|
Lintasarta

SD-WAN: Bangun Sendiri atau Managed Service?

Managed Secure Services SD-WANManaged Service SD-WAN

Bangun SD-WAN sendiri memang memiliki tantangan. Namun, sebelum kita membahas lebih dalam, mari kita pahami apa itu SD-WAN dan bagaimana perkembangannya di Indonesia. Banyak perusahaan yang memiliki jumlah kantor cabang yang tidak sedikit pada lingkup geografis yang luas saat ini semakin melirik teknologi SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network). Dibandingkan WAN tradisional, SD-WAN menawarkan serangkaian kelebihan seperti kinerja, fleksibilitas, dan keamanan.

Tren penggunaan Cloud Computing juga menambah tantangan buat WAN tradisional. Selain itu, pengguna WAN tradisional juga banyak mengeluhkan masalah seperti kompleksitas dan biaya.

Baca jugaKeuntungan Managed Service Secure SD-WAN untuk Perusahaan Anda

Keunggulan SD-WAN ini menjadi faktor pendorong banyak bisnis untuk mengadopsinya. Survei Frost and Sullivan pada 2018 menyebutkan, ketahanan dan kontinuitas bisnis menjadi alasan utama adopsi SD-WAN, bersama-sama dengan kinerja WAN dan aplikasi (78%).

Ada dua jalan yang bisa diambil suatu perusahaan untuk menerapkan teknologi SD-WAN: membangun sendiri atau menyerahkan ke Managed Service. Kedua pilihan tersebut memiliki konsekuensi serta faktor plus dan minusnya.

Membangun jaringan SD-WAN sendiri

Membangun SD-WAN sendiri berarti perusahaan harus melakukan pengadaan peralatan dan perangkat lunak, dan memasangnya sendiri. Tenaga IT perusahaan kemudian bertanggung jawab atas semua aspek jaringan sehari-hari.

Keuntungan melakukan cara ini adalah perusahaan dapat memiliki kendali penuh atas jaringannya. Kendali penuh ini pun bisa jadi merupakan keharusan buat beberapa perusahaan. Selain itu, perusahaan juga memiliki kebebasan untuk memilih sendiri konektivitas, teknologi dan vendor yang dianggap terbaik (best of breed) untuk mencapai hasil optimal.

Baca jugaPenasaran dengan Cara Kerja WAN Optimizer? Berikut Informasinya!

Meskipun disebutkan dapat mengurangi kompleksitas pengelolaan jaringan WAN, tidak berarti membangun jaringan SD-WAN untuk perusahaan adalah masalah mudah. Jaringan SD-WAN masih menuntut kepakaran dari tenaga IT internal perusahaan.

Bila perusahaan tidak memiliki sumber daya yang memadai, atau memutuskan untuk fokus terhadap hal lain yang dianggap lebih penting, migrasi ke jaringan SD-WAN bisa menjadi beban.

Managed service SD-WAN

Alternatif lain adalah memanfaatkan layanan Managed Service untuk implementasi SD-WAN. Dalam model ini, perusahaan menyerahkan penyediaan prasarana jaringan, sumber daya manusia, pemantauan, dan pemeliharaan kepada pihak penyedia layanan.

Pada model Managed Service, perusahaan tetap dapat mengakses berbagai keunggulan SD-WAN dengan relatif cepat dibandingkan bila harus membangun sendiri. Perusahaan dengan kepakaran IT terbatas, seperti perusahaan berukuran menengah, juga tidak perlu investasi tambahan untuk melatih tenaga IT yang diperlukan. Perusahaan dapat mengandalkan tenaga IT profesional yang disediakan oleh penyedia layanan.

Dari segi anggaran, model Managed Service juga lebih menarik bagi perusahaan yang ingin menekan biaya belanja modal (Capex), karena biaya yang diperlukan bisa dialihkan menjadi belanja operasional (Opex).

Melihat berbagai keunggulan Managed Service SD-WAN, tidak mengherankan bila survei 2018 dari Frost and Sullivan menyebutkan perusahaan lebih memilih model ini buat implementasinya (82%), meskipun pada saat itu mayoritas (63%) telah membangun jaringan SD-WAN sendiri.

Baca jugaApa Itu SD-WAN dan Kenapa Anda Membutuhkannya?

Lintasarta menyediakan solusi lengkap untuk perusahaan yang memerlukan layanan Managed Service SD-WAN, mulai dari penyediaan infrastruktur jaringan, perangkat, sumber daya manusia, pemantauan dan pemeliharaan teknologi SD-WAN.

Lintasarta Managed Service SD-WAN dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional, berpengalaman, dan tersertifikasi. Bila Anda ingin tahu lebih jauh, hubungi kami.

SD-WAN: Bangun Sendiri atau Managed Service?

Keunggulan SD-WAN ini menjadi faktor pendorong banyak bisnis untuk mengadopsinya. Survei Frost and Sullivan pada 2018 menyebutkan, ketahanan dan kontinuitas bisnis menjadi alasan utama adopsi SD-WAN, bersama-sama dengan kinerja WAN dan aplikasi (78%).

Ada dua jalan yang bisa diambil suatu perusahaan untuk menerapkan teknologi SD-WAN: membangun sendiri atau menyerahkan ke Managed Service. Kedua pilihan tersebut memiliki konsekuensi serta faktor plus dan minusnya.

Membangun jaringan SD-WAN sendiri

Membangun SD-WAN sendiri berarti perusahaan harus melakukan pengadaan peralatan dan perangkat lunak, dan memasangnya sendiri. Tenaga IT perusahaan kemudian bertanggung jawab atas semua aspek jaringan sehari-hari.

Meskipun disebutkan dapat mengurangi kompleksitas pengelolaan jaringan WAN, tidak berarti membangun jaringan SD-WAN untuk perusahaan adalah masalah mudah. Jaringan SD-WAN masih menuntut kepakaran dari tenaga IT internal perusahaan.

Bila perusahaan tidak memiliki sumber daya yang memadai, atau memutuskan untuk fokus terhadap hal lain yang dianggap lebih penting, migrasi ke jaringan SD-WAN bisa menjadi beban.

Managed service SD-WAN

Alternatif lain adalah memanfaatkan layanan Managed Service untuk implementasi SD-WAN. Dalam model ini, perusahaan menyerahkan penyediaan prasarana jaringan, sumber daya manusia, pemantauan, dan pemeliharaan kepada pihak penyedia layanan.

Pada model Managed Service, perusahaan tetap dapat mengakses berbagai keunggulan SD-WAN dengan relatif cepat dibandingkan bila harus membangun sendiri. Perusahaan dengan kepakaran IT terbatas, seperti perusahaan berukuran menengah, juga tidak perlu investasi tambahan untuk melatih tenaga IT yang diperlukan. Perusahaan dapat mengandalkan tenaga IT profesional yang disediakan oleh penyedia layanan.


Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!