|
Lintasarta

Cybersecurity Berbasis Teknologi AI untuk Keamanan Data Perusahaan

Artificial IntelligenceCybersecurity
Cybersecurity Berbasis Teknologi AI Untuk Pengamanan Data Perusahaan

Keamanan data perusahaan semakin penting di era digital saat ini. Dengan meningkatnya ancaman siber, perusahaan perlu mengadopsi langkah-langkah strategis terkait sistem keamanan yang lebih canggih.

Salah satu pendekatan terbaru yang banyak digunakan dan terus dikembangkan beberapa perusahaan keamanan adalah teknologi keamanan siber yang berbasis Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.

Lantas, bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan data perusahaan dan mengapa teknologi ini bisa jadi solusi efektif dalam melawan keamanan ancaman siber? Simak pembahasannya berikut ini.

Ancaman Siber dan Tantangan Keamanan Data

Eddie Segal, seorang insinyur elektronik dari Universitas Be’er Sheva, spesialis Big Data dan analisis web, serta penulis teknologi, menyebut jika isu keamanan siber akan semakin kuat seiring dengan tren dunia digital yang semakin meningkat.

Baca juga: Kiat Membangun Talenta Cybersecurity yang Berkualitas ala Lintasarta

Saat ini, perusahaan menghadapi berbagai jenis ancaman siber, seperti Malware, Phishing, Ransomware, dan serangan DDoS, yang tidak hanya mengancam integritas data tapi juga merugikan secara kerugian finansial dan merusak reputasi perusahaan.

Tantangan dalam menghadapi ancaman siber semakin kompleks dengan evolusi teknik serangan yang semakin canggih. Sistem keamanan tradisional sering kali tidak mampu mendeteksi atau merespons serangan dengan cukup cepat dan tepat.

Oleh karena itu, diperlukan solusi yang lebih proaktif dan adaptif dalam menghadapi isu-isu krusial ini, salah satunya dengan mengintegrasikan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang belakangan ini sedang jadi primadona di dunia digital.

Baca juga: 3 Elemen Penting dalam Cyber Threat Intelligence

Peran AI dalam Keamanan Siber

Dalam beberapa tahun terakhir ini, teknologi AI terus dikembangkan untuk membantu kita dalam menangani beberapa tugas yang cukup krusial, termasuk untuk mengatasi tantangan keamanan siber yang belakangan ini semakin meningkat.

Dengan kemampuannya untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar secara real-time, AI dapat digunakan untuk mendeteksi pola anomali yang mungkin menandakan adanya ancaman siber, sesuai dengan tingkatannya.

Dikutip dari digitaltransformation, beberapa aplikasi AI dalam keamanan siber memainkan peran penting berupa:

  1. Algoritma AI dapat menganalisis lalu lintas jaringan dan mendeteksi perilaku yang tidak biasa yang bisa menunjukkan serangan siber.
  2. Dengan Machine Learning (ML), sistem keamanan berbasis AI dapat memprediksi potensi ancaman dengan menganalisis data historis dan tren serangan.
  3. AI dapat mengotomatisasi respons terhadap serangan, seperti mengisolasi bagian jaringan yang terkena serangan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
  4. Teknologi AI dapat membantu dalam pemulihan pasca serangan dengan cepat dengan mengidentifikasi dan mengoreksi kerusakan yang terjadi.

Selain itu, AI juga dapat membantu mengurangi biaya pemeliharaan perangkat keras dengan berbagai cara, salah satunya dengan memberi tahu kapan Anda harus melakukan perbaikan, hingga melakukan upgrade perangkat.

Baca juga: Ancaman dan Tantangan Keamanan Siber di Industri Farmasi

Dikutip dari computer.org, Google melaporkan pengurangan 15 persen konsumsi daya setelah menerapkan teknologi AI di Data Center pada tahun 2016, dan pengurangan 40 persen dalam hal biaya pendinginan di fasilitas mereka.

Implementasi AI dalam Keamanan Data Perusahaan

Implementasi AI dalam menjaga keamanan data perusahaan merupakan hal yang baru di dunia digital. Meskipun begitu, dengan kemampuannya yang sangat kompleks, teknologi ini bisa diandalkan, terutama dalam beberapa langkah kunci berikut ini:

  1. Mengevaluasi kebutuhan keamanan perusahaan dan menentukan area di mana AI dapat memberikan manfaat terbesarnya.
  2. Pemilihan solusi yang sesuai dengan kebutuhan, seperti sistem deteksi anomali, Firewall cerdas, atau alat manajemen identitas berbasis AI.
  3. Integrasikan solusi AI dengan infrastruktur keamanan yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
  4. Melatih sistem AI dengan data yang relevan dan menguji kemampuannya dalam mendeteksi dan merespons ancaman.
  5. Secara terus-menerus memantau kinerja sistem AI dan melakukan pembaruan untuk menghadapi ancaman baru yang muncul.

Baca juga: Percepatan Implementasi AI untuk Industri, Lintasarta dan Korika Jalin Kerja Sama

Lebih lanjut lagi, dikutip dari microsoft.com, AI bisa digunakan dalam banyak aspek keamanan, terutama untuk perlindungan identitas, endpoint protection, perlindungan data, keamanan Cloud, deteksi ancaman siber, dan lainnya.

