Industri Rumah Sakit dewasa ini terus mengalami pertumbuhan ditunjang dengan tingkat pertambahan penduduk dan peningkatan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang semakin mudah. Ditambah lagi munculnya pandemi dan tren transformasi digital yang mulai diimplementasikan sebagian besar industri di Indonesia, khususnya industri kesehatan. Hal ini tentunya berdampak kepada peningkatan jumlah volume pasien di berbagai RS khususnya kota-kota besar.
Baca juga: Apakah Data Rumah Sakit Aman Ketika Menggunakan Sistem Informasi Terintegrasi?
Performa kualitas manajemen dan layanan rumah sakit harus terus meningkat terkait penguatan citra merek atau brand image di kalangan masyarakat secara umum. Jika tidak ada perbaikan maka manajemen rumah sakit harus bersiap diri ditinggalkan beberapa pasiennya yang memilih berobat di tempat lain.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di 2019, hingga 2018 total jumlah RS di Indonesia sebanyak 2.813 unit. Lebih rinci lagi dari total RS tersebut sebanyak 2.269 unit merupakan rumah sakit umum, dan 544 merupakan rumah sakit khusus.
Melihat dari data tersebut, Jawa Timur merupakan provinsi dengan rumah sakit terbanyak (381), kemudian disusul oleh Jawa Barat (350) dan Jawa Tengah (290). DKI Jakarta sendiri hanya memiliki 203 rumah sakit di tahun 2018.
Solusi Manajemen dan Layanan Rumah Sakit
Data Kemenkes di 2020, sebanyak 2.266 rumah sakit sudah menerapkan Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk meningkatkan kualitas layanannya. Meskipun demikian, baru sekitar 1.479 yang sudah berjalan secara keseluruhan (front- dan back-office) dan 294 rumah sakit belum memiliki SIMRS.
Sesuai dengan tuntutan pasar layanan kesehatan sebuah rumah sakit dinilai perlu untuk mengintegrasikan sistem daring, termasuk dengan telah dimulainya era BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang bersifat nasional.
Baca juga: Maksimalkan Digitalisasi Industri Kesehatan dengan SIMRS
Belum terintegrasinya sistem online menyulitkan bagi pihak rumah sakit untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pasien. Banyaknya fasilitas kesehatan yang tersedia dalam satu unit RS membutuhkan manajemen koordinasi yang sanggup meningkatkan efisiensi komunikasi dan informasi.
Bayangkan tanpa menggunakan sistem berintegrasi daring, maka proses pendaftaran akan memakan waktu cukup lama bagi pasien karena harus mendatangi beberapa tempat. Belum lagi berkas rekam medis yang harus dibawa oleh pasien sebagai informasi yang akan diserahkan kepada dokter yang akan ditemui.
Pada waktu-waktu tertentu, jumlah pasien yang berobat juga akan bertambah banyak dan mengakibatkan antrian yang cukup panjang sehingga memberikan kesan tidak nyaman kepada pasien. Hal ini termasuk ketika pasien mengakses fasilitas layanan lainnya seperti laboratorium dan apotek.
Baca juga: Kendala yang Sering Muncul Dalam Pelakansaan SIMRS Konvensional
Proses pengawasan layanan dan manajemen rumah sakit juga akan sulit termonitor karena tidak adanya sistem daring. Pimpinan manajemen rumah sakit tentunya mengharapkan data real-time seperti uang yang masuk dan persediaan barang untuk bekerja lebih efisien.
Efisiensi tentunya juga terkait dengan mengurangi beban pengeluaran yang tidak perlu akibat pengawasi yang belum maksimal. Melalui upaya menekan beban pengeluaran maka otomatis pendapatan perusahaan atau rumah sakit akan semakin meningkat dibandingkan sebelumnya.
Untuk mengatasi permasalahan manajemen dan layanan rumah sakit khususnya terkait koordinasi sumber daya rumah sakit yang cukup rumit, produk E-Health atau SIMRS merupakan solusinya. Lintasarta sebagai perusahaan yang terdepan dalam solusi informasi dan komunikasi bisnis menyediakan layanan Lintasarta SIMRS.
Lintasarta SIMRS
Lintasarta Sistem Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dilengkapi dengan serangkaian sistem mencakup Patient Administration System, Electronic Medical Record, Department Information System, dan Enterprise Resource Planning. Secara khusus, Electronic Medical Record berfungsi untuk merekam berkas rekam medis pasien selama kegiatan pelayanan medis dilakukan. Biasanya, pencatatan rekam medis pasien dilakukan secara manual. Dengan menggunakan teknologi Lintasarta SIMRS, rekam medis pasien dapat dilakukan secara digital sehingga dapat mempercepat tenaga medis dalam melakukan dan mempersiapkan tindakan.
Baca juga: Beberapa Pertimbangan bagi Rumah Sakit untuk Implementasikan SIMRS
Semua data yang terhimpun dalam serangkaian sistem di atas akan tersimpan di Data Center sehingga menjadi big data. Selanjutnya, basis data yang besar tersebut dapat dianalisis untuk kepentingan lainnya seperti penelitian dan pengembangan.
Dukungan teknologi di zaman digital seperti saat ini memang sangat dibutuhkan. Dengan SIMRS di mana data terintegrasi, akan memudahkan proses administrasi serta pengelolaan data lainnya di rumah sakit menjadi lebih mudah dan efisien. SIMRS pada akhirnya akan mampu meningkatkan pelayanan rumah sakit menjadi lebih cepat. Manfaat ini tidak hanya berdampak positif bagi berbagai pihak di rumah sakit, namun juga bagi pasien dan masyarakat secara umum.
Lintasarta SIMRS juga menawarkan integrasi dengan BPJS, asuransi, dan metode pembayaran yang tidak hanya mempermudah pasien tetapi juga pihak rumah sakit.
Baca juga: Peranan SIMRS dan Rencana Regulatory Sandbox Layanan Kesehatan Digital
Dengan pengalaman selama lebih dari 3 dekade, Lintasarta berkomitmen untuk membantu pengembangan industri di Indonesia termasuk sektor kesehatan melalui Lintasarta SIMRS. Hubungi kami untuk mendapatkan layanan Lintasarta SIMRS terbaik dan informasi lebih detail terkait solusi Lintasarta SIMRS.