Saat ini semakin banyak bisnis yang memutuskan untuk memanfaatkan jasa alih daya (outsourcing), termasuk di bidang teknologi informasi (IT). Perusahaan yang melakukan IT outsourcing melakukannya dengan alasan anggaran, misalnya menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.
Banyak pula yang memanfaatkan jasa IT outsourcing untuk alasan strategis, misalnya untuk memfokuskan sumber daya perusahaan di kompetensi inti. IT outsourcing juga menjadi andalan perusahaan yang ingin mengakses tenaga profesional di bidang teknologi informasi dengan mudah tanpa harus melatih sendiri.
Ada banyak jenis fungsi IT dalam perusahaan yang dapat dialihkan ke jasa penyedia IT outsourcing. Sebagai contoh, perusahaan dapat mengalihkan fungsi help desk, call center, pengelolaan mail server, network, dan sebagainya sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Pentingnya IT Outsourcing untuk Industri Kesehatan
Berbagai fungsi IT ini bisa berdiri sendiri, dan perusahaan tidak wajib membatasi diri hanya memanfaatkan jasa satu perusahaan jasa IT outsourcing saja. Selalu terbuka kesempatan untuk perusahaan untuk memanfaatkan jasa banyak vendor (multiple source).
Keuntungan multiple source
Salah satu kelebihan yang bisa didapatkan dari multiple source adalah kemungkinan mendapatkan biaya yang murah dari penyedia jasa alih daya terbaik (best of breed). Tidak semua vendor memiliki kapabilitas terbaik dalam fungsi IT yang dibutuhkan perusahaan. Ada pula vendor yang memfokuskan diri di satu fungsi IT, dan dapat menawarkan layanan terbaik yang tidak diberikan oleh vendor lainnya.
Memanfaatkan banyak vendor juga bisa memicu kompetisi dan mendorong vendor untuk menyediakan harga terjangkau. Perusahaan juga mengurangi risiko tergantung kepada satu vendor saja. Karena kelebihan model multiple source ini, sebagian besar perusahaan memilih untuk alih daya IT oursourcing dengan lebih dari satu vendor.
Meskipun bisa lebih murah dan efektif, kemitraan alih daya dengan beberapa perusahaan sekaligus juga punya kekurangan. Salah satunya adalah kerepotan dalam mengelola banyak vendor sekaligus. Perusahaan mungkin harus mengalokasikan sumber daya tambahan untuk mengelola tiap vendor berbeda.
Gartner memperkirakan bahwa IT oursourcing memerlukan biaya pengelolaan 3-11% untuk tiap vendor. Bila para vendor tersebut harus bekerja sama, perusahaan juga harus memastikan bahwa tidak ada pergesekan di antara mereka.
Bertahan di single source
Memanfaatkan jasa perusahaan IT oursourcing tunggal juga memiliki kelebihan tersendiri. Manfaat paling jelas adalah perusahaan tidak perlu mengalami kerepotan yang ditemukan ketika mengelola lebih dari satu vendor.
Baca Juga: IT Outsourcing, Solusi Efisiensi di Tengah Pandemi
Perusahaan tidak perlu lagi melakukan negosiasi dan perundingan kontrak tambahan yang harus dilakukan ketika bermitra dengan lebih dari satu vendor IT outsourcing. Hubungan dengan mitra juga lebih mudah, karena perusahaan hanya perlu menghubungi satu pintu untuk segala keperluan fungsi IT yang sudah dialihkan.
Bertahan dengan satu vendor ini di atas kertas belum tentu merupakan pilihan paling murah. Namun, perusahaan yang terlalu memusatkan perhatian terhadap penghematan biaya malah berisiko mendapatkan kerugian, misalnya ketidakpuasan dan produktivitas karyawan yang menurun.
Outsourcing semakin banyak dilihat sebagai alat untuk transformasi strategis. Survei global yang dilakukan Deloitte pada 2018 menyebutkan bahwa penghematan tidak lagi menjadi kriteria utama untuk alih daya. Outsourcing lebih dipandang sebagai strategi agar perusahaan agar jadi lebih lincah, efisien, dan efektif.
Bila bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing yang tepat, penggunaan satu mitra saja untuk alih daya ini bisa berkembang lebih jauh menjadi kemitraan strategis untuk transformasi perusahaan.
Tidak semua perusahaan IT outsourcing dapat menjadi mitra single-source, karena tidak banyak yang dapat menawarkan semua jenis fungsi IT. Pilihan perusahaan mungkin lebih terbatas dibandingkan pada model multiple source.
Baca Juga: Meraup Peluang dalam Ekonomi Digital dengan IT Outsourcing
Perusahaan mungkin membatasi mitra IT outsourcing yang digunakan (2 atau paling banyak 3 perusahaan saja) bila ternyata tidak menemui mitra single sourcing sesuai kebutuhan. Apa pun model alih daya IT yang Anda pilih, menentukan mitra IT outsourcing yang tepat merupakan hal penting.
Lintasarta Enterprise on Advance Professional Services (LEAPS) merupakan layanan Lintasarta yang menyediakan tenaga profesional untuk keperluan alih daya IT. Lintasarta menyediakan lebih dari 400 tenaga pakar tersertifikasi di berbagai bidang, termasuk dalam keahlian Cloud, Data Center, keamanan, support, dan manajemen.
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Lintasarta siap membantu kebutuhan alih daya IT Anda. Untuk informasi lebih jauh, silakan hubungi kami.