|
Lintasarta

Marak Digunakan Fintech, Bagaimana Penerapan e-KYC di Indonesia?

e-KYCe-KYC IndonesiaFintechKYCKYC adalahLintasarta E-KYCPenerapan e-KYC

Penerapan Known Your Customer (KYC) bukan hal baru lagi terutama di dunia perbankan. Ini merupakan prosedur standar dalam lembaga keuangan untuk mengenal nasabah. Seiring perkembangan digitalisasi saat ini, proses KYC pun dilakukan secara elektronik, atau dikenal dengan Electronic Know Your Customer (e-KYC).

Berbeda dengan proses KYC konvensional, penerapan e-KYC akan meniadakan proses tatap muka langsung saat melakukan verifikasi calon pelanggan. Dalam e-KYC, verifikasi dilakukan secara online dan real timedengan otorisasi langsung dari pelanggan. Penerapan KYC ini diatur secara khusus dalam Peraturan Bank Indonesia. Dalam peraturan ini, definisi KYC adalah sebagai prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah, termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan.

Selain layanan perbankan, e-KYC umumnya digunakan oleh berbagai layanan finansial lainnya. Perkembangan layanan keuangan berbasis online semakin membuka peluang penerapan e-KYC di Tanah Air. Nantinya, setiap perusahaan financial technology (fintech) yang terdaftar di Indonesia akan menggunakan sistem e-KYC untuk lebih mengenal calon pelanggan.

Baca jugaApa Saja Keuntungan E-KYC dibandingkan KYC Konvensional?

Bagaimana penerapan e-KYC di Indonesia

Sampai saat ini, penerapan e-KYC di Indonesia sudah mulai berjalan sehingga memudahkan pelanggan untuk mendaftar sebuah layanan. Beberapa layanan fintech sudah mulai mengadopsi cara ini untuk mengidentifikasi pelanggan. OJK sendiri memang menekankan pentingnya e-KYC di industri keuangan dalam mengenal nasabah.

Ada beberapa sektor yang saat ini sudah menerapkan e-KYC di Indonesia, di antaranya adalah perbankan, asuransi, fintech hingga pialang (Broker). Di sektor perbankan, e-KYC dilakukan bagi nasabah yang hendak membuka rekening baru tanpa harus mengunjungi kantor cabang. Tidak hanya itu, e-KYC juga dimanfaatkan industri perbankan untuk pengajuan kredit online, pencairan dana pensiun hingga layanan digital customer service. Hal yang sama juga dilakukan di industri asuransi. Di industri fintech, utamanya bagi yang bergerak di sektor P2P, e-KYC akan memudahkan pelanggan, baik itu lender ataupun borrower.

Penggunaan e-KYC akan membuka potensi akuisisi pengguna yang lebih besar. Sebab, hal ini juga didukung dengan kegiatan online masyarakat yang cenderung meningkat. Setali tiga uang, penerapan e-KYC dilakukan oleh para pialang (Broker) untuk melakukan verifikasi cepat identitas calon investor dan trader.

Selain menawarkan proses verifikasi cepat dan kemudahan, e-KYC diprediksi akan mampu menghemat biaya operasional di sektor keuangan. Hal ini juga sudah dibuktikan seperti di India. Di India, penggunaan e-KYC dengan memanfaatkan kartu identitas sudah meningkatkan akun keuangan India dari 48 juta menjadi 138 juta dalam tempo satu tahun. Tidak hanya itu, penerapan e-KYC di negara tersebut berhasil menghemat biaya operasional dari 5 dollar AS per pelanggan menjadi hanya 0,7 dollar AS per pelanggan.

Baca jugaElectronic Know Your Customer (eKYC): 3 perusahaan yang dapat akuisisi pelanggan dengan mudah

Solusi penerapan e-KYC di Indonesia

e-KYC mutlak diperlukan agar sebuah lembaga layanan keuangan untuk dapat mengenal calon pelanggan. Proses pengenalan calon pelanggan ini tidak hanya sebatas mengetahui nama dan alamat saja, tetapi berupa informasi menyeluruh dari calon pelanggan yang bersangkutan.

Sebagaimana disebut dalam Peraturan Bank Indonesia, dengan melakukan proses e-KYC, lembaga keuangan online akan dapat memetakan profil dan karakter transaksi nasabah. Tidak hanya itu, proses ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa identitas calon pelanggannya adalah benar dan sah. Oleh karena itu, praktik e-KYC Indonesia seringkali melibatkan berbagai identitas pendukung seperti KTP, melakukan foto secara real-time, merekam suara atau bahkan melakukan gerakan tertentu di depan kamera.

Mengingat pentingnya e-KYC untuk industri keuangan, Lintasarta turut menyediakan layanan e-KYC. Melalui layanan Lintasarta e-KYC, proses e-KYC ini dilakukan dalam 5 langkah yaitu menggunakan KTP dan informasi biometrik calon pelanggan secara online. Lintasarta e-KYC meliputi OCR (Optical Character Recognition) melalui pemindaian KTP dan informasi biometrik online dengan facial recognition.

Baca jugaApa Saja Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Sistem E-KYC

Tidak hanya itu, sistem e-KYC Lintasarta juga dapat melakukan Liveness Detection untuk memastikan calon pelanggan adalah orang yang benar-benar hidup, melakukan video call hingga electronic signatureLintasarta e-KYC dapat digunakan oleh berbagai industri, seperti perbankan, layanan asuransi untuk pendaftaran dan klaim asuransi, fintech hingga pialang (Broker).

Jika Anda sedang mencari vendor e-KYC Indonesia, hubungi kami untuk mendapatkan layanan e-KYC terbaik dan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Lintasarta e-KYC.

Marak Digunakan Fintech, Bagaimana Penerapan e-KYC di Indonesia?

Penerapan Known Your Customer (KYC) bukan hal baru lagi terutama di dunia perbankan. Berbeda dengan proses KYC konvensional, penerapan e-KYC akan meniadakan proses tatap muka langsung saat melakukan verifikasi calon pelanggan. Dalam e-KYC, verifikasi dilakukan secara online dan real timedengan otorisasi langsung dari pelanggan.

Selain layanan perbankan, e-KYC umumnya digunakan oleh berbagai layanan finansial lainnya. Perkembangan layanan keuangan berbasis online semakin membuka peluang penerapan e-KYC di Tanah Air. Nantinya, setiap perusahaan financial technology (fintech) yang terdaftar di Indonesia akan menggunakan sistem e-KYC untuk lebih mengenal calon pelanggan.

Bagaimana penerapan e-KYC di Indonesia

Sampai saat ini, penerapan e-KYC di Indonesia sudah mulai berjalan sehingga memudahkan pelanggan untuk mendaftar sebuah layanan. Ada beberapa sektor yang saat ini sudah menerapkan e-KYC di Indonesia, di antaranya adalah perbankan, asuransi, fintech hingga pialang (Broker).

Solusi penerapan e-KYC di Indonesia

Sebagaimana disebut dalam Peraturan Bank Indonesia, dengan melakukan proses e-KYC, lembaga keuangan online akan dapat memetakan profil dan karakter transaksi nasabah. Tidak hanya itu, proses ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa identitas calon pelanggannya adalah benar dan sah. Oleh karena itu, praktik e-KYC Indonesia seringkali melibatkan berbagai identitas pendukung seperti KTP, melakukan foto secara real-time, merekam suara atau bahkan melakukan gerakan tertentu di depan kamera.

 

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!