Tidak hanya peningkatan kinerja, efisiensi biaya kerap kali menjadi daya tarik untuk adopsi teknologi baru, apalagi bila teknologi tersebut dapat menggantikan teknologi lama yang selama ini cukup mahal. Namun, dalam beberapa kasus, teknologi baru sebenarnya bisa diimplementasikan berdampingan dengan teknologi lama. Salah satu contohnya adalah SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network) dan MPLS (Multi-Protocol Label Switching).
MPLS merupakan teknologi yang digunakan untuk WAN tradisional, ataupun layanan seperti Metro Ethernet atau IP-VPN. MPLS dirancang untuk mendapatkan lalu lintas data low-latency, serta koneksi yang lebih konsisten dan lebih stabil. Namun, teknologi ini biayanya lebih mahal dan pengelolaannya rumit, dan hanya ditawarkan oleh perusahaan tertentu saja.
Baca juga: SD-WAN: Bangun Sendiri atau Managed Service?
Sementara itu, pada banyak perusahaan, WAN tradisional tidak lagi memenuhi kebutuhan dan kondisi yang terus berubah. Dengan demikian saat ini, SD-WAN menjadi pilihan banyak perusahaan untuk meningkatkan level jaringan mereka yang menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan WAN tradisional.
Hal tersebut pun didukung dari sejumlah hasil riset. Pada 2019, misalnya, Gartner menyebutkan SD-WAN sudah siap untuk menjadi teknologi mainstream, sementara IDC meramalkan bahwa tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (Compound Annual Growth Rate atau CAGR) akan mencapai 30,8% pada periode 2018-2023. Pada 2018, Gartner sebenarnya sempat memprediksi SD-WAN akan menggusur teknologi MPLS pada jaringan perusahaan. Saat itu, Gartner beralasan bahwa adopsi layanan komputasi awan SaaS (Software as a Service) seperti Office365, Salesforce, dan sebagainya membuat lalu lintas data terdesentralisasi dan tidak lagi efisien buat MPLS.
Hanya saja, perbandingan tersebut sebenarnya tidak terlalu tepat. Sebab, pada kenyataannya SD-WAN juga dapat digunakan dengan berbagai jenis koneksi data, termasuk MPLS. Hal ini diperkuat dengan hasil temuan embaga riset Frost dan Sullivan pada tahun yang sama terhadap beberapa perusahaan di Amerika Serikat.
Baca juga: Apa Itu SD-WAN dan Kenapa Anda Membutuhkannya?
Dalam hasil riset tersebut, diketahui bahwa masih cukup banyak (38%) perusahaan yang menggunakan MPLS dan koneksi Internet Broadband dan Dedicated. Frost dan Sullivan pun memprediksi bahwa kebanyakan perusahaan akan mengimplementasikan SD-WAN dengan tetap mempertahankan beberapa koneksi MPLS.
SD-WAN dan MPLS Masih bisa menjadi andalan
MPLS dikenal karena keunggulannya dalam keandalan (reliability) dan penjagaan kualitas layanan (QoS). Karena itu, beberapa aplikasi seperti VoIP dan aplikasi real-time lainnya masih akan memerlukan koneksi MPLS. Aplikasi yang membutuhkan keterhubungan langsung Data Center perusahaan (On-Premise) juga bisa mendapatkan manfaat dari sambungan private.
Sebagai contoh, layanan IP-VPN dari Lintasarta, misalnya, yang berbasis MPLS dapat digunakan untuk perusahaan-perusahaan yang membutuhkan koneksi private yang sensitif terhadap waktu tunda (delay). Keunggulan lainnya, MPLS juga masih dapat menjadi tulang punggung dalam infrastruktur hybrid berupa gabungan koneksi pribadi dengan koneksi broadband yang menggunakan jalur Internet publik.
Manfaat infrastruktur hybrid ini antara lain adalah peningkatan keandalan dan ketersediaan jaringan. Namun, apabila sebelumnya perusahaan mungkin menggunakan dua koneksi private berbeda untuk memastikan ketersediaan, dengan SD-WAN perusahaan cukup menggunakan satu saja dan tentunya akan memberikan efisiensi kepada perusahaan. Untuk keperluan lain, koneksi Internet Broadband biasa dapat digunakan dan bahkan mungkin lebih ekonomis, cepat, dan efisien.
Selain dengan MPLS, SD-WAN dapat bekerja dengan berbagai jenis koneksi, seperti juga broadband yang menggunakan serat optik ataupun koneksi nirkabel (LTE). Karena biaya untuk sambungan Internet publik relatif lebih murah, perusahaan yang hendak membuka kantor cabang baru dapat membangun jaringan WAN dengan cepat bila menggunakan SD-WAN, tanpa harus membangun koneksi private yang mungkin menuntut biaya lebih besar dan kompleksitas penanganan lebih tinggi.
Baca juga: Peran SD-WAN dalam Membantu Perusahaan Membangun Infrastruktur IoT
Dengan fitur Active-Active WAN dan Dynamic Multipath Optimization (DMPO) seperti yang disediakan layanan managed SD-WAN dari Lintasarta, aplikasi dapat diarahkan untuk selalu menggunakan sambungan yang paling optimal untuk setiap saat, tanpa penurunan kinerja.
Pembangunan dan pengelolaan SD-WAN akan lebih mudah dan cepat dengan layanan managed SD-WAN dibandingkan bila dilakukan sendiri. Lintasarta menyediakan paket layanan managed SD-WAN lengkap, dan sudah digunakan oleh perusahaan dari berbagai sektor seperti industri logistik, media, dan perbankan. Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan managed SD-WAN dari Lintasarta, silakan hubungi kami.