Pandemi mendorong berbagai perusahaan di lintas industri untuk bertransformasi digital. Dalam praktik transformasi digital sendiri, Data Center memiliki peranan penting untuk menopang berbagai operasi perusahaan. Mengingat pentingnya peran Data Center, teknologi ini diprediksi akan terus digunakan di tahun-tahun mendatang. Untuk itu, penting bagi perusahaan mengetahui tren Data Center agar digitalisasi tetap dapat ditempuh demi mendukung perkembangan bisnis.
Tren Data Center 2021 akan membantu perusahaan menghadapi tantangan masa depan yang mungkin tidak diketahui. Untuk itu, berikut tren Data Center 2021 yang penting menjadi pengetahuan perusahaan di lintas industri.
Baca juga: Kapan Layanan Data Center Jadi Pilihan Terbaik bagi Perusahaan?
Otomatisasi bukan lagi pilihan
Meski Data Center meraup berkah saat pandemi, nyatanya masih ada kekurangan tenaga kerja yang dinilai berkualitas di industri Data Center. Studi pada 2018 menyebutkan rata-rata usia staf semakin meningkat, dan perempuan secara umum menghindari pekerjaan di Data Center. Secara umum, pengembangan staf terkait tidak sesuai dengan kebutuhan server.
Penggunaan sistem manajemen jarak jauh oleh perusahaan memang menguntungkan, khususnya dalam hal menghadapi kompetisi. Namun, lockdown atau di Indonesia disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), mendesak perusahaan untuk menerapkan otomatisasi. Hanya beberapa negara yang mengklasifikasikan staf Data Center sebagai “pekerjaan penting” sehingga diizinkan untuk menjalankan tugasnya dengan bebas.
Otomatisasi beberapa proses dapat direduksi menjadi operasi ringkas yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Platform otomasi modern dapat menangani sebagian besar operasi server seperti inventaris komponen, pendaftaran, pelacakan otomatis, penggantian hardware secara instan ketika terjadi malfungsi, konfigurasi jaringan dan storage serta lainnya. Keuntungan dari pendekatan ini begitu jelas bagi perusahaan. Sebab, perusahaan yang berinvestasi dalam hal otomatisasi akan mampu mengurangi biaya dan beroperasi secara lebih efektif dalam jangka panjang.
Menurut studi Mordor Intelligence, pasar otomasi Data Center kemungkinan meningkat dari USD7,34 miliar pada 2019 menjadi USD19,65 miliar pada 2025.
Colocation meningkat signifikan
Sebelumnya banyak perusahaan kecil dan menengah menyimpan server bahkan semua penyimpanan di rak sendiri serta dioperasikan dan dipelihara oleh staf IT internal. Saat kantor mulai ditutup karena lockdown, perusahaan terpaksa memindahkan hardware mereka ke Data Center yang tepat sehingga minat pada layanan Colocation Data Center meningkat signifikan.
Namun persyaratan Colocation telah berubah. Pelanggan kini mengharapkan lebih dari sekadar menyewa beberapa ruang rak, sehingga Data Center harus menawarkan alat yang canggih yang tidak akan tercakup jika membangun mandiri.
Baca juga: Upgrade atau Colocation? Ketika Data Center Perusahaan Tidak Lagi Memadai
Edge Computing menjadi lebih dekat
Selain Cloud Computing, Edge Computing kini menjadi salah satu topik yang sedang tren di industri IT. Model ini mengandalkan pemrosesan data sedekat mungkin dengan lokasi penyimpanan data yang dituju, bukan pada server pusat, sehingga mampu meningkat kecepatan dan mengurangi latensi.
Untuk memfasilitasi Edge Computing, Data Center tidak lagi dibangun hanya di pusat teknologi. Kita mungkin akan melihat peningkatan jumlah fasilitas kecil yang tersebar di seluruh dunia. Dengan meningkatnya perangkat IoT dan hadirnya jaringan 5G, kebutuhan akan Edge Computing menjadi lebih aktual dari sebelumnya.
Perusahaan penyedia Data Center layaknya mengikuti tren ini dan menskalakan operasi mereka agar dapat menyebarkan Data Center berskala kecil di area Edge Computing secepat mungkin. Dengan memiliki platform terpusat yang dapat mengelola hardware di ribuan lokasi, perusahaan akan mendapatkan benefit yang besar.
Hybrid Cloud
Kini banyak perusahaan yang telah melakukan migrasi semua layanannya ke Cloud. Namun karena masalah keamanan dan biaya yang tidak terduga, perusahaan mulai mencari solusi yang lebih efektif. Tren yang berkembang saat ini adalah Hybrid Cloud.
Hybrid Cloud adalah di mana perusahaan mendesain Cloud sendiri di Data Center, mengendalikan jaringan privat dan virtualisasi infrastruktur. Hasilnya, Data Center modern diharapkan menyediakan fitur seperti jaringan dengan latensi rendah, virtualisasi built-in, container platform atau dukungan untuk database dan aplikasi lanjutan lainnya.
Monitoring Data
Memiliki alat monitoring yang kuat menjadi hal yang wajib bagi perusahaan digital di mana pun. Namun,sistem peringatan lawas kini tak lagi cukup untuk mengatasi situasi. Sistem pemantauan modern sendiri mengandalkan sejumlah besar data yang dihasilkan oleh sensor dan hardware baru, menggunakan big data, Machine Learning (ML) hingga kecerdasan buatan untuk melakukan perbaikan sebelum masalah terjadi dan memprediksi kegagalan atau kendala operasional di masa mendatang.
Data Center yang memanfaatkan kekuatan sistem monitoring cerdas berbasis data memiliki banyak keunggulan. Server perusahaan akan memiliki uptime yang unggul, sementara operator dapat memahami infrastruktur mereka dengan lebih baik dan menyesuaikannya untuk kinerja yang optimal. Pelanggan juga akan mendapatkan benefit di mana mereka memiliki akses ke beragam data pengguna, dapat mengontrol aspek apa pun dari server dan jaringan secara real–time.
Baca juga: Pentingnya Disaster Recovery untuk Keberlangsungan Bisnis Anda
Solusi Data Center Indonesia
Lintasarta turut menyediakan layanan Data Center Indonesia untuk mendukung bisnis Anda. Melalui layanan Lintasarta Data Center, Lintasarta dapat membantu perusahaan menyediakan fasilitas penyimpanan data yang lebih besar serta andal. Lintasarta Data Center merupakan solusi bagi kebutuhan penyimpanan data perusahaan yang dilengkapi berbagai fitur pendukung dan infrastruktur lengkap, yang berlokasi di Technopark Data Center dan DRC Jatiluhur.
Selain itu, Lintasarta Data Center telah dilengkapi dengan portal mandiri untuk memonitor penggunaan rak di lokasi Technopark, yang akan memberikan kemudahan bagi Anda untuk menginventarisasi hardware dan perlengkapan yang ditempatkan di Data Center.
Dengan menggunakan layanan Data Center di dua lokasi berbeda milik Lintasarta, ini akan menjamin operasional sistem tetap berjalan saat terjadi gangguan sehingga perusahaan dapat tetap fokus menjalankan bisnis, dan tidak perlu mengkhawatirkan seluruh operasional bisnis serta pelayanan penting akan terganggu. Jika Anda tertarik menggunakan Lintasarta Data Center, Anda dapat menghubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.