Di dalam dunia bisnis saat ini, cukup banyak sektor bisnis yang membutuhkan kepemilikan data center demi lancarnya proses bisnis mereka. Dari dunia perbankan hingga layanan yang berhubungan dengan jasa, data center sangatlah penting. Namun, diperlukan tenaga khusus untuk dapat mengelola data center dengan baik sehingga memberikan manfaat yang maksimal pada bisnis Anda. Mengapa demikian? Karena data center memiliki sistem kerja yang rumit dan jika tidak diurus oleh tenaga ahli yang andal untuk menghindari terjadinya human error. Bahayanya lagi adalah, data center menyimpan berbagai data penting perusahaan hingga data konsumen. Terjadinya human error dapat menimbulkan kerugian yang tak kecil bagi bisnis. Jadi, bagaimana cara terbaik untuk menghindari human error saat mengelola data center? Apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut penjelasannya.
Resiko dan dampak human error dalam Data Center
Resiko human error menimbulkan dampak bagi proses bisnis perusahaan yang mana bisa terhenti, data yang ada di dalam data center bisa hilang hingga menimbulkan masalah dengan cakupan yang lebih besar lagi. Tidak hanya kerugian non-materi, tapi kerugian materi pun bisa sangat terasa. Untuk itulah perlu seleksi ketat dalam memilih tenaga ahli yang nantinya akan mengurus data center tersebut. Walau memang akan terasa menyulitkan di awal karena ada filter yang sudah ditentukan dari awal, tetapi ketika sudah mendapatkan manajemen data center yang tepat, Anda bisa mendapatkan berbagai keuntungan yang artinya bisa terhindar dari human error yang sangatlah merugikan dan bisa berbahaya untuk masa depan perusahaan tersebut.
Contoh kasus human error pada Data Center
Di dalam dunia bisnis yang bersinggungan langsung dengan data center, ada beberapa kasus human error pada data center yang cukup berefek dengan bisnis tersebut:
- Pada tanggal 1 Maret 2017, salah satu data center di Jakarta mengalami masalah yang sangat menakutkan bagi pengelola data center, yaitu gagal membangkitkan sumber listrik cadangan. Tentu saja hal ini sangatlah menakutkan bagi mereka karena dengan tidak adanya listrik, maka data center yang dipenuhi oleh server terganggu sehingga menimbulkan kerugian yang besar bagi kelangsungan bisnis e-commerce tersebut.
- Seperti yang dijelaskan di atas, dunia perbankan juga menggunakan data center untuk mengurusi data-data nasabah yang sangat banyak. Dan masalah human error yang sangat terasa adalah tidak adanya sistem keamanan yang cukup baik untuk mengatasi serangan dari luar karena pada tahun 2017, salah satu agensi kredit di Amerika Serikat, Equifax, harus mengalami kebocoran data sebesar 143 juta data nasabah.
Managed DC Operation dapat meminimalisir human error
Melihat bagaimana mengerikan masalah yang bisa didapatkan karena human error, maka menggunakan Managed DC Operation adalah pilihan yang tepat karena pemakaian data center tidak bisa diurus staf IT dari dalam perusahaan sendiri karena perangkatnya berbeda semua. Dengan Managed DC Operation, infrastruktur data center akan diurus dari nol hingga bisa digunakan, keamanan yang terjamin yang akan menjaga power dan cooling oleh tim yang profesional yang berkualitas tinggi sehingga tidak akan muncul masalah dan manajemen dapat lebih fokus terhadap bisnis yang dijalankan. Bagi yang ingin menggunakan Managed DC Operation, Anda bisa menggunakan jasa Lintasarta yang sudah lebih dari dua dekade mendapatkan kepercayaan dari berbagi industri dalam mengelola masalah ini. Semoga bermanfaat!