|
Lintasarta

Peran Perusahaan Fintech Sebagai Mitra Program Pemerintah

e-KYCLintasarta E-KYC

Dalam melaksanakan programnya, pemerintah umumnya tidak bergerak sendiri. Masyarakat umum, seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam dan luar negeri serta bisnis swasta sering berperan penting. Perusahaan fintech (Financial Technology, teknologi finansial atau tekfin) tidak terkecuali.

Fintech telah banyak berperan dalam meningkatkan tingkat cakupan pelayanan keuangan di Indonesia. Berkat teknologi digital seperti perangkat lunak, Internet, dan ponsel, perusahaan Fintech telah memudahkan lebih banyak warga menyimpan uang, meminjam, membayar dan menerima pembayaran.

Baca juga: Artificial Intelligence dan Berbagai Teknologi Baru untuk e-KYC

Saat ini Fintech telah membantu dalam memopulerkan alat pembayaran nontunai, menolong penyaluran bantuan sosial (bansos), menyediakan kredit mikro, sampai menghimpun dana masyarakat lewat penjualan surat berharga negara.

Lebih jauh lagi, studi dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyarankan modernisasi skema bantuan sosial di Indonesia dengan menggunakan teknologi yang sebelumnya dikenal di dunia Fintech. Sementara itu, MicroSave menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan perusahaan Fintech dalam menyalurkan bantuan sosial.

Pembayaran lewat perusahaan Fintech

Fintech seperti e-wallet telah mendukung gerakan nasional nontunai (GNNT). Aplikasi dompet elektronik pada saat ini telah menjadi salah satu pilihan pembayaran masyarakat ketika berbelanja. Riset terbaru dari UOB, PWC, dan SFA menyebutkan bahwa dompet elektronik menjadi pilihan 33% penduduk Indonesia, hanya kalah populer dibandingkan uang tunai yang masih jadi pilihan pertama.

Dengan semakin populernya dompet elektronik, sistem ini juga berpotensi untuk berperan untuk terintegrasi dengan layanan publik. Sebagai contoh, sebuah layanan dompet elektronik telah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk menjadi salah satu kanal pembayaran pajak.

Penyaluran Bansos

Pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial (Bansos) sejak masa Orde Baru. Peran Bansos semakin penting sejak terjadinya krisis moneter 1997-1998, dan berbagai krisis lainnya yang menyusul seperti krisis ekonomi 2008 dan pandemi 2020. Berkat bantuan sosial, rakyat bisa lebih tahan menghadapi krisis dan tidak terjerumus ke dalam jurang kemiskinan.

Fintech dapat membantu dalam penyaluran bansos kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada saat ini, paling tidak sudah ada 5 juta agen perusahaan Fintech dan e-Commerce yang melayani warga dalam pembayaran air dan listrik, dan belanja kebutuhan sehari-hari. Karena persebaran agen yang sudah menjangkau pedesaan ini, MicroSave menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan jaringan Fintech agar meningkatkan kualitas layanan bantuan langsung tunai.

Baca juga: Menilik Manfaat e-KYC untuk Aplikasi Investasi Digital

Dompet elektronik juga telah menjadi salah satu pilihan untuk menerima bantuan dana dari kartu prakerja. Kartu pra kerja merupakan program pemerintah yang mendukung penyaluran bantuan langsung ke akun dompet elektronik penerima.

Penyedia kredit dan pinjaman

Dengan semakin populernya pembayaran nontunai, saat ini masyarakat juga semakin mudah mendapatkan pinjaman dengan skema Buy Now, Pay Later (BNPL). Ini merupakan pilihan lain untuk pembayaran buat masyarakat yang sebelumnya mungkin kesulitan mendapatkan kredit, dan turut membantu program pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan.

Program lain yang tidak kalah penting adalah penyaluran kredit mikro (microfinance). Pemerintah misalnya telah menyalurkan kredit ultra mikro untuk membidik pelaku bisnis mikro. Pada awalnya pemerintah menggunakan lembaga keuangan bukan bank milik pemerintah untuk menyalurkan kredit. Namun saat ini pemerintah juga mulai merintis penyaluran kredit ultra mikro lewat fintech.

Penghimpunan dana

Selain menyalurkan bantuan ke masyarakat, pemerintah juga menghimpun dana dari warga negara lewat berbagai skema seperti obligasi dan surat utang. Pada saat ini, berbagai fintech di bidang investasi telah memudahkan investor untuk membuka akun dan menyalurkan dana.

Pemerintah telah menggandeng berbagai platform investasi ini untuk menjual berbagai bentuk surat utang negara sejak 2018. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui peran fintech dalam mendongkrak jumlah warga yang membeli surat berharga negara.

Peran e-KYC

Seperti juga banyak layanan keuangan lainnya, perusahaan fintech tidak lepas dari kewajiban melakukan uji tuntas calon nasabah (Customer Due Diligence atau CDD). Sebagai contoh, pengguna dompet elektronik biasanya dapat membuka akun tanpa harus melalui proses identitas. Namun untuk mendapatkan fitur tambahan, pengguna dompet elektronik harus melalui proses CDD agar lebih lanjut.

Pada umumnya, CDD diwajibkan sebagai upaya untuk mencegah tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Walaupun demikian, dengan memastikan keaslian identitas nasabah yang membuka rekening/akun baru di perusahaan Fintech, proses uji tuntas nasabah juga berdampak positif pada berbagai program G2P (government to people).

Teknologi seperti e-KYC menjadi salah satu kunci agar program tersebut menjangkau lebih banyak orang dengan lebih mudah, cepat, dan tepat sasaran.

Lintasarta menyediakan solusi e-KYC untuk memudahkan dan mempercepat proses pengenalan pelanggan. Dengan fitur-fitur Optical Character Recognition (OCR), Facial Recognition, Liveness Detection, Video Call, dan Electronic Signature, proses pemeriksaan identitas dapat dilakukan dengan cepat dan akuisisi pelanggan bisa diselesaikan dalam waktu 5 menit.

Baca juga: Menilik Manfaat e-KYC untuk Aplikasi Investasi Digital

Berkat solusi e-KYC, perusahaan Fintech dapat menunaikan kewajiban untuk melakukan uji tuntas terhadap nasabah dengan lebih cepat dan murah. Selain itu, teknologi yang digunakan dalam e-KYC memudahkan program pemerintah seperti bantuan sosial agar menjangkau warga yang benar-benar membutuhkan.

Solusi e-KYC didukung oleh infrastruktur Lintasarta yang sudah lebih dari 3 dasawarsa melayani berbagai sektor, termasuk keuangan dan pemerintahan. Untuk mengetahui bagaimana lebih lanjut solusi e-KYC dari Lintasarta, silakan hubungi kami.

Lintasarta
|

Peran Perusahaan Fintech Sebagai Mitra Program Pemerintah

Perusahaan Fintech sedang meningkatkan layanan keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga memopulerkan berbagai alat pembayaran nontunai. Hal ini membuat perusahaan Fintech bisa menjadi mitra bagi pemerintah untuk menjalankan programnya seperti penyaluran bansos, penyedia kredit dan pinjaman, serta penghimpunan dana.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!