Industri media dan digital marketing saat ini telah memasuki era di mana “data deluge” atau data yang berlimpah merupakan peluang yang besar untuk digarap. Informasi dengan mudah diperoleh karena setiap masyarakat dapat menjadi wartawan dengan “kamera” yang ada di smartphone masing-masing. Kebutuhan data juga mudah untuk digali dan dianalisa pada era Big Data saat ini. Pada industri media dan digital marketing, teknologi terbaru merupakan kunci untuk unggul dibanding kompetitor. Perusahaan media, perusahaan digital marketing dan perusahaan industri hiburan berupaya untuk meningkatkan layanan dengan memberikan pengalaman baru seperti program-program yang semakin interaktif kepada masyarakat.
Baca juga : Apa itu SD-WAN dan kenapa Anda membutuhkannya?
Tantangan di era Big Data
Perkembangan dalam dunia media dan digital marketing ini memberikan tantangan tersendiri, yaitu:
- Kebutuhan bandwidth dan throughput meningkat seiring dengan banyaknya pengiriman video dan “rich media content”.
- Aplikasi dan data yang sensitif terhadap kualitas jaringan, misalnya video yang sensitif terhadap jitter, delay dan packet loss.
- Aplikasi on Cloud seperti Office 365, SalesForce dan lain-lain merubah profile traffic jaringan menggakibatkan peningkatan delay dan peningkatan kapasitas pada Wide Area Network (WAN) tradisional.
- Implementasi Big Data Analytic yang menggunakan seluruh data yang ada untuk dianalisa dari lokasi pelanggan seperti di lokasi venue event entertainment.
- Real-time digital signage yang mengirimkan konten audio maupun video melalui jaringan WAN.
- Penggunaan Unified Communications dan video conferencing untuk kolaborasi dengan pelanggan, narasumber dan lain-lain.
- Tuntutan untuk melakukan efisiensi biaya operasional dengan tetap harus mendukung peningkatan kebutuhan akan bandwidth dengan performansi tinggi.
Teknologi tradisional WAN telah lama menjadi pilihan utama untuk infrastruktur jaringan IT, audio, dan data. Seiring perkembangan teknologi, kini hadir SD (Software-Defined)-WAN. Baik WAN tradisional maupun SD-WAN memiliki keunggulan masing-masing. Baca artikel selanjutnya untuk mengetahui apa perbedaan SD-WAN dengan WAN Tradisional.
Baca juga : SD-WAN bangun sendiri atau managed service?
Lintasarta Managed SD-WAN
Menjawab beberapa tantangan yang dihadapi pada industri media dan digital marketing, Lintasarta hadir untuk memberikan solusi yaitu dengan layanan Lintasarta managed SD-WAN. Manfaat manfaat yang dapat diperoleh dari Lintasarta Managed SD-WAN adalah sebagai berikut:
- Optimalisasi Bandwidth Pada WAN tradisional, pengaturan bandwidth dilakukan oleh fungsi router di mana konfigurasi jaringan utama dan jaringan backup menjadi aktif-pasif. Jaringan backup akan aktif saat jaringan utama bermasalah. Dengan Lintasarta Managed SD-WAN, kedua jaringan akan menjadi aktif-aktif sehingga bandwidth lebih optimal digunakan.
- Failover yang singkat Router membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk pindah dari jaringan utama ke jaringan backup. Dapat dibayangkan bagaimana kondisi live streaming jika terputus selama 3 menit. Lintasarta managed SD-WAN dapat memangkas waktu failover ini hingga hanya 1 detik saat jaringan utama mengalami kendala.
- Teknologi Dynamic Multi Path Optimization (DMPO) DMPO mampu secara otomatis memonitor koneksi dan akan melakukan rekayasa traffic, memastikan data sensitive dilewatkan pada jaringan yang memiliki kualitas terbaik. Teknologi ini sangat membantu memastikan video conferencing atau real-time digital content terkirim dengan kualitas terbaik.
- Penggabungan jaringan Lintasarta Managed SD-WAN dapat memadukan beberapa jenis jaringan seperti VPN, Internet dedicated, Internet Broadband, dan lain-lain dengan pilihan performansi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Hal ini sangat membantu perusahaan media ketika harus pergi ke beberapa tempat dengan kondisi jaringan yang tersedia beraneka ragam.
Baca juga : Ini keunggulan SD-WAN dibandingkan tradisional WAN
- Fitur keamanan Koneksi ke Cloud tidak harus melalui Data Centre, tetapi bisa langsung dari cabang melalui dengan tetap menjaga keamanan jaringan melalui fitur State-full firewall. Fitur tambahan seperti Unified Threat Management (UTM) dapat menjadi opsi untuk menjaga keamanan jaringan.
- Mengubah Capex menjadi Opex Layanan Lintasarta Managed SD-WAN merupakan managed service, sehingga tidak membutuhkan investasi untuk perangkat dan dapat mengalihkan Capex ke Opex. Hal ini dapat mengurangi beban pekerjaan dari divisi IT pelanggan, menghindari permasalahan antara principle perangkat dan service provider jaringan saat terjadi kendala.
Layanan Lintasarta Managed SD-WAN sudah digunakan oleh berbagai industri perusahaan di seluruh Indonesia, mulai dari industri bank, transportasi, hingga distribusi. Dengan pengalaman selama lebih dari 30 tahun sebagai service provider dan didukung tenaga-tenaga profesional yang tersebar di 44 kota di seluruh Indonesia, kami siap memberikan layanan terbaik bagi perusahaan Anda. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi kami.