Teknologi Cloud yang kita gunakan hingga sekarang memang memberikan dampak yang signifikan bagi urusan pribadi maupun bisnis. Tak heran jika teknologi yang satu ini banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang seperti finansial atau minyak dan gas. Cloud yang memungkinkan penggunanya untuk menyimpan lebih banyak data dengan daya penyimpanan yang lebih besar, juga dapat diandalkan untuk askes data sewaktu-waktu. Tentunya cara ini jauh lebih menguntungkan daripada harus menyimpan data secara konvensional di hardware tertentu.
Baca Juga: Pentingnya Disaster Recovery untuk Keberlangsungan Bisnis Anda
Selain karena alasan kepraktisan tersebut, salah satu manfaat lain yang ditawarkan Cloud adalah adanya fitur Disaster Recovery. Fitur ini tentu dibutuhkan oleh siapa saja, mengingat data adalah hal penting demi kelangsungan perusahaan. Seperti yang kita tahu bahwa bencana bisa datang sewaktu-waktu, maka penting untuk melindungi data Anda sehingga fitur Disaster Recovery ini amat Anda perlukan.
Berbicara mengenai disaster recovery, ada dua istilah yang pasti sering muncul yakni Recovery Point Objective (RPO) dan Recovery Time Objective (RTO). Karena mirip, maka tak jarang banyak yang memiliki kesulitan untuk memahami perbedaan terminologi ini. Lalu apa perbedaannya? Berikut penjelasannya.
Recovery Time Objective (RTO)
Ketika bencana melanda dan mengakibatkan seluruh data hilang, maka secara otomatis Data Center Anda akan berusaha untuk memulihkan diri dari bencana tersebut untuk bisa melangsungkan fungsi IT kembali normal. Waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing produk layanan untuk pemulihan ini berbeda-beda. Dengan demikian, Inilah yang dimaksud dengan Recovery Time Objective.
Baca Juga: Tips Memilih Penyedia Disaster Recovery Center (DRC)
Jadi dengan kata lain, Recovery Time Objective adalah upaya melakukan pengaturan waktu terkait berapa lama sebuah layanan produk dapat berjalan normal kembali setelah bencana terjadi. Seperti kata pepatah, waktu adalah uang, maka semakin cepat sebuah layanan untuk melakukan pemulihan atau recovery maka akan semakin baik. Apalagi bagi perusahaan besar. Setiap detik sangat berarti, bukan?
Tentu saja, hal ini akan berimbas pada harga yang harus Anda bayar. Semakin cepat Anda menginginkan layanan tersebut untuk pulih maka semakin mahal biaya yang harus Anda bayar. Misalnya Anda ingin suatu layanan dapat berjalan kembali lima jam setelah bencana terjadi, maka Anda harus membayar berkali-kali lipat lebih mahal daripada dibanding pemulihan yang memerlukan waktu lima hari misalnya.
Hal ini disebabkan karena semakin singkat waktu yang diminta, maka akan semakin banyak sumber daya yang diperlukan sehingga berimbas pada biaya yang lebih mahal untuk pengadaan sumber daya tersebut.
Recovery Point Objective (RPO)
Meskipun Recovery Point Objective (RPO) sering dianggap sama dengan Recovery Time Objective (RTO), namun keduanya memiliki perberbedaan yang cukup signifikan. Jika RTO lebih berorientasi pada lamanya waktu pemulihan bencana, maka RPO lebih kepada pemulihan datanya. RPO adalah kondisi di mana waktu maksimal yang bisa ditoleransi saat terjadi kehilangan data.
Baca Juga: Dukungan Implementasi Regulasi Penempatan Data Center dan DRC di Indonesia
Misalnya saat terjadi bencana, kira-kira berapa banyak kehilangan data yang bisa Anda toleransi? Apakah dua jam data, atau satu hari data, atau satu minggu data? Kapasitas data dalam waktu hitungan hari tersebut yang disebut dengan RPO. Cukup berbeda dengan RTO, bukan? RPO ini berhubungan erat dengan frekuensi backup yang Anda lakukan. Lamanya waktu RPO memengaruhi jadwal backup berkala Anda. Misalnya, waktu RPO yang Anda tentukan adalah 24 jam, maka Anda harus melakukan backup setiap 24 jam sekali dan jika lebih sedikit, maka artinya Anda juga harus lebih seiring melakukan backup.
RTO dan RPO sama-sama penting untuk kelangsungan bisnis Anda sehingga pertimbangkan baik-baik saat akan menentukan RTO dan RPO pada layanan yang Anda akan pakai. Lintasarta menawarkan layanan Disaster Recovery dengan dua pilihan yang sesuai kebutuhan Anda, yaitu Fully Managed oleh tim profesional Lintasarta untuk backup, restore, dan failover, atau Self-managed untuk lebih fleksibel dalam mengatur waktu retention, restore, dan kebutuhan lainnya. Silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.