VSAT LEO dilahirkan sebagai akses Internet yang stabil dan berkecepatan tinggi untuk memenuhi kebutuhan yang semakin mendesak di era digital ini. Namun, masih banyak wilayah di Indonesia yang tidak terjangkau oleh Internet tradisional, terutama di daerah terpencil dan pedesaan.
Untuk itulah Internet Starlink hadir dengan mengusung teknologi VSAT LEO, sebuah solusi yang dianggap menjanjikan untuk mengatasi masalah kesenjangan Internet di beberapa wilayah di Indonesia.
Apa Itu VSAT LEO dan Bagaimana Cara Kerjanya?
VSAT LEO (Very Small Aperture Terminal – Low Earth Orbit) merupakan teknologi Internet satelit yang memanfaatkan jaringan satelit yang mengorbit Bumi di ketinggian rendah, sekitar 500-1.200 Km dari permukaan bumi.
Baca juga: Bagaimana Pemanfaatan VSAT pada Perusahaan Perkebunan
Dikutip dari Kompas, teknologi ini dipopulerkan oleh perusahaan Starlink, yang diluncurkan oleh Elon Musk di tahun 2016, dan kini sudah punya sekitar 5.000 satelit yang berhasil diorbitkan ke luar angkasa menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
VSAT LEO menggunakan terminal kecil di tempat pengguna (rumah atau bisnis) untuk terhubung ke Internet melalui jaringan satelit di orbit rendah Bumi. Jaringan ini terdiri dari ratusan, bahkan ribuan satelit yang berputar mengelilingi Bumi.
Tidak hanya itu, terminal kecil milik VSAT LEO dilengkapi dengan antena untuk mengirim dan menerima sinyal data dari satelit. Sinyal data tersebut kemudian diteruskan ke stasiun darat yang terhubung ke Internet.
Potensi Besar VSAT LEO di Indonesia
VSAT LEO berpotensi untuk merevolusi cara kita mengakses Internet. Teknologi ini tidak hanya dapat membantu menghubungkan jutaan orang di seluruh dunia yang saat ini tidak memiliki akses Internet, tapi juga menjanjikan kecepatan yang lebih stabil.
Baca juga: Bagaimana Menghubungkan Kantor Cabang Tanpa Koneksi Terestrial
Selain itu, teknologi yang diaplikasikan di Internet Starlink ini juga dapat digunakan untuk menyediakan Internet berkecepatan tinggi di daerah yang sebenarnya sudah terlayani Internet tradisional, tetapi dengan kecepatan yang lambat atau tidak stabil.
Potensi besar lainnya yang dapat dikembangkan adalah, pemerataan Internet di berbagai bidang, misalnya bidang pendidikan, di mana VSAT LEO dapat digunakan untuk menyediakan akses Internet ke sekolah-sekolah di daerah terpencil.
Jika dieksekusi dengan baik, kondisi ini akan membuat para siswa dapat belajar secara daring dan memiliki akses ke informasi dan sumber daya pendidikan yang lebih luas.
Kemudian di bidang kesehatan, di mana VSAT LEO bisa digunakan untuk menyediakan akses Internet ke klinik dan rumah sakit di daerah terpencil, sehingga program perawatan dan konsultasi jarak jauh bisa dilaksanakan dengan optimal.
Baca juga: Lintasarta Menjadi Perusahaan yang Memiliki Remote VSAT Terbanyak di Indonesia
Hal ini belum termasuk di bidang pemerintahan yang bisa memberikan layanan lebih baik kepada masyarakat di daerah tersebut, atau bahkan di bidang ekonomi yang bisa digunakan untuk membantu perkembangan bisnis di daerah terpencil.
Kelebihan dan Kekurangan VSAT LEO
Karena sifatnya yang memanfaatkan jaringan satelit yang mengorbit Bumi pada ketinggian rendah, VSAT LEO punya beberapa keuntungan dibanding dengan Internet tradisional, beberapa di antaranya adalah:
- Dapat menjangkau daerah terpencil dan pedesaan yang tidak terjangkau oleh Internet tradisional, atau sudah tersedia Internet, namun dengan kecepatan dan koneksi yang tidak stabil.
- Teknologi ini menawarkan kecepatan Internet yang lebih tinggi dibandingkan Internet satelit lainnya (Medium Earth Orbit dan Geostasioner Earth Orbit), sehingga cocok digunakan untuk menangani tugas yang berat.
- Karena jarak dengan bumi yang jauh lebih rendah, layanan Internet yang menggunakan VSAT LEO memiliki latensi yang lebih rendah, membuatnya ideal untuk aplikasi real-time seperti video streaming dan lainnya.
- Untuk biaya, di Indonesia sendiri layanan VSAT LEO seperti Internet Starlink memang masih sedikit lebih mahal, namun jika dihitung dengan kualitas dan tingkat kecepatannya, ini terhitung jauh lebih murah.
- Jaringan teknologi Internet yang satu ini lebih tahan terhadap gangguan cuaca dan pemadaman listrik. Hal ini disebabkan karena koneksi Internet yang diterima menggunakan satelit, tidak dipancarkan lewat kabel atau tower.
Baca juga: Lintasarta Dorong Pertumbuhan Pasar VSAT
Dengan kata lain, penggunaan VSAT LEO bisa dibilang sebagai salah satu teknologi yang cukup menjanjikan dan punya banyak keuntungan.
VSAT LEO dan VSAT NET LEO dari Lintasarta
VSAT LEO dan VSAT NET LEO dari Lintasarta merupakan layanan Internet satelit yang menggunakan satelit Low Earth Orbit (LEO) untuk menyediakan konektivitas Internet berkecepatan tinggi, Low Latency, lebih stabil dan menjangkau banyak wilayah Indonesia, termasuk daerah pelosok.
Terdapat beberapa keunggulan dari kedua layanan tersebut, diantaranya:
- Menggunakan Single Antenna, dengan kecepatan tinggi mencapai 100 Mbps untuk Download, dan Upload 10 Mbps.
- Mendapatkan 1 IP Public untuk layanan VSAT NET LEO.
- Hemat tempat dengan dimensi antenna kurang dari 0.6 Meter.
- Koneksi tanpa batas kuota atau FUP (Fair Usage Policy).
- SLA (Service-level Agreement) 99% untuk ketersediaan layanan, di luar waktu perjalanan teknisi dan penggantian perangkat di lokasi terpencil.
- Low Latency, dengan posisi satelit berada di ketinggian antara 500-2.000 Km
- Dukungan layanan Private Network dengan basis VPN Layer 3 dan Internet.
Dengan kelebihan di atas, VSAT LEO dan VSAT NET LEO dari Lintasarta sangat cocok buat Anda yang membutuhkan bandwidth tinggi, dengan koneksi stabil, seperti online game, streaming video, konferensi video, dan penggunaan Cloud Computing.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan Lintasarta tersebut, Anda bisa mengikuti tautan berikut ini.