Banyak perusahaan yang kini telah menyadari pentingnya keamanan siber serta menerapkannya dalam lingkungan digitalnya dengan membuat sistem pertahanan keamanan berlapis dan merekrut tim intelijen siber khusus yang berdedikasi bagi sebuah perusahaan. Itu sebabnya, pendekatan Cyber Threat Intelligence kini mulai dilirik.
Baca juga: SIEM: Cara untuk Memaksimalkan SOC Agar Lebih Terpusat
Program Cyber Threat Intelligence (CTI) dianggap penting karena cara-cara yang diterapkan dalam melindungi organisasi dari ancaman keamanan siber. Gartner, perusahaan riset teknologi informasi, bahkan mendefinisikan Threat Intelligence sebagai pengetahuan berbasis bukti, termasuk konteks, mekanisme, indikator, implikasi, dan rekomendasi yang berorientasi pada tindakan mengenai ancaman atau potensi bahaya yang dapat atau muncul terhadap aset.
Bagaimana Cara Kerja Cyber Threat Intelligence?
CTI mengacu pada informasi, data, dan konteks yang digunakan untuk mendeteksi, menilai, memprioritaskan, dan melawan ancaman dunia maya untuk mencegah potensi serangan terhadap data perusahaan Anda.
Selain memblokir risiko yang akan segera terjadi, CTI juga memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk menganalisisnya agar dapat menginformasikan proses pengambilan keputusan tentang cara membangun rencana pertahanan jangka panjang yang lebih efektif mengurangi risiko dunia maya yang mungkin mereka hadapi.
Mengapa Pendekatan Cyber Threat Intelligence Sangat Penting?
Seiring dengan semakin kompleks dan canggihnya berbagai ancaman dalam melancarkan serangan terhadap perusahaan atau industri tertentu, sangat penting juga bagi perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kemampuan threat intelligence organisasi sendiri, agar berhasil mempertahankan aset dan infrastrukturnya. Pemahaman menyeluruh mengenai lanskap ancaman terhadap perusahaan diperlukan untuk mengetahui alat dan teknologi mana yang diperlukan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan memerangi risiko dengan benar.
Sebagian besar strategi pendekatan CTI adalah dengan mengetahui di mana harus mencari informasi. Hal ini menjadi lebih menantang karena saluran yang digunakan oleh para pelaku ancaman untuk beroperasi beragam, meskipun sejumlah besar jaringan pengancam menggunakan dark web dan deep web—yang artinya tim keamanan perusahaan juga harus memahami benar bagian dunia online kelam yang tersembunyi bagi orang awam ini.
Mengetahui bagaimana perusahaan Anda dapat ditargetkan juga perlu untuk mencegah serangan secara proaktif. Serangkaian pendekatan dapat diambil oleh para pelaku ancaman tergantung pada apa yang ingin mereka capai, mulai dari pengambilan aset secara paksa dan isian kredensial hingga mengeksploitasi kerentanan dan serangan malware yang dikirim peretas untuk mengunci dan mengenkripsi perangkat komputer (ransomware)—dan tim keamanan perusahaan harus selalu siaga.
Baca juga: 3 Alasan Utama Kenapa SOC Harus Menerapkan Kebijakan Terkait Standar Keamanan
Apalagi karena kini dunia maya menjadi bagian yang semakin besar dari strategi bisnis berbagai perusahaan, keamanannya pun harus dipersiapkan dengan matang. Program CTI yang modern dan efektif harus melampaui ekosistem yang terus berkembang. Terbukti, tak hanya meningkatkan kemampuan deteksi dan respons perusahaan dengan meningkatkan kualitas peringatan, CTI juga mampu mengurangi waktu investigasi, serta menambahkan cakupan untuk serangan dan musuh terbaru.
