|
Lintasarta

Pemerataan Ekonomi yang Didorong e-KYC, Apa Itu Inklusi Keuangan?

e-KYCLintasarta E-KYC

Inklusi keuangan (“keikutsertaan keuangan”) merupakan salah satu tujuan yang sering digaungkan berbagai lembaga pemerintah. Seperti contohnya Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan.

Bank Dunia mendefinisikan inklusi keuangan sebagai keadaan di mana warga dan bisnis memiliki akses ke berbagai produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhannya. Layanan dan produk keuangan ini mencakup tidak hanya alat pembayaran dan tabungan, tetapi juga pinjaman (kredit) dan asuransi.

Secara global, inklusi keuangan sudah diidentifikasi dapat pendorong pengentasan kemiskinan dan peningkatan kemakmuran. Inklusi keuangan juga disebutkan dapat mendorong pencapaian SDG (Sustainable Development Goal).

Sebuah kertas kerja dari Bank Dunia dari Asli Demirguc-Kunt, Leora Klapper, dan Dorothe Singer menguraikan bagaimana akses ke layanan keuangan dapat membantu ekonomi rakyat. Kertas kerja berjudul Financial Inclusion and Inclusive Growth A Review of Recent Empirical Evidence tersebut membahas dampak positif empat layanan keuangan: pembayaran, tabungan, pinjaman, dan asuransi terhadap masyarakat.

Baca juga: Apa Itu Teknologi Biometrik pada e-KYC?

Layanan yang Mendapat Keuntungan Inklusi Keuangan

Pembayaran

Banyak warga yang merantau ke daerah lain atau bahkan ke luar negeri untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik. Pendapatan dari rantau kemudian dikirimkan ke keluarga, dan pada gilirannya akan dapat mendongkrak perekonomian di kampung halaman.

Pemerintah sering berusaha meringankan beban ekonomi rakyat lewat bantuan langsung tunai. Cara termudah untuk menyalurkan bantuan seperti ini adalah dengan mentransfer langsung dana tersebut ke rekening penerimanya. Menerima pembayaran, baik dari keluarga di rantau maupun dari pemerintah, akan jauh lebih mudah bila warga sudah memiliki rekening bank.

Sebaliknya, membayar berbagai tagihan juga lebih mudah dilakukan melalui transfer rekening. Kecepatan dan kemudahan pembayaran ini terutama dimungkinkan oleh layanan keuangan yang memanfaatkan teknologi ponsel untuk transaksi.

Tabungan

Tabungan bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti mengumpulkan dana untuk pendidikan, modal usaha, dana darurat, atau membeli barang yang harganya mahal. Meskipun menabung bisa dilakukan di rumah dengan celengan, menabung di bank lebih aman dari risiko seperti pencurian, atau dorongan untuk membelanjakan tabungan secara impulsif.

Berbagai penelitian, misalnya di India (2005) dan Kenya (2013) menunjukkan dampak positif kepemilikan rekening tabungan, meskipun manfaat ini tampaknya lebih berdampak bila penabungnya perempuan. Secara umum, rekening tabungan memungkinkan peningkatan aset dan pengelolaan dana yang lebih baik.

Baca juga: Mengenal Perbedaan e-KYC untuk Bank vs Non-Bank

Pinjaman

Peminjaman uang merupakan salah satu aktivitas keuangan yang cukup sering dilakukan. Pada 2014, sekitar 42% orang dewasa meminjam uang dalam selang waktu 12 bulan terakhir. Di negara berkembang, orang lebih banyak (3 banding 1) meminjam uang dari teman atau kerabat dibandingkan dari lembaga keuangan formal.

Namun, dana dari teman dan kerabat ini jumlahnya lebih terbatas dibandingkan bank atau lembaga formal lainnya. Untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Kredit mikro sering disebut sebagai inovasi keuangan yang dapat membantu pembangunan ekonomi, terutama untuk pengusaha kecil dan mikro.

