Selama lebih dari sepuluh tahun, industri keamanan siber selalu fokus dengan kecepatan reaksi terhadap serangan siber yang terus bermunculan. Akan tetapi, pelaku kriminal siber juga terus berkembang. Mereka memperbaharui modus dan metode serangan baru agar dapat menghindari metode deteksi yang berbasis signature, atau yang umum digunakan oleh penyedia jasa keamanan siber.
Permasalahan keamanan ini juga ditambah dengan maraknya pemakaian perangkat Internet of Things (IoT) di lingkungan perusahaan, yang tidak sepenuh nya dapat diidentifikasi dan dikontrol oleh perusahaan. Perangkat IoT kini juga sering digunakan oleh para pelaku kriminal siber untuk melancarkan serangannya.
Dengan kecepatan perkembangan dan pemanfaatan teknologi Cloud, IoT, dan juga remote workforce, hal ini banyak menimbulkan celah keamanan yang semakin sulit ditangani oleh tim keamanan jaringan internal perusahaan, terlebih jika masih menggunakan metode lama dan dikerjakan secara manual.
Model keamanan baru penanganan serangan siber
Metode lama penanganan serangan siber yang menggunakan model reaktif sudah tidak cukup dan diperlukan perubahan paradigma dalam menangani keamanan siber. Dengan demikian, dibutuhkan metode baru yang lebih proaktif seperti menggunakan Next-Generation Firewall (NGFW) yang memiliki kemampuan sebagai berikut:
- Mengatasi serangan-serangan baru dengan menggunakan Machine Learning (ML) agar dapat memblokir serangan secara real-time dan signatureless.
- Mampu melakukan identifikasi perangkat-perangkat IoT dengan ML dan behaviour-based identification.
- Mampu melakukan analisis dan dapat memberikan rekomendasi terhadap perubahan kebijakan agar implementasi menjadi lebih optimal.
Next-Generation Firewall di Indonesia
Lintasarta bersama penyedia jasa kemanan siber Palo Alto Networks telah melakukan inovasi baru dengan memperkenalkan Next-Generation Firewall dengan kemampuan Machine Learning pertama di dunia. Dengan teknologi Machine learning ini, maka NGFW yang dimiliki yang dihadirkan dapat memiliki kemampuan di antara lainnya sebagai berikut:
- Proteksi terhadap Malware dan Phising dengan menggunakan Machine Learning. Dengan metode ini maka perusahaan dapat melakukan aksi bersifat preventif hingga 95% terhadap serangan zero-day malware.
- Zero-delay signature updates. Di versi terbaru ini juga terdapat kemampuan proteksi secara real-time.
- Keamanan untuk perangkat IoT. Dengan Machine Learning yang terintegrasi, maka perusahaan dapat memiliki visibilitas terhadap seluruh perangkat IoT yang terdapat di dalam jaringan perusahaan, dan juga risiko keamanannya.
- ML-Based Security Policy. Dengan mengumpulkan informasi telemetry dari jaringan ML-Powered NGFW, sistem ini akan memberikan rekomendasi yang tepat untuk diterapkan dalam kebijakan keamanan. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk menghemat waktu dan mengurangi risiko human error.
Keamanan Cloud perusahaan
Terdapat beberapa pertanyaan yang mungkin akan muncul terkait sistem keamanan seperti:
- Bagaimana dengan perusahaan yang sudah melakukan adopsi teknologi dan aplikasi di Cloud? atau
- Bagaimana jika perusahaan memiliki banyak cabang/outlet retail atau memiliki banyak remote workforce ketika mereka menggunakan koneksi Internet di luar jaringan perusahaan?
Menjawab pertanyaan di atas, Palo Alto Networks juga memiliki solusi untuk Cloud-based NGFW/Cloud Delivery Security Service atau kini lebih sering dikenal sebagai SASE (Secure Access Service Edge). Platform SASE milik Palo Alto Networks sendiri diberi nama Prisma Access.
Dengan menggabungkan layanan Managed Service Security dari Lintasarta dengan Prisma Access, maka keuntungan yang didapatkan oleh pengguna yaitu sebagai berikut:
- Penghematan biaya dan investasi perangkat: agar terhubung dengan platform Prisma Access, pengguna dapat menggunakan perangkat dan koneksi Internet apa dan dari mana saja, selama mendukung fitur IP-Sec VPN.
- Implementasi yang lebih cepat dan manajemen yang lebih efisien: seluruh konfigurasi, manajemen, dan proses inspeksi keamanan akan dilakukan di Cloud-platform Prisma Access di dalam satu dashboard.
- Keamanan yang konsisten: bagi para pekerja yang bertugas di luar kantor (WFH/WFA) dan banyak melakukan akses ke Data Center perusahaan baik di Private Cloud maupun Public Cloud, dengan terkoneksi ke Prisma Access, seluruh koneksi yang masuk dapat tetap diawasi.
- Koneksi yang lebih cepat ke Public Cloud dan SaaS: karena lalu lintas data melalui Prisma Access akan ramai, penggunaan akses ke Public Cloud dan SaaS juga dapat mempercepat lalu lintas data tersebut.
Lintasarta akan mengulas lebih lanjut terkait bagaimana mengoptimalkan keamanan jaringan dan perangkat melalui webinar yang akan diselenggarakan pada Rabu, 24 Maret 2021 pukul 14.00 WIB dengan judul Strenghten Your Cybersecurity with Lintasarta. Bersama pakar Security dari Lintasarta dan Palo Alto, Anda dapat berdiskusi langsung dan mendapatkan insight terkait topik tersebut. Klik di sini untuk daftar webinar atau hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.