Keberadaan Pusat Operasi Keamanan (Security Operation Center/SOC) lebih dari sekadar sebuah tim yang mengumpulkan, menganalisis, dan bertindak berdasarkan data, di mana bertujuan untuk mengamankan sekaligus mencegah serangan siber, sehingga bisa menghindari dampak terburuk. Bisa dibilang, peran SOC di perusahaan cukup krusial.
Bagaimanapun, kehadiran SOC membutuhkan struktur organisasi yang tidak hanya didanai dengan baik, tetapi juga bekerja secara harmonis agar dapat berfungsi secara efektif untuk terus memantau dan menganalisis prosedur keamanan perusahaan, serta bertahan terhadap pelanggaran keamanan dan secara aktif mengisolasi dan mengurangi risiko keamanan.
Baca juga: Network Operation Center vs Security Operation Center: Bagaimana Perbandingannya?
SOC saat ini memainkan peran penting dalam perusahaan mana pun. Sebab, ia berkaitan dengan lebih dari sekadar keamanan siber, dan berhubungan langsung dengan bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.
Lingkup kerja di SOC harus dimulai dengan pengukuran, Artinya, semuanya harus diukur, jika semuanya tidak diukur, keberadaan tim bakal sia-sia. Ingat, keamanan merupakan hal penting bagi bisnis.
5 Peran SOC di Perusahaan dan Tanggung Jawabnya
Ada lima peran teknis utama dalam SOC yang dijalankan dengan baik, di mana berkaitan dengan Incident Response, Security Analyst, Advanced Security Analyst, SOC Manager, dan Security Architect.
- Incident Response – L1
Sebagai respons pertama SOC, Incident Response bertanggung jawab untuk mengonfigurasi dan memantau alat keamanan, serta menggunakan alat ini untuk mengidentifikasi ancaman. Pekerjaan yang memetakan ke tingkat Tier 1 di SOC, akan melihat ratusan peringatan yang diterima setiap hari untuk melakukan triase, mengklasifikasikan, dan memprioritaskannya. Setelah ini selesai, informasi tersebut akhirnya diserahkan kepada Security Analyst. - Security Analyst – L2
Menggunakan alat canggih, seperti intelligent yang mendeteksi ancaman (threat), tugas Security Analyst adalah mengidentifikasi host dan perangkat yang diserang, lalu mengevaluasi proses yang berjalan dan dihentikan.
Ini biasanya juga melibatkan penyelidikan lebih dalam untuk mengidentifikasi sumber serangan, analisis gerakan lateral (Lateral Movement), metodologi yang digunakan dan durasi vektor serangan di lingkungan. Security analyst, yang memetakan ke Tier 2, juga bertanggung jawab untuk menyusun dan menerapkan strategi mitigasi dan pemberantasan. - Advanced Security Analyst – L3
Advanced Security Analyst, yang berada di Tier 3, adalah kru SOC yang paling berpengalaman. Analis ini biasanya bekerja di latar belakang untuk mengidentifikasi kerentanan yang tidak diketahui, meninjau ancaman dan mitigasi masa lalu, dan menilai kesehatan vendor dan kerentanan produk. Mereka membuat rekomendasi untuk meningkatkan produk, proses, dan alat. - SOC manager
Peran ini mencakup pengelolaan seluruh tim SOC. Disebut sebagai Tier 4, SOC manager memiliki pemahaman yang mendalam tentang semua tingkatan SOC. Selain itu, komunikasi dengan CISO, pemimpin bisnis lainnya, mitra, dan kepala audit adalah suatu kewajiban. Keterampilan manajemen orang dan manajemen krisis yang kuat juga dibutuhkan. - Security Architect
Security Architect bertanggung jawab atas arsitektur keamanan perusahaan secara keseluruhan dan memastikan arsitektur ini menjadi bagian dari siklus pengembangan. Mereka mengevaluasi dan menguji alat pemantauan dan analisis dari vendor.
Terkadang, peran ini juga mencakup keamanan yang melibatkan pendokumentasian, kepatuhan, dan terus memperbarui praktik keamanan terhadap kerangka kerja industri dan internal. Bergantung pada ukurannya, beberapa SOC mungkin memiliki anggota tim tambahan, seperti compliance auditor, threat hunter, atau forensic investigator.
SOC akan terus memainkan peran penting dalam strategi keamanan siber perusahaan. Menciptakan dan menunjuk peran yang tepat dan berinvestasi untuk alat dan proses adalah yang paling penting. Tim SOC harus selalu bersedia untuk mengevaluasi kembali prioritas dan praktik terbaik untuk menciptakan dan memelihara perusahaan yang aman.
Baca juga: Security Operation Center Indonesia: Bangun Sendiri atau Managed Service?
Membangun tim SOC yang efektif dan memenuhi kebutuhan unik perusahaan bukanlah hal yang mustahil. Tetapi, dibutuhkan waktu, upaya, dan penilaian yang cermat, dan imbalannya adalah jaringan yang aman.
Mulailah dengan menggunakan praktik terbaik dan berikan perhatian khusus pada pemilihan tim. Anggota yang Anda pilih tidak hanya menentukan proses dan alat SOC yang akan diterapkan, tetapi pada akhirnya, efektivitas keseluruhan program Anda.
Selain itu, menciptakan sistem di mana profesional keamanan dapat bekerja secara efisien dan efektif dengan teknologi saat ini adalah kunci untuk menjaga keamanan data dan jaringan Anda. Banyak organisasi perusahaan memahami kebutuhan ini dan berusaha memenuhinya.
Baca juga: Phishing: Kenapa Masih Jadi Bahaya Utama Dunia Kejahatan Siber?
Lintasarta menyediakan jasa Managed SOC bagi perusahaan yang membutuhkan. Dengan pengalaman yang dimiliki, Lintasarta dapat membantu menjamin keandalan jaringan dan menjalankan peran SOC di perusahaan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan Managed SOC Lintasarta, silakan hubungi kami.