|
Lintasarta

Siapkah Infrastruktur Perusahaan Anda untuk Terapkan Teleworking?

Lintasarta HCSRemote Workingteleworking

Bekerja dari jauh kini tidak lagi hanya menjadi sekadar opsi, tetapi dalam banyak kasus, ini sudah menjadi keharusan. Saat ini, banyak perusahaan yang menerapkan bekerja dari jauh dengan berbagai alasan dan satu di antaranya adalah peningkatan produktivitas. Secara umum, beberapa perusahan membedakan bekerja dari jauh menjadi teleworking dan remote working.

Baca juga: Ini Keuntungan jika Perusahaan Anda Menggunakan Video Conference

Seperti ditulis oleh Glassdoor, perusahaan yang menawarkan pekerjaan remote working biasanya tidak mengharapkan karyawannya untuk datang ke kantor sama sekali, dan karyawan tidak diberi tempat untuk bekerja khusus. Karena remote working membebaskan sama sekali karyawan dari kantor, perusahaan bisa menjaring calon karyawan yang diperlukan dari seluruh dunia, tanpa terhalangi oleh lokasi geografis. Perusahaan yang menawarkan teleworking masih menuntut karyawan untuk tetap dapat datang ke kantor sewaktu-waktu, dan biasanya mensyaratkan karyawan untuk tinggal di daerah yang tidak jauh dari kantor. Teleworking biasanya lebih umum ditemui daripada remote working.  Studi yang diselenggarakan Universitas Stanford pada 2014, misalnya, menyebutkan peningkatan produktivitas untuk teleworking sampai 13%. Alasan lain adalah lebih ramah lingkungan: studi sebuah perusahaan besar Amerika Serikat yang diterbitkan pada 2009 menyebutkan penghematan energi 120-180 kilowatt-hours untuk tiap karyawannya, setelah melaksanakan praktik ini selama 14 tahun. Kasus terbaru di Indonesia, teleworking pun menjadi pilihan untuk menghindari penyebaran wabah virus corona. Demikian halnya ketika terjadi bencana seperti banjir, yang pada akhirnya beragam hal tersebut mau tidak mau membuat kerja dari jauh diterapkan. Sayangnya, belum semua perusahaan sudah siap menerapkan kerja dari jauh, baik teleworking ataupun remote working. Implementasi teleworking boleh jadi mengharuskan karyawan membangun infrastruktur tambahan untuk memastikan karyawan dapat tetap produktif. Apa saja itu? Cek penjelasannya di bawah ini.

Konektivitas

Sambungan Internet yang andal merupakan keharusan, baik dari sisi karyawan maupun perusahaan. Tak hanya itu, perusahaan tentunya harus sudah menggunakan layanan Internet yang cepat dan terpercaya. Perusahaan juga harus memastikan bahwa karyawan memiliki akses Internet yang memadai dari rumah atau dari tempat lain, baik itu berupa koneksi seluler ataupun Internet kabel.

Baca juga: Solusi Lintasarta Managed SD-WAN mendukung Industri Logistik di masa Pandemi COVID-19

Selain itu, konektivitas VPN (Virtual Private Network) untuk karyawan yang melakukan kerja dari jauh juga perlu disiapkan. VPN dibutuhkan agar karyawan dapat mengakses sumber daya IT kantor dengan aman berkat sambungan terenkripsi. Sambungan terenkripsi ini mencegah pihak ketiga untuk menyadap pertukaran informasi antara perangkat karyawan dan jaringan kantor. Untuk menjamin karyawan tetap dapat terlindung dari ancaman siber ketika bekerja dari jauh, perusahaan dapat memanfaatkan solusi Unified Threat Management (UTM), yang memadukan berbagai fungsi keamanan jaringan, termasuk VPN, anti-malware, dan firewall, di dalam satu paket.

Perangkat 

Seperti juga di kantor, karyawan akan memerlukan perangkat yang memadai untuk dapat bekerja dari jauh. Pilihannya bisa lebih beragam, terutama untuk menunjang tugas karyawan yang mobile. Pekerjaan tidak hanya bisa dilakukan dari komputer meja atau laptop, tetapi juga tablet, bahkan ponsel. Perusahaan yang hendak menerapkan teleworking harus bersiap-siap menyediakan  perangkat yang diperlukan karyawan. Kerap kali karyawan mungkin lebih suka menggunakan perangkat yang sudah dimilikinya sendiri (Bring Your Own Devices, BYOD). Padahal, BYOD memiliki tantangan tersendiri dari segi keamanan, dan karena itu sebaiknya konsultasikan praktik ini lebih dahulu dengan tim keamanan IT Anda sebelum mengizinkan karyawan bekerja dari jauh.

Kolaborasi

Perusahaan harus melengkapi karyawan dengan peralatan kolaborasi yang diperlukan. Karyawan harus bekerja sama, baik dengan rekan, atasan, maupun klien. Kolaborasi ini lebih penting lagi ketika melakukan teleworking, karena para karyawan tidak sedang berada di tempat yang sama dengan rekan kerjanya secara fisik. Peralatan dasar seperti telepon dan surat elektronik masih menjadi pilihan banyak karyawan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan rekan kerja, atasan, atau mitranya. Selain itu, kolaborasi juga dapat dilakukan lewat aplikasi seperti pesan instan (instant messaging). Namun ketika bekerja dari jauh, perusahaan membutuhkan solusi yang lebih, seperti kemampuan rapat lewat telepon (conference call) atau bahkan konferensi video (video conference). Untuk memudahkan karyawan agar dapat bekerja sama dengan lancar, perusahaan dapat mendayagunakan solusi kolaborasi seperti Lintasarta Hosted Collaboration Solution (HCS). Selain mendukung layanan telepon suara/video, Lintasarta HCS memungkinkan pelaku bisnis untuk menjalankan rapat secara virtual.

Baca juga: Tips Memilih Layanan Video Conference yang Lebih Aman

Solusi seperti Lintasarta HCS ideal dalam hal ini, karena pelaku bisnis melakukan implementasi tanpa harus memikirkan belanja modal (capex). Perusahaan bisa mulai membangun budaya teleworking dengan investasi minimal dalam hal infrastruktur. Lintasarta menyediakan berbagai layanan yang dapat membantu Anda menerapkan teleworking di perusahaan, antara lain Internet, VPN, Hosted Collaboration Solution, dan UTM (bagian dari Advanced Managed SD-WAN). Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di sini.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!