Hybrid working (kerja hibrida, atau moda kerja kombinasi) merupakan tren yang muncul pasca-pandemi. Laporan McKinsey (2022), sepeti dilaporkan Katadata, membandingkan moda kerja pra-pandemi, di mana 62% karyawan memilih bekerja di kantor. Sementara pasca-pandemi, mayoritas (52%) memilih moda kerja hibrida, yang menggabungkan kerja di kantor dengan kerja di rumah.
Baca juga: Memecahkan Masalah Hybrid Cloud dengan SD-WAN
Moda hybrid working mungkin meningkatkan produktivitas karyawan. Namun buat bagian IT perusahaan, hybrid working dapat menimbulkan risiko keamanan siber baru. Salah satu penyebabnya adalah kesulitan untuk mengamankan jaringan yang digunakan karyawan yang bekerja dari jauh, baik dari rumah maupun saat bepergian.
Solusi Secure Access Service Edge (SASE) merupakan salah satu solusi untuk menjawab tantangan keamanan dari hybrid working ini. Gartner mendefinisikan SASE sebagai konvergensi fungsi keamanan jaringan dengan kapabilitas WAN. Fungsi keamanan dan WAN ini dikelola terpusat, dari aplikasi Cloud, dan dapat digunakan untuk mengatur seluruh lingkungan IT, untuk jaringan dan perangkat yang tersebar di berbagai tempat.
Baca juga: Apakah Penyedia Sistem Keamanan Data Bisa Menjaga Data Tetap Aman?
5 komponen inti SASE
Untuk memberikan pengalaman dan pengamanan yang optimal bagi para pengguna, terdapat 5 teknologi yang digunakan dan menjadi komponen inti dari SASE. Kelima komponen itu terdiri dari:
- Software-Defined Wide Area Network (SD-WAN) adalah arsitektur WAN yang memungkinkan perusahaan mengombinasikan berbagai jenis sambungan seperti MPLS, Internet Broadband, dan LTE, ke dalam satu jaringan terpadu. Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat lewat aplikasi Cloud.
- Secure Web Gateway adalah solusi yang menapis (memfilter) lalu lintas web dari malware/perangkat lunak jahat yang tidak diinginkan.
- Cloud Access Security Broker (CASB) memastikan bahwa lalu lintas jaringan antara perangkat on-premise dan Cloud mematuhi kebijakan keamanan perusahaan.
- Firewall as a Service (FWaaS) merupakan solusi firewall yang dipasang di jaringan Cloud. Dengan FWaaS, perusahaan bisa mengamankan lalu lintas data dari perkantoran, maupun mengaksesnya dari jauh (rumah/di perjalanan).
- Zero Trust Network Access (ZTNA) memungkinkan akses dengan aman ke sumber daya jaringan perusahaan (aplikasi, data, dan layanan lainnya) dari jarak jauh.
Kelebihan dan kekurangan SASE
Beberapa keuntungan yang ditawarkan SASE sehingga bisa menjadi solusi untuk perusahaan adalah sebagai berikut:
- Menghemat biaya
Penghematan didapatkan karena SASE menawarkan sebagai layanan terintegrasi. Perusahaan juga tidak lagi perlu berurusan dengan banyak vendor. Penghematan juga bisa diperoleh dari penyederhanaan pengelolaan jaringan (keuntungan berikutnya)
- Memangkas kompleksitas pengelolaan jaringan
Pengelola jaringan dapat mengatur policy jaringan dan keamanan secara terpusat (melalui platform Cloud). Sementara itu, pengguna akhir akan mendapatkan pengalaman akses yang sama, tidak tergantung pada lokasi di mana pengguna tersebut berada, atau lokasi sumber daya yang diperlukannya.
- Peningkatan keamanan
Ini merupakan dampak lain dari penyederhanaan kompleksitas pengelolaan keamanan. Penerapan zero trust networking mengatur hak akses berdasarkan pengguna, perangkat yang digunakan, serta aplikasi yang digunakan. Ini lebih restriktif, namun di sisi lain lebih aman.
- Lebih fleksibel
Disisi lain, perusahaan dapat membuka akses jaringan ke lebih banyak jenis pengguna seperti mitra, kontraktor, pelanggan, tanpa meningkatkan risiko keamanan yang mungkin terjadi.
- Dapat fokus ke tugas strategis
Karena pengelolaan lebih mudah, staf IT punya waktu lebih banyak untuk tugas-tugas yang mungkin lebih penting secara jangka panjang.
Sebaliknya, penerapan SASE juga berpotensi menimbulkan masalah sendiri. Apa saja itu?
- Secara tradisional, jaringan dan keamanan dikelola oleh tim yang bekerja terpisah. Menerapkan SASE sebagai perpaduan keduanya memaksa kedua tim ini harus bekerja sama, yang belum tentu mulus dan bisa menimbulkan konflik bila tidak dikelola dengan baik.
- Di satu sisi, penerapan SASE sebagai solusi terpadu dapat memudahkan pengelolaan vendor, karena perusahaan cukup berurusan dengan satu pihak saja untuk semua keperluan jaringan dan keamanan. Namun di sisi lain, tidak ada jaminan vendor tersebut akan menyediakan perangkat dan alat terbaik untuk fungsi tersebut (best of breed)
- Beberapa pemimpin IT perusahaan mungkin beranggapan bahwa 5 komponen SASE itu saja tidak cukup dan menuntut fungsi pengamanan lain.
Baca juga: Metode Baru Untuk Mengatasi Serangan Siber di Indonesia
SQURA SASE
Dapat dilihat bahwa penerapan solusi SASE bisa memberikan manfaat untuk perusahaan dari segi pengelolaan jaringan dan keamanan. Sementara itu, masalah yang mungkin timbul dapat diatasi dengan memilih penyedia layanan yang tepat.
Lintasarta Managed Security yang baru saja berubah nama menjadi SQURA menyediakan solusi SQURA SASE dengan model Managed Service. Dengan model ini, pemasangan, pemeliharaan, dan pengelolaan jaringan dan keamanan siber akan ditangani oleh tim profesional dari SQURA. SQURA SASE menggunakan vendor yang termasuk dalam Gartner Magic Quadrant, yang menunjukkan bahwa keandalan perangkat yang digunakan tidak perlu diragukan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang SQURA SASE, silakan hubungi kami.