Studi Kasus: Keberhasilan AI dalam Keamanan Siber

Teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) telah menunjukkan dampak yang cukup signifikan dalam meningkatkan keamanan siber di berbagai organisasi dan bisnis, termasuk Google, Netskope, IBM, McAfee, dan lainnya.

Contohnya Google. Di 2019, DeepMind (perusahaan AI milik Google), meluncurkan Virus Buster, sebuah model AI yang secara mengejutkan mampu mendeteksi dan mengklasifikasikan Malware baru dengan akurasi 99%.

Virus Buster menggunakan pembelajaran mesin untuk menganalisis kode Malware dan mengidentifikasi pola yang terkait dengan perilaku berbahaya. Kemampuan ini memungkinkan deteksi Malware yang lebih cepat dan lebih efektif, bahkan terhadap ancaman yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Kemudian, ada Netskope dan IBM yang menggunakan AI untuk menganalisis pola perilaku pengguna dan mendeteksi aktivitas mencurigakan terkait penipuan, dengan cara mempelajari kebiasaan pengguna yang sah dan mengidentifikasi anomali yang dapat menunjukkan upaya akses yang tidak sah atau penyalahgunaan data.

Contoh kasus lainnya terkait penggunaan AI dalam menangani isu keamanan adalah, keberhasilan McAfee dan Palo Alto Networks mengotomatisasi respons terhadap insiden keamanan dengan 100% memanfaatkan AI.

Baca juga: Artificial Intelligence dan Berbagai Teknologi Baru Untuk e-KYC

Hal ini memungkinkan organisasi untuk merespons serangan dengan lebih cepat dan efektif, meminimalkan kerusakan dan waktu henti. AI juga mengisolasi sistem yang terinfeksi, memblokir akses menuju data sensitif, dan langsung melawan Malware.

Dengan melihat beberapa contoh kasus penggunaan AI untuk menjaga keamanan siber di atas, dapat disimpulkan jika teknologi ini bisa diandalkan sebagai alat yang ampuh untuk meningkatkan postur keamanan organisasi dan bisnis.

Masa Depan dan Tantangan AI dalam Keamanan Siber

Harus diakui jika AI berpotensi besar untuk merevolusi lanskap keamanan siber di masa depan. AI diharapkan akan semakin integral dalam strategi keamanan siber, terutama dengan perkembangan teknologi Deep Learning dan analitik prediktif.

Berikut beberapa area di mana AI kemungkinan akan memainkan peran besar tersebut:

  • Pertahanan Siber Otonom: Sistem AI akan dapat secara mandiri mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi ancaman siber, tanpa memerlukan intervensi manusia.
  • Perlindungan Prediktif: AI akan digunakan untuk memprediksi dan mencegah serangan siber sebelum terjadi, dengan menganalisis data dan mengidentifikasi pola yang menunjukkan aktivitas berbahaya.
  • Analisis Ancaman yang Lebih Baik: AI akan membantu analis keamanan dalam memahami ancaman siber yang kompleks dengan lebih baik, dan mengidentifikasi tren dan pola baru yang mungkin luput dari perhatian.
  • Otomasi Tugas Keamanan: AI akan mengotomatisasi banyak tugas keamanan siber manual, seperti analisis log dan respons insiden, membebaskan analis manusia untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks.

Baca juga: Bagaimana Cloud Computing Dapat Mendorong Adopsi Teknologi AI di Perusahaan

Namun meski AI menawarkan banyak manfaat, implementasinya dalam dunia keamanan siber bukan tanpa tantangan, salah satunya kebutuhan akan data yang sangat besar untuk melatih algoritma AI agar bekerja dengan lebih maksimal.

Selain itu, serangan siber juga semakin canggih dan dapat menargetkan sistem AI itu sendiri, sehingga masih ada potensi AI ‘membelot’. Alih-alih melindungi, justru malah menyerang sistem keamanan data yang seharusnya dilindungi.

Ini belum termasuk isu-isu seperti kekurangan tenaga kerja profesional yang mampu mengembangkan, mengimplementasikan, dan memelihara sistem keamanan siber berbasis AI, hingga masalah etika dan privasi yang sangat kompleks.

SQURA Cybersec, Solusi Keamanan Data Siber

Sebagai jawaban dari beberapa isu terkait keamanan siber, SQURA Cybersec by Lintasarta hadir demi meningkatkan kesadaran keamanan siber, meminimalkan kompleksitas melalui layanan terkelola, dan memberikan ketenangan bagi para pelaku bisnis dan tim IT.

SQURA Cybersec menawarkan berbagai layanan keamanan siber yang komprehensif, termasuk penilaian keamanan siber, konsultasi keamanan siber, layanan terkelola, pelatihan keamanan siber, dan solusi keamanan siber lainnya.

Sebagai bukti keadaannya, SQURA juga telah menerima penghargaan sebagai Penyedia Cybersecurity Terbaik di tahun 2022 dari Frost & Sullivan. Untuk informasi lengkapnya, Anda bisa cek tautan ini.