Berbagai studi yang dikompilasi dalam kertas kerja Bank Dunia tersebut menemukan bahwa kredit mikro ini, meskipun dalam beberapa kasus berakibat positif, dampaknya tidak terlalu signifikan.

Asuransi

Asuransi merupakan alat penting dalam mengelola risiko keuangan. Asuransi bisa mengatasi masalah keuangan yang muncul, misalnya karena sakit (asuransi kesehatan seperti JKN) atau kematian pencari nafkah utama (asuransi jiwa).

Untuk masyarakat petani, asuransi juga bisa membantu mengelola risiko yang mungkin timbul karena adopsi teknologi atau tanaman baru. Tanpa asuransi, petani mungkin akan enggan menggunakan teknologi baru karena risiko kerugian yang mungkin terjadi.

Berbagai studi di India, Ghana, dan Tiongkok menunjukkan bahwa layanan asuransi mendorong petani untuk berani mengambil risiko untuk meningkatkan pendapatannya.

Baca juga: Keuntungan Menggunakan e-KYC untuk Perusahaan Asuransi

Membuka Rekening, Langkah Pertama Inklusi Keuangan

Bisa dilihat bahwa akses ke layanan keuangan secara umum berdampak positif bagi masyarakat, terutama untuk layanan dasar seperti pembayaran dan tabungan. Langkah pertama untuk memperluas inklusi keuangan adalah mendorong masyarakat untuk membuka rekening di lembaga keuangan formal, seperti di bank.

Dengan membuka rekening, perorangan dan bisnis bisa mengakses layanan keuangan dasar. Pada kenyataannya, banyak warga yang mengalami kesulitan untuk membuka rekening di bank.

Biasanya membuka rekening mengharuskan warga datang ke kantor cabang, dengan membawa dokumen pendukung sebagai persyaratan untuk pengenalan nasabah (know your customer). Ini akan menyulitkan warga, terutama di daerah pelosok dan pedesaan yang harus bepergian cukup jauh hanya untuk hadir di kantor cabang.

Untungnya, saat ini sudah hadir solusi e-KYC yang memungkinkan bank untuk menawarkan pembukaan rekening dari jarak jauh lewat aplikasi ponsel. Solusi e-KYC semakin menjadi pilihan, karena sudah banyak warga di Indonesia yang memiliki ponsel pintar. Kemkominfo pada 2021 menyebutkan bahwa 89% penduduk di Indonesia memiliki ponsel pintar (smartphone).

Solusi e-KYC seperti yang ditawarkan oleh Lintasarta memfasilitasi bank dan lembaga keuangan lain untuk meningkatkan inklusi keuangan. Dengan fitur-fitur seperti optical character recognition (OCR), facial recognition, liveness detection, video call, dan electronic signature, bank dapat mempercepat proses pendaftaran nasabah baru tanpa melalui proses tatap muka secara fisik.

Proses akuisisi nasabah bisa dilakukan kurang lebih dalam waktu 5 menit saja. Nasabah dapat kemudian menikmati berbagai layanan keuangan formal tanpa harus melalui kerepotan yang ditemui bila melakukan pendaftaran di kantor cabang. Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana solusi Lintasarta e-KYC dapat mempermudah bank meraih nasabah baru, silakan hubungi kami.

Lintasarta
|

Pemerataan Ekonomi yang Didorong e-KYC, Apa Itu Inklusi Keuangan?

Inklusi keuangan (“keikutsertaan keuangan”) merupakan salah satu tujuan yang sering digaungkan berbagai lembaga pemerintah. Seperti contohnya Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan.

Bank Dunia mendefinisikan inklusi keuangan sebagai keadaan di mana warga dan bisnis memiliki akses ke berbagai produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhannya. Layanan dan produk keuangan ini mencakup tidak hanya alat pembayaran dan tabungan, tetapi juga pinjaman (kredit) dan asuransi.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!