|
Lintasarta

Bagaimana smart city menjadikan kota lebih aman di saat New Normal?

Kota pintarNew NormalNew Normal di IndonesiaPandemi Covid-19SKOTA by LintasartaSmart City

Pandemi Covid-19 mendorong berbagai pihak untuk lebih banyak menerapkan solusi berbasis teknologi dalam melangsungkan bisnis atau menjalankan kehidupan. Solusi teknologi ini menjadi pemangkas jarak karena mampu menghubungkan banyak orang meski dari jarak jauh. Konsep ini serupa dengan Internet of Things (IoT) yang menjadi tulang punggung kota pintar atau smart city.   Pengembangan smart city di tengah pandemi dan New Normal menjadi lebih dikerahkan. Tujuannya adalah untuk membantu pemerintah memberantas virus, membuat orang-orang bekerja dengan aman serta memulihkan ekonomi kota.

Pendekatan smart city

Pendekatan smart city atau kota pintar dapat diartikan ketika pemerintah kota memanfaatkan wawasan dan teknologi real-time. Dengan demikian, pemerintah dapat memangkas waktu respons saat situasi krisis, merencanakan proses pemulihan hingga memastikan kelancaran logistik. Berikut peran yang dapat dilakukan smart city dalam membantu pemerintah menangani pandemi di saat New Normal.

Baca juga: 4 Manfaat Smart City bagi Masyarakat dan Pemerintah

    1. Sistem informasi terpusat

Dalam konsep smart city, pemerintah daerah dan pusat dapat mengawasi semua perkembangan kota. Hal ini pada akhirnya akan membantu pemerintah dalam mendapatkan wawasan baru yang dapat ditindaklanjuti. Namun di tengah pandemi Covid-19 dan New Normal di Indonesia, pemerintah kota perlu menghubungkan semua layanan terkait kota menjadi dalam satu sistem informasi yang terpusat. Tentu saja hal ini akan lebih mempermudah pemerintah dalam memantau, memberikan informasi dan edukasi masyarakat, dan mengambil keputusan (decision support system).

    1. Sistem peringatan dini

Didukung dengan serangkaian perangkat IoT, smart city dapat memberikan peringatan potensi puncak penyebaran virus selanjutnya atau early warning system. Data ini bisa diperoleh dari CCTV yang terintegrasi dengan fitur thermal monitoring, mask detection, facial recognition, atau pelacak kesehatan seperti yang dimiliki oleh merek Fitbit, Apple maupun Google. Data ini dapat digunakan untuk memprediksi arus keluar masuk individu, maupun wabah flu di masa lalu. Dengan demikian, pemerintah dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut jika diperlukan.

Baca juga: Thermal CCTV: Teknologi pendukung protokol kesehatan di era New Normal

    1. Pengoperasian secara remote untuk meminimalisir paparan virus

Di saat pandemi dan New Normal, di mana social dan physical distancing diutamakan, penggunaan teknologi yang mendukung operasional secara remote sangat diperlukan. Misalnya, untuk kebutuhan instalasi pengolahan air atau pendistribusian tenaga listrik yang kontrolnya terpusat. Operator terkait sendiri kini sudah berupaya mencari cara kreatif untuk menjaga jarak sembari tetap melayani pelanggan, dengan menggunakan solusi manajemen jarak jauh atau otomasi.

Sebagai contoh, smart city dapat membantu pemerintah saat pandemi dengan memanfaatkan droneberukuran kecil. Seperti beberapa kota di Tiongkok, Amerika Serikat (AS) dan lainnya, drone digunakan sebagai alat pengawasan. Dalam praktiknya, drone dapat melihat aktivitas mencurigakan atau hanya melakukan pemantauan.

Tak hanya itu, drone juga dapat dimanfaatkan untuk menyemprotkan disinfektan di area kasus Covid-19, mendeteksi suhu tubuh orang-orang di jalan hingga memberikan pasokan alat medis. Pemanfaatan lainnya yaitu untuk membantu pemerintah dalam memantau zona merah Covid-19 tanpa secara langsung mengerahkan petugas terkait.

Baca juga: Inilah Tantangan dan Faktor Sukses Smart City

Lintasarta turut menyediakan solusi teknologi yang mendukung pengembangan smart city. Melalui SKOTA by Lintasarta, solusi ini menawarkan end-to-end solution yang dibagi ke dalam beberapa tahapan, mulai dari perencanaan, implementasi, hingga sosialisasi ke masyarakat. Tahapan-tahapan ini ditawarkan oleh Lintasarta untuk mendukung pemerintah dalam implementasi smart city lebih terarah dan terukur.   SKOTA by Lintasarta tidak hanya memberikan solusi infrastruktur teknologi dan aplikasi, namun pendampingan secara komplit dengan enam tahapan, meliputi masterplan, infrastruktur IT, jasa integrasi data, aplikasi, pendampingan change management, dan sosialisasi ke masyarakat serta didukung dengan pelayanan profesional terbaik. Dengan tahapan tersebut, implementasi smart city di daerah tersebut dapat berjalan dengan lebih optimal. Anda dapat menghubungi kami jika terkarik menggunakan layanan SKOTA by Lintasarta.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!