Banyak perusahaan lebih menyukai lingkungan bisnis yang stabil dan pasti, karena memudahkan perencanaan bisnis. Pada kenyataannya, perusahaan tidak dapat menghindari krisis yang melanda dan mengganggu rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Krisis eksternal seperti krisis keuangan, ekonomi, dan krisis kesehatan seperti pandemi kerap kali memaksa perusahaan untuk mengambil tindakan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Ini membuat kelincahan harus menjadi salah satu sifat penting organisasi, agar bisnis bisa bertahan.
Baca Juga: Alih daya IT: Pilih Multiple Source atau Single Source?
Salah satu strategi agar perusahaan bisa lebih sigap menghadapi krisis adalah memanfaatkan layanan Managed Service IT Operation. Layanan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menyerahkan operasional teknologi informasinya ke penyedia jasa tersebut. Penyedia layanan Managed Service IT Operation kemudian bertanggung jawab terhadap sebagian atau keseluruhan operasi IT pelanggannya, sesuai perjanjian yang sudah disetujui.
Managed IT Operation membantu perusahaan dalam menghadapi krisis dengan beberapa cara. Pertama, meningkatkan efisiensi biaya agar perusahaan bisa bertahan. Kedua, mempermudah perusahaan menyesuaikan operasi bisnis untuk menghadapi perubahan. Ketiga, memudahkan perusahaan untuk tetap berinovasi, tidak hanya bertahan hidup.
Penghematan dalam krisis
Krisis kerap kali menuntut perusahaan untuk mengencangkan ikat pinggang. Dalam hal ini, efisiensi maksimum menjadi kewajiban. Penggunaan Managed Service IT Operation dapat memudahkan perusahaan dalam mengendalikan anggaran karena biaya yang dikeluarkan sudah diketahui dan besarannya tetap. Perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana untuk perekrutan, pelatihan, dan pemeliharaan prasarana IT.
Baca Juga: Pentingnya IT Outsourcing untuk Industri Kesehatan
Penghematan yang didapatkan bisa memberikan dana untuk pilihan strategis saat krisis, misalnya untuk inovasi dan bisa dilakukan oleh perusahaan di saat krisis.
Lebih mudah menyesuaikan operasi bisnis
Keadaan saat krisis juga bisa memaksa perusahaan untuk merombak operasi IT untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Sebagai contoh, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sejak 2020 di Indonesia memaksa banyak perusahaan untuk merombak layanan IT yang disediakan untuk karyawannya. Untuk mencegah penularan penyakit, karyawan perusahaan yang tadinya sebagian besar bekerja dari kantor tiba-tiba harus bekerja dari rumah. Dampaknya, banyak perusahaan terpaksa harus menyesuaikan operasi bisnisnya.
Seperti yang diungkapkan oleh BCG, banyak perusahaan harus mengandalkan penyedia layanan IT untuk dapat lebih cepat menyesuaikan operasi bisnis dan beralih ke model bisnis baru. Hal ini dimungkinkan karena perusahaan dapat mengakses tenaga profesional terlatih dan teknologi terkini dengan cepat, tanpa harus melalui proses perekrutan, pelatihan, dan pengadaan yang bisa memakan waktu.
Tetap berinovasi
Banyak perusahaan yang memprioritaskan untuk bertahan saat menghadapi krisis. Namun, sebenarnya inovasi tidak kalah penting. Perusahaan yang tetap berinovasi akan berhasil mengungguli pesaingnya setelah krisis berlalu.
Memanfaatkan Managed Service IT Operation akan memungkinkan perusahaan untuk dapat fokus pada bisnis inti. Perusahaan bisa lebih mengalihkan sumber daya manusia yang sudah ada untuk memusatkan perhatian pada inovasi.
Baca Juga: IT Outsourcing, Solusi Efisiensi di Tengah Pandemi
Layanan Managed Service IT Operation dari Lintasarta dapat membantu perusahaan untuk mengelola dan memelihara infrastruktur IT. Layanan yang disediakan oleh Lintasarta mencakup layanan IT, pengelolaan infrastruktur Data Center, jaringan, IT Security, Office Automation, dan pengelolaan Hybrid Cloud. Layanan ini didukung oleh lebih dari 400 pakar IT tersertifikasi, dan tersedia dari 50 kantor cabang Lintasarta yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Lintasarta terpercaya dalam membantu bisnis mengelola operasional IT-nya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang Lintasarta Managed Service IT Operation, silakan hubungi kami.