Pandemi Covid-19 menciptakan serangkaian tantangan unik dan belum pernah terjadi sebelumnya bagi industri supply chain, atau rantai pasokan, di seluruh dunia. Mulai dari sumber daya yang terganggu, penghentian produksi hingga menyebabkan perubahan perilaku konsumen, serta kenaikan biaya pengiriman yang kini menjadi tantangan industri supply chain yang harus dihadapi. Masuknya Indonesia ke era New Normal sesuai anjuran pemerintah, memang menjadi angin segar bagi lintas industri demi memulihkan perekonomian. Namun demikian, di tengah ketidakpastian ekonomi di masa depan, industri supply chain tetap harus beradaptasi, menata kembali bisnis agar mampu bertahan.
Digitalisasi, diversifikasi produk dan operasi
Perubahan yang terjadi saat ini akan memengaruhi cara perusahaan beroperasi dalam jangka panjang. Dalam menyambut New Normal di Indonesia, setidaknya ada dua hal yang harus menjadi fokus industri supply chain yaitu meningkatkan digitalisasi serta diversifikasi baik dari sisi produk maupun operasi. Digitalisasi perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan tim IT agar memungkinkan SDM perusahaan bekerja secara remote. Untuk skala yang lebih besar, digitalisasi dapat digunakan dalam hal percepatan proses menggunakan analitik canggih serta Internet of Things (IoT). Solusi digital ini secara strategis dapat mengurangi biaya produksi dengan meningkatkan efektivitas operasional dan nilai produk. Pada akhirnya, peningkatan teknologi digital akan membantu perusahaan mengoptimalkan pemanfaatan aset dan meningkatkan kualitas serta pengiriman produk di seluruh rantai atau cabang.
Baca juga: Kolaborasi solusi yang tepat digunakan industri supply chain di era New Normal
Perubahan perilaku konsumen tak dapat dihindari saat pandemi maupun New Normal. Oleh karena itu, perusahaan harus memperluas penawaran mereka untuk meningkatkan strategi penjualan baru maupun yang sudah ada. Strategi ini dapat diterapkan dalam hal diversifikasi produk yang secara cepat mampu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga menghasikan pendapatan baru sembari mengompensasi hilangnya pendapatan dari produk lain. Survei yang dilakukan oleh Institute for Supply Management menyebutkan 75% perusahaan melaporkan gangguan rantai pasokan karena Covid-19. Untuk mengurangi dampak ini, perusahaan perlu bekerja ekstra untuk mengidentifikasi pemasok, distributor hingga lokasi pengganti yang dapat membantu mengonfigurasi ulang rantai pasokan serta mendiversifikasi jaringan pasokan yang sudah ada.
Lintasarta Integrated New Normal
Seperti disebutkan di atas, industri supply chain perlu meningkatkan kembali digitalisasi perusahaan demi mengoptimalkan bisnis di era New Normal. Lintasarta turut mendukung industri supply chain dalam mengembangkan bisnisnya selama pandemi menggunakan teknologi. Melalui layanan Lintasarta Integrated New Normal, Lintasarta membantu industri supply chain menyediakan teknologi IoT, Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, Deep Learning, Cloud dan teknologi lainnya untuk meningkatkan serta memastikan kelangsungan bisnis di tengah New Normal di Indonesia. Fitur unggulan dari solusi Lintasarta Integrated New Normal adalah Lintasarta Thermal CCTV dan Mask Detection; Gate Access Control System; serta Room Capacity.
Baca juga: Thermal CCTV: Teknologi pendukung protokol kesehatan di era New Normal
Bagaimana Lintasarta Integrated New Normal berperan dalam industri supply chain?
Dalam praktiknya, Lintasarta Thermal CCTV dan Mask Detection dapat membantu perusahaan mengecek suhu tubuh karyawan maupun pengunjung tanpa kontak secara langsung. Menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), Lintasarta Thermal CCTV dan Mask Detection memanfaatkan data yang direkam oleh kamera, kemudian menganalisisnya berdasarkan teknologi pengenal wajah dan suhu tubuh. Jika seseorang terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi, tidak menggunakan masker atau bahkan tidak dikenali oleh sistem, gerbang utama tidak akan membiarkan orang tersebut melewatinya. Berkat koneksi ke server kontrol akses atau jaringan IP, gerbang tersebut dapat diatur untuk terkunci secara otomatis. Solusi Lintasarta Thermal CCTV dan Mask Detection ini sekaligus mengontrol dan memonitor kapasitas ruangan. Saat ruangan melebihi batas yang ditentukan, akan muncul notifikasi dalam bentuk pop-up. Hal ini turut membantu industri supply chain meminimalisir penyebaran Covid-19 yang kemungkinan terjadi akibat kerumunan. Tak hanya itu, solusi Lintasarta Thermal CCTV dan Mask Detection juga dapat digunakan untuk melengkapi sistem kehadiran baik pada jam masuk maupun jam keluar kantor. Sebagai informasi, semua notifikasi dalam solusi Lintasarta itu diproses oleh sistem yang disebut Early Warning System yang sudah terintegrasi.
Baca juga: Kolaborasi solusi yang tepat digunakan industri supply chain di era New Normal
Dengan sejumlah dukungan tersebut, solusi Lintasarta ini dapat digunakan sekaligus untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan internal perusahaan. Di era New Normal, Lintasarta Integrated New Nomal berperan dalam membantu industri supply chain menjalankan bisnis sembari beradaptasi dengan kenormalan baru dan didukung solusi pencegahan penyebaran Covid-19 yang mutakhir. Sejumlah teknologi lainnya dirancang oleh Lintasarta untuk membantu perusahaan di Indonesia dalam mengembangkan bisnis di tengah pandemi dan di era New Normal. Jika Anda tertarik menggunakan solusi Lintasarta, Anda dapat menghubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan rincian produk lainnya.