Lintasarta
|

Cybersecurity Berbasis Teknologi AI untuk Keamanan Data Perusahaan

Salah satu pendekatan terbaru yang banyak digunakan dan terus dikembangkan beberapa perusahaan keamanan adalah teknologi keamanan siber yang berbasis Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.

Bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan data perusahaan dan mengapa teknologi ini bisa jadi solusi efektif dalam melawan keamanan ancaman siber?

Ancaman Siber dan Tantangan Keamanan Data

Saat ini, perusahaan menghadapi berbagai jenis ancaman siber, seperti Malware, Phishing, Ransomware, dan serangan DDoS, yang tidak hanya mengancam integritas data tapi juga merugikan secara kerugian finansial dan merusak reputasi perusahaan.

Oleh karena itu, diperlukan solusi yang lebih proaktif dan adaptif dalam menghadapi isu-isu krusial ini, salah satunya dengan mengintegrasikan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang belakangan ini sedang jadi primadona di dunia digital.

Peran AI dalam Keamanan Siber

Dikutip dari digitaltransformation, beberapa aplikasi AI dalam keamanan siber memainkan peran penting berupa:

  1. Algoritma AI dapat menganalisis lalu lintas jaringan dan mendeteksi perilaku yang tidak biasa yang bisa menunjukkan serangan siber.
  2. Dengan Machine Learning (ML), sistem keamanan berbasis AI dapat memprediksi potensi ancaman dengan menganalisis data historis dan tren serangan.
  3. AI dapat mengotomatisasi respons terhadap serangan, seperti mengisolasi bagian jaringan yang terkena serangan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
  4. Teknologi AI dapat membantu dalam pemulihan pasca serangan dengan cepat dengan mengidentifikasi dan mengoreksi kerusakan yang terjadi.

Implementasi AI dalam Keamanan Data Perusahaan

Implementasi AI dalam menjaga keamanan data perusahaan merupakan hal yang baru di dunia digital. Meskipun begitu, dengan kemampuannya yang sangat kompleks, teknologi ini bisa diandalkan, terutama dalam beberapa langkah kunci berikut ini:

  1. Mengevaluasi kebutuhan keamanan perusahaan dan menentukan area di mana AI dapat memberikan manfaat terbesarnya.
  2. Pemilihan solusi yang sesuai dengan kebutuhan, seperti sistem deteksi anomali, Firewall cerdas, atau alat manajemen identitas berbasis AI.
  3. Integrasikan solusi AI dengan infrastruktur keamanan yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
  4. Melatih sistem AI dengan data yang relevan dan menguji kemampuannya dalam mendeteksi dan merespons ancaman.
  5. Secara terus-menerus memantau kinerja sistem AI dan melakukan pembaruan untuk menghadapi ancaman baru yang muncul.

Studi Kasus: Keberhasilan AI dalam Keamanan Siber

Teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) telah menunjukkan dampak yang cukup signifikan dalam meningkatkan keamanan siber di berbagai organisasi dan bisnis, termasuk Google, Netskope, IBM, McAfee, dan lainnya.

Contohnya Google. Di 2019, DeepMind (perusahaan AI milik Google), meluncurkan Virus Buster, sebuah model AI yang secara mengejutkan mampu mendeteksi dan mengklasifikasikan Malware baru dengan akurasi 99%.

Masa Depan dan Tantangan AI dalam Keamanan Siber

Berikut beberapa area di mana AI kemungkinan akan memainkan peran besar tersebut:

  • Pertahanan Siber Otonom: Sistem AI akan dapat secara mandiri mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi ancaman siber, tanpa memerlukan intervensi manusia.
  • Perlindungan Prediktif: AI akan digunakan untuk memprediksi dan mencegah serangan siber sebelum terjadi, dengan menganalisis data dan mengidentifikasi pola yang menunjukkan aktivitas berbahaya.
  • Analisis Ancaman yang Lebih Baik: AI akan membantu analis keamanan dalam memahami ancaman siber yang kompleks dengan lebih baik, dan mengidentifikasi tren dan pola baru yang mungkin luput dari perhatian.
  • Otomasi Tugas Keamanan: AI akan mengotomatisasi banyak tugas keamanan siber manual, seperti analisis log dan respons insiden, membebaskan analis manusia untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks.

SQURA Cybersec, Solusi Keamanan Data Siber

Sebagai jawaban dari beberapa isu terkait keamanan siber, SQURA Cybersec by Lintasarta hadir demi meningkatkan kesadaran keamanan siber, meminimalkan kompleksitas melalui layanan terkelola, dan memberikan ketenangan bagi para pelaku bisnis dan tim IT.

SQURA Cybersec menawarkan berbagai layanan keamanan siber yang komprehensif, termasuk penilaian keamanan siber, konsultasi keamanan siber, layanan terkelola, pelatihan keamanan siber, dan solusi keamanan siber lainnya.

Sebagai bukti keadaannya, SQURA juga telah menerima penghargaan sebagai Penyedia Cybersecurity Terbaik di tahun 2022 dari Frost & Sullivan. Untuk informasi lengkapnya, Anda bisa cek tautan ini.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!