|
Lintasarta

E-KYC: 3 Perusahaan yang Dapat Akuisisi Pelanggan dengan Mudah

e-KYCFinanceFinance Non Bank

Konsep electronic Know Your Customer (e-KYC) merupakan hal yang tidak baru lagi karena sudah cukup lama diperbincangkan. Namun, penerapannya di Indonesia masih belum begitu masif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri sudah menekankan pentingnya e-KYC di industri keuangan dalam mengenal nasabah. Hal ini dikaitkan dengan meningkatnya perkembangan perusahaan Financial Technology (Fintech) yang begitu pesat.

Lalu, apa itu e-KYC? e-KYC adalah prosedur untuk mengidentifikasi dan melakukan verifikasi identitas pelanggan secara digital atau online. Proses dari e-KYC terdiri dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan pada tahap pertama komunikasi dengan klien untuk verifikasi bahwa mereka adalah orang yang sesuai dengan identitas yang dicantumkan.

Baca juga: Apa Itu Faktor Autentikasi dalam e-KYC?

Untuk memastikan bahwa proses e-KYC memenuhi standar yang sama dengan KYC, sebelumnya dilakukan secara konvensional, perusahaan harus menerapkan proses identifikasi elektronik dengan tingkat keamanan dan keandalan yang tinggi serta mengikuti aturan yang ditetapkan dalam AML5 (Fifth Anti-Money Laundering Directive) atau eIDAS (electronic Identification, Authentication and Trust Services).

Namun di balik aturan tersebut, kemudahan yang ditawarkan e-KYC akan membuat perusahaan lebih mudah dalam mengenali calon klien atau pelanggan. Lantas perusahaan mana yang sebaiknya menerapkan e-KYC?

Daftar perusahaan dengan solusi e-KYC

Sejak awal, konsep KYC yang kemudian berkembang menjadi e-KYC memang digunakan pada industri keuangan. Namun seiring waktu, industri keuangan pun bertransformasi digital, sehingga model bisnis industri keuangan semakin beragam. Hal ini turut memperluas cakupan penggunaan e-KYC, mulai dari perbankan hingga fintech yang beragam jenisnya.

Baca jugaArtificial Intelligence dan Berbagai Teknologi Baru untuk e-KYC

Lantas, industri apa saja yang dapat menerapkan e-KYC? Simak berikut ini:

  • Perbankan

    E-KYC merupakan teknologi yang dapat membantu perusahaan perbankan mengakuisisi klien. Teknologi ini pun menjadi salah satu elemen inti dari proses awal yang memungkinkan proses kerja sama berlangsung lebih lanjut serta mencegah potensi risiko.

    Lembaga keuangan harus fokus mengurangi kegiatan yang rumit dan mengonsumsi banyak waktu. Pasalnya, pengalaman pelanggan merupakan kriteria yang penting bagi pelanggan dalam memilih perusahaan perbankan yang dianggap berkualitas.

    Dalam praktik pembukaan rekening misalnya, bank menawarkan layanan online namun tetap mengharuskan pelanggan berkunjung ke bank cabang terdekat atau menggunakan kurir untuk mempersingkat proses. Proses ini dapat diatasi dengan e-KYC yang memberikan peluang bagi pelanggan untuk membuka rekening bank tanpa harus mengunjungi bank cabang.

    Manfaat e-KYC lainnya yang dapat dirasakan pelanggan perbankan adalah akses instan pada catatan keuangan secara real-time. Proses ini tidak hanya efisien, namun juga dapat meminimalisir biaya operasional serta meningkatkan citra perusahaan karena kemudahan yang dirasakan pelanggan.

  • Asuransi

    Perusahaan asuransi turut memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan dan memahami risiko yang akan mereka ambil sebelum memberikan layanan. Namun, proses yang panjang atau dirasa kurang nyaman dapat menjadi kendala bagi pelanggan untuk mendaftar layanan asuransi.

    Kendala itu dapat terbantu oleh e-KYC di mana autentikasi dan verifikasi identitas pelanggan dilakukan secara digital. Dengan demikian, proses verifikasi dapat dijalankan dalam waktu singkat sehingga membuat pelanggan tak menunggu lama. Terkait kondisi saat ini di tengah pandemi, e-KYC bagi pelanggan asuransi juga memungkinkan untuk mengajukan pembelian produk asuransi secara online.

  • Fintech

    Startup yang bergelut di bidang fintech sudah mulai populer di Indonesia. Namun, sejumlah startup fintech tersebut memiliki model bisnis yang berbeda, tergantung pada jenis layanannya. Tiga di antara startup fintech yaitu mobile payment, peer-to-peer lending (P2P) hingga e-wallet. Terlepas dari perbedaan model bisnisnya, proses verifikasi pelanggan dilakukan dengan tahapan yang hampir sama.

    Untuk pelanggan P2P misalnya, e-KYC dapat mempermudah pendaftaran bagi lender dan borrower, sehingga turut mempermudah proses akuisisi khususnya untuk pelanggan yang berada di kota kecil. Proses ini juga akan membantu perusahaan memenuhi prinsip anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU-PPT) yang akan diwajibkan oleh OJK pada tahun 2021.

Teknologi e-KYC merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh Lintasarta. Melalui solusi Lintasarta e-KYC, Lintasarta akan membantu mempermudah proses verifikasi pelanggan, menurunkan biaya operasional, dan meningkatkan pendapatan dari akuisisi pelanggan yang lebih berkualitas.

Lintasarta e-KYC didukung serangkaian teknologi untuk verifikasi pelanggan meliputi Liveness Detection yang memastikan bahwa pelanggan benar-benar hidup, Face Recognition untuk memastikan pelanggan adalah orang yang sama dengan KTP terlampir, Video Call sehingga pelanggan tak perlu ke kantor cabang hingga tanda tangan dokumen secara elektronik. Anda dapat menghubungi kami untuk mengetahui keunggulan lebih lanjut tentang Lintasarta e-KYC.

Lintasarta
|

E-KYC: 3 Perusahaan yang Dapat Akuisisi Pelanggan dengan Mudah

E-KYC adalah prosedur untuk mengidentifikasi dan melakukan verifikasi identitas pelanggan secara digital atau online.

Industri apa saja yang dapat menerapkan e-KYC?

  • Perbankan
  • Asuransi
  • Fintech

Selengkapnya dapat disimak melalui artikel ini.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!