|
Lintasarta

Artificial Intelligence: Bagaimana peran AI dalam menjaga keamanan siber?

Lintasarta SecurityManaged Security Operation Center

Keamanan siber di era digital menjadi perhatian berbagai kalangan di seluruh dunia. Sebab, semakin canggih teknologi seperti Artificial Intelligence, semakin canggih pula taktik yang digunakan oleh penjahat siber dalam melancarkan aksi jahat. Keamanan siber adalah aktivitas pencegahan dan pengamanan terhadap sumber daya telematika agar tidak terjadi kriminalitas di dunia siber. Mengingat belum ada definisi keamanan siber yang baku, Anda dapat mengatakan bahwa keamanan siber adalah upaya untuk menahan dari penyerangan di dunia siber.

Baca juga : Ini Keuntungan jika Anda Memilih Managed Security Operation Center

Di era digital seperti saat ini, target penjahat siber pun semakin meluas. Bukan hanya sektor perbankan yang menghimpun pundi-pundi uang, sektor kesehatan dan lainnya pun kini menjadi target penjahat siber untuk mencuri data. Sayangnya pencegahan atau pemulihan pelanggaran keamanan siber harus melalui proses yang cukup panjang. Namun demikian, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence dapat meminimalisir proses tersebut. Lantas apa saja peran Artificial Intelligence dalam keamanan siber?

Bagaimana Peran Artificial Intelligence membantu menjaga keamanan siber?

  1. Deteksi otomatis
    Artificial Intelligence dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi ancaman dan menemukan korelasinya dengan potensi risiko secara cepat. Praktik deteksi otomatis ini akan mampu meminimalisir human error selama proses berlangsung. Berkat dukungan machine learning, Artificial Intelligence dapat beradaptasi dari pengalaman dan pola sebab akibat.

    Artificial Intelligence sendiri dilatih untuk memproses sejumlah besar data sehingga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang ancaman dunia siber atau dunia maya. Dengan pemahaman tersebut, AI dapat menunjukkan berbagai risiko keamanan siber, seperti tautan yang mencurigakan, sebelum menentukan solusi yang tepat.

  2. Identifikasi kesalahan dengan cepat
    Kecerdasan buatan atau AI akan secara signifikan mempercepat waktu yang diperlukan untuk mengidentifikasi masalah yang mencurigakan pada sebuah sistem. Developer memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi penjahat siber di situs yang mereka kembangkan. Proses ini disebut sebagai deteksi anomali, yang berguna untuk keamanan siber.

    Terlepas dari teknik pemanfaatan AI yang digunakan, teknologi ini dapat menganalisis pengunjung situs dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat ancamannya hanya dalam beberapa detik. Bayangkan jika tugas ini dilakukan oleh manusia? Tentu akan membutuhkan lebih banyak waktu bahkan untuk satu situs web saja.

  3. Autentikasi yang aman
    Jika Anda memiliki aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk mendaftar sehingga menyimpan data pribadi, AI merupakan pilihan tepat sebagai lapisan keamanan backend. Hal ini dikarenakan AI dapat memperbaiki proses autentikasi ke tingkat yang aman. Metode autentikasi pertama yang dapat dilakukan adalah identifikasi fisik, di mana AI menggunakan faktor yang berbeda untuk mengidentifikasi seseorang.

    Contoh sederhananya seperti proses autentikasi pada smartphone yang menggunakan pemindai sidik jari atau pengenal wajah (facial recognition). Di balik proses tersebut, diperlukan program untuk menganalisis apakah sidik jari atau wajah yang dipindai adalah orang yang bersangkutan.

  4. Respons yang lebih cepat
    AI dapat memproses sejumlah besar informasi yang tidak terstruktur untuk memberikan wawasan dengan tingkat efisiensi yang lebih besar. Apalagi dengan dukungan machine learning, AI dapat mempelajari pola jauh lebih cepat, sehingga turut mempercepat waktu untuk merespons sesuatu. Hal ini akan membantu Anda mencegah atau menghentikan ancaman sebelum menyebabkan masalah.
  5. Minim kesalahan
    Minim kesalahan merupakan manfaat yang sangat penting dari AI dalam keamanan siber. Lain halnya dengan manusia, AI tidak akan pernah dan tidak dapat berhenti melakukan tugas yang berulang. Dengan begitu, risiko human error akan berkurang secara signifikan. Namun, peran manusia akan tetap diperlukan untuk memaksimalkan AI. Dengan demikian, AI dapat dijadikan pembuat keputusan yang lebih baik dalam situasi tertentu.

Baca juga : [Infografis] Tips Mengamankan Bisnis Anda dari Serangan Siber

Terlepas dari canggihnya AI, peran manusia masih sangat diperlukan dalam menjaga keamanan siber. Oleh karena itu, Lintasarta melalui solusi Lintasarta Managed Security Operation Center (SOC) juga menerapkan tools yang melibatkan manusia dalam melakukan monitoring. Tools pertama yaitu SIEM (Security Information and Event Management) di mana Lintasarta mengerahkan Security Analyst untuk secara aktif melakukan monitoring 24/7, memberikan notifikasi dan memberikan laporan saat ada ancaman terdeteksi.

Tools selanjutnya yang melengkapi Lintasarta Managed SOC yaitu SOAR (Security Orchestration, Automation and Response). SOAR merupakan solusi keamanan all-in-one yang memungkinkan tim terkait mengumpulkan data ancaman dari berbagai informasi log dalam satu wadah. Divisi keamanan terkait selanjutnya dapat mengatur data tersebut untuk merespons ancaman secara otomatis.

Baca juga : Apa Tantangan Keamanan dalam Inisiatif Digital Dunia Perbankan?

Sebagai teknologi terbaru dari hasil inovasi SIEM, SOAR dapat pula diterapkan untuk menajemen ancaman dan kerentanan, respons insiden keamanan, serta otomatisasi operasi keamanan yang lebih canggih. Anda dapat menghubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Lintasarta Managed SOC dan daftar manfaat yang akan Anda dapatkan.

Artificial Intelligence: Bagaimana peran AI dalam menjaga keamanan siber?

Bagaimana Peran Artificial Intelligence membantu menjaga keamanan siber?

  1. Deteksi otomatis
  2. Identifikasi kesalahan dengan cepat
  3. Autentikasi yang aman
  4. Respons yang lebih cepat
  5. Minim kesalahan

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!