Bagi Anda yang sudah terbiasa dengan dunia online dan jaringan internet, pasti pernah mendengar istilah, yaitu waktu yang dibutuhkan data untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dalam sebuah jaringan.
Latensi sangat penting dalam dunia teknologi informasi karena dapat berimbas pada kinerja aplikasi yang bekerja secara online, seperti game online, streaming video, dan berbagai layanan berbasis internet lainnya.
Nah, untuk mengetahui lebih dalam tentang faktor yang memengaruhi munculnya latensi, dampak yang ditimbulkan, dan cara mengatasinya, mari simak artikel di bawah ini.
Latensi dan faktor yang mempengaruhinya
Latensi jaringan, dikenal juga dengan istilah delay, merupakan keterlambatan waktu yang terjadi ketika data dikirim dari pengirim ke penerima. Latensi diukur dalam milidetik (ms) dan mencakup berbagai jenis keterlambatan seperti:
Baca juga: Dampak Wi-Fi 7 untuk LAN Perkantoran
- Propagation delay: Waktu yang dibutuhkan sinyal untuk bergerak melalui media transmisi.
- Transmission delay: Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan seluruh paket data ke media.
- Processing delay: Waktu yang dibutuhkan router atau switch untuk memproses header
- Queuing delay: Waktu yang dihabiskan paket data dalam antrian di router atau switch sebelum diproses.
Masalah ini bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari internal hingga eksternal. Berikut beberapa faktor utama yang berdampak pada latensi jaringan:
- Faktor jarak fisik: Semakin jauh jarak antara dua titik dalam jaringan, semakin besar latensi yang akan terjadi. Hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan sinyal untuk berjalan melalui jaringan menjadi lebih panjang.
- Faktor jumlah hop: Setiap kali data melewati router atau switch, terjadi penundaan karena perangkat tersebut harus memproses data. Semakin banyak hop yang digunakan atau dipasang, maka akan semakin tinggi latensinya.
- Faktor bandwidth: Hal ini disebabkan karena bandwidth yang lebih tinggi memungkinkan lebih banyak data dikirim dalam satu waktu, sehingga akan mengurangi kemungkinan adanya antrian dan latensi.
- Faktor kualitas perangkat jaringan: Perangkat dengan spesifikasi rendah atau tidak optimal dapat meningkatkan latensi karena membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses data.
- Faktor kondisi jaringan: Jaringan yang sibuk atau mengalami kemacetan dapat menyebabkan peningkatan latensi karena banyaknya data yang harus diproses dan dikirim.
Baca juga: Mengenal Data Center Fungsi dan Klasifikasinya di Indonesia
Selain itu, latensi juga bisa terjadi karena gangguan pada jaringan yang disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti interferensi elektromagnetik, cuaca buruk, hingga gangguan fisik.
Dampak dari munculnya latensi jaringan
Latensi jaringan merupakan salah satu hal yang selalu dihindari banyak pihak, terutama perusahaan yang pergerakan bisnisnya sangat ditentukan oleh kecepatan jaringan yang tinggi.
Secara garis besar, berikut beberapa dampak negatif yang disebabkan akibat adanya latensi yang tinggi:
- Penurunan kinerja aplikasi: Aplikasi yang membutuhkan komunikasi real-time seperti video conference, game online, dan akan mengalami penurunan kinerja.
- Waktu respon yang lambat: Situs web dan aplikasi yang lambat akan mengurangi produktivitas dan membuat pengguna beralih ke produk lain.
- Buffering dan lag: Streaming video atau audio akan mengalami buffering dan lag yang sangat mengganggu pengalaman pengguna.
Sebagai catatan, dampak latensi sendiri bisa bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan latensi, aplikasi, layanan yang digunakan, tingkat kebutuhan, tujuan pengguna, dan toleransi pengguna terhadap penundaan.
Cara mengatasi latensi jaringan
Untuk mengatasi latensi jaringan, Anda membutuhkan pendekatan yang komprehensif dengan mengetahui apa yang menjadi penyebab munculnya latensi, menganalisisnya, kemudian membuat keputusan.
Baca juga: Jenis Layanan Konektivitas Jaringan Internet NAP, IIX dan Premium
Berikut beberapa cara untuk mengurangi latensi:
- Optimasi rute jaringan: Menggunakan teknologi seperti SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network) untuk mengoptimalkan rute data dan mengurangi jumlah hop.
- Penggunaan CDN (Content Delivery Network): CDN membantu mendistribusikan konten ke server yang lebih dekat dengan pengguna akhir, mengurangi jarak fisik dan latensi.
- Pengelolaan trafik jaringan: Mengatur prioritas trafik jaringan menggunakan QoS (Quality of Service) untuk memastikan aplikasi kritis mendapatkan bandwidth yang cukup.
- Meminimalkan Interferensi: Untuk jaringan nirkabel, pastikan sinyal tidak terganggu oleh perangkat lain atau penghalang fisik yang dapat memperlambat proses transmisi data.
- Peningkatan bandwidth: Menambah kapasitas bandwidth untuk mengurangi kemacetan dan antrian dalam jaringan.
Latensi jaringan merupakan salah satu aspek krusial dalam kinerja jaringan komputer yang perlu diamati. Untuk itulah Lintasarta menawarkan layanan Secure SD-WAN yang membantu Anda menghubungkan jaringan dengan lebih efisien dan aman.
Baca juga: Bagaimana Zero Trust Network SD WAN Memengaruhi Performa dan Keamanan Jaringan Perusahaan
Lintasarta Secure SD-WAN secara dinamis dapat lalu lintas data lewat jalur terbaik, sehingga dapat meningkatkan kinerja aplikasi dan mengurangi latensi. Selain itu, Lintasarta SD-WAN juga menawarkan beberapa keunggulan, diantaranya:
- Membantu Anda mengurangi biaya WAN dengan menggunakan opsi bandwidth yang lebih murah, seperti MPLS dan internet broadband.
- Menyediakan fitur keamanan yang ditingkatkan, seperti firewall generasi berikutnya (NGFW) dan deteksi/pencegahan intrusi (IDS/IPS).
- Dapat menyederhanakan pengelolaan WAN dengan memusatkan kontrol semua perangkat jaringan Anda.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan Lintasarta Secure SD-WAN, Anda bisa menghubungi kami lewat tautan berikut ini.