Perbedaan antara CTI yang efektif dan yang tidak didasarkan pada bagaimana program tersebut mengomunikasikan risiko—seperti misalnya mengumpulkan data keuangan kuantitatif melalui Cyber Risk Quantification (CRQ) untuk analisis ancaman dan potensi konsekuensinya. Ini juga menambah konteks dan memperkaya pemahaman penuh tentang ancaman dunia maya dan kerentanan yang telah diketahui. Tujuan utama program CTI adalah menyelaraskan bisnis dengan ancaman kritis dan mencari tahu potensi dampak dan kedalamannya. Dengan memperkaya data ini dengan kecerdasan risiko, perusahan Anda dapat bersiap-siap melindungi berbagai aset dari serangan siber sebelum terjadi.
Berikut tiga (3) elemen penting dalam program CTI yang perlu Anda ketahui.
- Operasi Keamanan yang Efisien
Tim keamanan menangani beberapa peringatan setiap hari. Mengklasifikasikan lansiran yang dihasilkan jaringan ini merupakan tugas yang menghabiskan banyak waktu, yang menyebabkan banyak potensi ancaman tidak pernah diselidiki. Secara alami, ‘kelelahan’ ini dapat memiliki konsekuensi serius bagi keamanan perusahaan.
Sistem CTI mengatasi masalah ini dengan membuat pengumpulan data ancaman menjadi cepat dan akurat. Solusi ini juga mengatasi ancaman dengan cepat, menyaring alarm palsu, dan membuat analisis insiden menjadi mudah. Ancaman yang tidak berbahaya, serangan siber yang kemungkinan tidak akan memengaruhi organisasi, dan ancaman yang sudah bertahan dengan baik juga diklasifikasikan seperti itu untuk membantu personel keamanan fokus pada peringatan penting. Sistem ini membuat analisis dan penahanan insiden keamanan lebih mudah bagi tim keamanan. - Tanggapan Insiden yang Efektif
Global Cybersecurity Outlook 2022 mengungkapkan bahwa kejahatan siber mengalami peningkatan setelah pandemi COVID-19. Data bahkan melaporkan bahwa jumlah kejahatan siber di satu perusahaan meningkat sebesar 31% pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020. Fakta ini, ditambah dengan tim keamanan perusahaan yang harus menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk menyortir data ancaman secara manual semakin memperkeruh masalah.
Sistem CTI yang mutakhir dapat mengotomatiskan berbagai proses deteksi ancaman, yang berpotensi memberikan waktu tambahan bagi tim keamanan untuk merespons insiden dalam situasi genting. Sistem ini membuat respons insiden lebih efektif dengan mendeteksi dan membuang kesalahan positif secara otomatis. Solusi ini memungkinkan pengguna untuk membandingkan data dari sumber internal dan eksternal untuk memastikan respons yang komprehensif terhadap insiden keamanan siber. - Analisis Risiko yang Efektif
Saat ini, banyak perusahaan mengandalkan pemodelan risiko untuk membuat keputusan kebijakan yang penting. Namun, model risiko seringkali cenderung menghasilkan keluaran yang tidak dapat ditindaklanjuti, tidak dapat diukur, berdasarkan data yang tidak lengkap, disusun dengan tergesa-gesa, atau hasil dari asumsi yang tidak berdasar.
Sistem CTI membantu meningkatkan analisis risiko dengan menyediakan konteks yang meningkatkan transparansi variabel dan hasil. Solusi ini mengidentifikasi kemungkinan pelaku ancaman, industri dan kerentanan yang ditargetkan, frekuensi serangan, hasil serangan sebelumnya, dan perkembangan tren tertentu.
Baca juga: Anomaly Detection dalam SOC, Teman atau Lawan?
Lintasarta Managed Security menawarkan Layanan Managed SOC, yang dapat membantu suatu organisasi untuk lebih baik mengelola keamanan siber tanpa harus membangun SOC (Security Operation Center) sendiri atau in-house. Perusahaan bisa mendapatkan manfaat deteksi dan respons terhadap ancaman keamanan yang sigap dan tanggap, tanpa harus berurusan dengan kerumitan sumber daya manusia, teknologi, proses, dan anggaran. Hubungi kami di sini jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.