan Smart Farming
Otomasi dapat dilakukan dengan menerapkan SPARING (sistem pemantauan kualitas air limbah secara terus-menerus dan dalam jaringan). SPARING sendiri merupakan salah satu aplikasi dari teknologi the Internet of Things (IoT) di sektor industri. Dengan memanfaatkan teknologi SPARING, operator tidak lagi perlu ke lokasi pengambilan sampel, dan pengukuran cukup dilakukan oleh sensor secara continuous dan real time. Hasil pengukuran dapat diolah secara otomatis dan laporannya kemudian dikirimkan oleh sistem ke pusat data milik pemerintah.
Diwajibkan Kementerian LHK
Karena sistem pemantauan manual punya banyak kekurangan, tidak mengherankan bila Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mewajibkan 12 jenis industri untuk menerapkan SPARING.
Peraturan Menteri LHK No. 80 tahun 2019 menetapkan, sektor industri yang wajib memiliki SPARING adalah industri rayon, pulp/kertas, petrokimia hulu, olekimia dasar, minyak sawit, pengolahan minyak bumi, eksplorasi dan produksi migas, pertambangan emas dan tembaga, pertambangan batu bara, industri tekstil, dan kawasan industri.
Sistem pemantauan kualitas air limbah akan memantau parameter kualitas air limbah yang berbeda-beda, tergantung dari jenis industrinya. Contohnya pertambangan nikel, emas, dan tembaga hanya diwajibkan untuk memantau kualitas berdasarkan parameter derajat keasaman (pH), total suspended solids (TSS), dan debit air.
Sementara sistem serupa di kawasan industri juga akan memantau lima parameter lengkap yaitu pH, TSS, chemical oxygen demand (COD), ammonia-nitrogen (NH3-N) dan debit. Parameter yang harus dipantau ini sudah ditetapkan oleh Kementerian LHK.
Manfaat layanan
SPARING jelas lebih baik dibandingkan pemantauan manual. Namun, perusahaan tetap harus mengeluarkan biaya untuk pembangunan sistemnya, antara lain untuk sensor, perangkat lunak, konektivitas, dan pemasangannya.
Sektor industri yang membutuhkan sistem pemantauan kualitas air limbah dapat memanfaatkan layanan SPARING dari Lintasarta. Industri bisa meraup manfaat sistem pemantauan kualitas air limbah yang lebih baik, seperti pengurangan biaya dan peningkatan efisiensi dalam proses pemantauan.
Baca Juga: Memilih Data Center, Perusahaan Fintech Harus Perhatikan Tiga Hal Ini
Dengan memanfaatkan skema bisnis sewa (managed service) dari Lintasarta, perusahaan tidak perlu lagi melakukan investasi belanja modal (capital expense, capex) yang besar di awal karena sudah diubah menjadi pengeluaran operasional (operational expense, opex) dalam bentuk sewa bulanan. Selain itu, perusahaan tetap dapat mematuhi peraturan KLHK tentang pemantauan kualitas air limbah untuk menjaga lingkungan tanpa harus membebani anggaran.
Sensor-sensor SPARING juga dilengkapi dengan Lintasarta IoT Platform, yang secara cepat mampu membantu Anda dalam mengumpulkan, memproses, memvisualisasikan, dan menganalisis data-data yang dihasilkan oleh sensor.
IoT platform berbasis Cloud ini berisikan lebih dari 100 buah widgets yang dapat dengan mudah untuk Anda modifikasi. Melalui platform ini, Anda dapat dengan cepat membuat dashboard pemantauan yang dapat menganalisa data-data sensor dan membuat keputusan yang tepat bagi bisnis.
Layanan SPARING dari Lintasarta juga memberikan pemeliharaan rutin berupa kalibrasi dan pembersihan sensor secara berkala, serta jaminan SLA (Service Level Agreement).
Lintasarta menyediakan berbagai paket SPARING sesuai kebutuhan industri. Untuk mengetahui lebih lanjut manfaat layanan SPARING, silakan hubungi kami.