Industri minyak dan gas (migas) cukup terpukul dengan adanya pandemi. Harga minyak yang tidak menentu membuat industri ini diambang ketidakpastian. Dampak yang dihasilkan oleh pandemi juga belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga mengharuskan industri migas merancang strategi yang tepat agar mampu survive atau bertahan. Penggunaan solusi ICT dan penerapan digitalisasi dapat menjadi solusi terbaik untuk melalui masa sulit di tengah pandemi. Penggunaan teknologi sendiri sudah sejak lama digaungkan oleh berbagai perusahaan minyak dan gas. Namun dengan dampak pandemi yang begitu signifikan, transformasi digital menjadi sebuah keharusan agar bisnis dapat tetap bertahan. Laporan Bloomberg pada Maret lalu mengutip rencana Shell untuk menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk menghemat USD1 miliar hingga USD2 miliar biaya produksi minyak. Perusahaan minyak BP juga memperkirakan penghematan hingga miliaran dolar berkat digitalisasi. Dengan mengadopsi teknologi digital, perusahaan tidak hanya dapat menghemat anggaran, melainkan juga meningkatkan pangsa pasar. Berikut ini bagaimana solusi ICT dapat membantu industri minyak dan gas untuk dapat bertahan.
Digitalisasi demi efisiensi
Memasang sensor IoT untuk mengumpulkan data dari lapangan merupakan langkah lanjutan yang dapat dilakukan industri migas dalam hal efisiensi anggaran. Meskipun data yang diambil bersumber dari berbagai perangkat seperti rig, penyulingan, bahkan headset para perkerja di lapangan, kemampuan untuk mengumpulkan maupun menganalisis informasi dalam jumlah besar dan cepat, akan memberikan keuntungan bagi perusahahaan dalam menjalankan operasi. Dengan tambahan teknik analitik yang canggih, AI serta Machine Learning, perusahaan memiliki posisi yang lebih baik dalam hal pemeliharaan peralatan di lapangan. Perusahaan migas juga mendapat keuntungan terkait prediksi kapan peralatan di lapangan akan mati. Penerapan sejumlah teknologi ini dapat meningkatkan waktu kerja di tengah pandemi, mengoptimalkan strategi perusahaan, meningkatkan keamanan serta menurunkan emisi.
Baca juga: 4 hal yang patut diperhatikan industri resource dalam menghadapi New Normal
Transisi infrastruktur IT ke Cloud
Memanfaatkan Cloud sebagai pengganti Data Center lokal untuk meng-hosting infrastruktur IT, dapat menghemat anggaran perusahaan. Penyedia layanan Cloud seperti Lintasarta memiliki kemampuan bandwidth dan ketahanan yang andal bagi perusahaan minyak dan gas. Keuntungan lain dengan beralih ke Cloud adalah kapabilitas IT perusahaan menjadi mudah dipetakan, sehingga memungkinkan pertumbuhan perusahaan di masa depan. Hosting di Cloud juga akan lebih stabil dibanding infrastruktur yang di-hosting perusahaan.
Bekerja dari jarak jauh
Industri minyak dan gas memang lebih banyak beraktivitas di lapangan, meskipun di tengah pandemi saat ini. Oleh karena itu, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan sangat penting diperhatikan oleh perusahaan. Solusi ICT dapat membantu perusahaan migas mengatasi hal ini secara remote. Pengoperasian di lapangan dapat dikurangi secara signifikan oleh teknologi digital, misalnya dengan menerapkan kombinasi sensor pintar atau Internet of Things (IoT). Penggunaan IoT memungkinkan monitoring kondisi peralatan di lapangan dari jarak jauh, termasuk memberikan peringatan ketika terjadi downtime.
Baca juga: Membangun Data Center Industri Resources
Sementara itu untuk pekerja yang dituntut di lapangan, perusahaan tetap perlu mengedepankan potokol kesehatan. Solusi ICT yang dapat membantu hal ini seperti Lintasarta Thermal CCTV and Face Recognition. Layanan Thermal CCTV milik Lintasarta dipadukan dengan teknologi Intelligent Video Analytics (IVA), sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi wajah (Facial Recognition) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan kawasan dari penyebaran virus Covid-19. Dengan dukungan tersebut, Lintasarta Thermal CCTV and Face Recognition dapat dimanfaatkan pengelola gedung pada door access ruangan, sehingga pintu hanya akan terbuka pada orang yang wajahnya dikenali dan memiliki suhu tubuh normal.
Memastikan keamanan siber
Kondisi pandemi justru dimanfaatkan penjahat siber untuk menyerang berbagai perusahaan yang “lengah” karena menerapkan kebijakan work from home (WFH). Oleh karena itu, perusahaan perlu mengimbau karyawan untuk waspada terhadap serangan siber seperti melalui email phising. Tak hanya itu, perusahan juga perlu menerapkan keamanan di infrastruktur IT agar terhindar dari risiko yang dapat menganggu kelangsungan bisnis. Untuk melengkapi keamanan perusahan, Anda dapat menggunakan layanan Lintasarta Managed Security Solutions. Dengan Lintasarta Managed Security Solutions, tim ahli IT Security Lintasarta yang memiliki keahlian dan kemampuan pengoperasian keamanan jaringan dapat membantu melindungi infrastruktur IT Anda. Layanan ini menawarkan rangkaian lengkap mulai dari pengelolaan layanan managed antivirus, managed next-gen firewall hingga layanan security event management. Topik terkait bagaimana solusi ICT membantu industri minyak dan gas bertahan di tengah pandemi juga akan diulas dalam webinar Lintasarta. Mengundang Head of IT and Data Management dari SAKA Energi, Adrianto Nafis, webinar ini dapat Anda saksikan secara virtual pada 8 Oktober 2020 pukul 14.00-15.00 WIB. Anda juga dapat menghubungi kami untuk mengetahui informasi lebih lanjut terkait se