Sejak Wi-Fi diperkenalkan pada akhir abad ke-20, teknologi nirkabel ini telah dilirik sebagai alternatif untuk sambungan kabel di jaringan lokal (LAN, Local Area Network). Salah satu penyebabnya adalah pemasangan yang lebih praktis dibandingkan penggunaan kabel. Namun pada kenyataannya, kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)/Ethernet masih sering menjadi andalan untuk penggunaan di jaringan lokal, sampai diperkenalkannya Wi-Fi 7.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan para staf IT perusahaan masih menyukai kabel Ethernet. Pertama, kecepatannya yang masih lebih tinggi dibandingkan Wi-Fi. Generasi pertama (IEEE 802.11) yang diperkenalkan pada 1997 hanya memiliki kecepatan sampai 1-2 Mbps, meskipun generasi berikutnya yang diluncurkan tidak lama setelahnya bisa mencapai kecepatan teoretis 54 Mbps. Namun, kecepatan ini masih jauh dibandingkan sambungan Gigabit Ethernet, yang seperti namanya bisa mencapai kecepatan 1 Gbps (1.000 Mbps).
Baca juga: Apa fungsi VLAN pada Metro Ethernet?
Kedua, selain kecepatannya yang lebih tinggi, sambungan kabel juga memiliki kecepatan yang lebih konsisten dan latensi rendah (low-latency). Sementara itu, koneksi Wi-Fi bisa terganggu oleh interferensi gelombang.
Pertimbangan keamanan juga tidak kalah penting. Keamanan Wi-Fi generasi awal juga bermasalah, seperti yang ditemui pada WEP (Wired Equivalent Privacy), standar keamanan Wi-Fi yang disebut setara keamanannya dengan kabel namun ternyata dapat diretas dengan mudah. Standar enkripsi terbaru Wi-Fi seperti WPA2 (Wi-Fi Protected Access 2) memang sudah memperbaiki masalah ini.
Namun bagaimanapun, masih sulit mengimbangi keunggulan keamanan kabel. Penyadapan sambungan kabel jauh lebih sulit dilakukan dibandingkan penyadapan Wi-Fi yang bisa dilakukan dari luar ruangan.
Wi-Fi 7 Lebih Cepat Dibandingkan Ethernet?
Teknologi Wi-Fi 7 (IEEE 802.11be) yang rencananya akan dirilis pada 2023 mungkin akan mengubah preferensi banyak staf IT di perusahaan dalam membangun jaringan LAN kantor.
Baca juga: Transformasi Metro Ethernet: Dari kecepatan hingga efisiensi
Beberapa fitur yang nantinya akan ditemui pada Wi-Fi 7 adalah:
- Ukuran kanal frekuensi yang lebih luas, dari 160 MHz menjadi 320 MHz. Tergantung kebutuhan, koneksi Wi-Fi 7 dapat menggunakan dua kanal 160 MHz atau satu kanal 320 MHz. Ini diharapkan dapat meningkatkan throughput jaringan.
- Penggandaan aliran MU-MIMO (Multiple-User, Multiple-Input, Multiple-Output). Selain dapat meningkatkan throughput, fitur MU-MIMO mengurangi kemacetan aliran data yang mungkin terjadi ketika banyak pengguna menggunakan koneksi Wi-Fi sekaligus.
- Peningkatan QAM (Quadratic Amplitude Modulation) menjadi empat kali lipat. Ini diharapkan akan turut meningkatkan throughput sampai 20%.
- Multi-Link Operation (MLO). Dengan MLO, perangkat dapat mengirim dan menerima data pada berbagai pita gelombang (2,4 GHz, 5 GHz, 6 GHz ) sekaligus, tidak seperti pada standar sebelumnya. Ini akan meningkatkan performa, mengurangi latensi, dan meningkatkan keandalan jaringan.
- Multi Access Point. Pada standar Wi-Fi sebelumnya, tiap Access Point (AP) bertindak sendiri-sendiri dalam melayani permintaan koneksi dan traffic. Multi Access Point menciptakan konfigurasi di mana masing-masing AP dapat bekerja sama untuk meningkatkan utilisasi spektrum gelombang radio, sehingga lalu lintas data akan lebih efisien.
- Time-Sensitive Networking (TSN). Wi-Fi 7 mendukung TSN, standar IEEE yang membantu memberikan koneksi low-latency.
- Multi-RU (Resource Units). Access point dapat berkomunikasi secara simultan dengan banyak perangkat (klien) dengan memberikan resource unit ke tiap-tiap klien. Penggunaan Multi-RU meningkatkan efisiensi spektrum gelombang radio dengan memastikan bahwa tidak ada interferensi pada saluran data yang sibuk.
Fitur-fitur Wi-Fi 7 diharapkan akan dapat meningkatkan efisensi daya, mitigasi interferensi gelombang, serta meningkatkan efisiensi biaya.
Beberapa pihak yang mempromosikan perangkat Wi-Fi 7 menyebutkan bahwa teknologi ini nantinya akan dapat menggantikan kabel UTP yang selama ini jamak dipakai di jaringan lokal. Dengan Wi-Fi 7, koneksi nirkabel akhirnya akan memiliki laju transfer data yang bersaing dengan koneksi kabel.
Perangkat yang menggunakan Wi-Fi 7 akan dapat tersambung ke jaringan lokal dengan kecepatan sampai 46 Gbps. Meskipun estimasi laju transfer data dalam praktiknya mungkin akan jauh lebih rendah, Wi-Fi 7 ini diperkirakan masih akan mencapai maksimum 6 Gbps, yang masih 6 kali lebih cepat dibandingkan Gigabit Ethernet.
Baca juga: Tips Memilih Penyedia Layanan Metro Ethernet yang Tepat di Indonesia
Harus kita tunggu apakah Wi-Fi 7 bisa menggantikan Ethernet untuk konektivitas LAN perusahaan. Bagian IT mungkin enggan mencabut sambungan kabel yang sudah ada untuk kemudian digantikan dengan Wi-Fi, namun ada kemungkinan beberapa perusahaan akan tertarik untuk memasangnya di instalasi baru. Selain itu, keduanya juga bisa digunakan sekaligus, dengan Wi-Fi 7 menjadi sambungan utama, sedangkan sambungan kabel menjadi cadangan.