Perkembangan dunia teknologi saat ini harus disadari pula bahwa secara tidak langsung perilaku masyarakat pun akan berubah. Saat ini kita seperti sudah terjebak pada era teknologi maju, selalu ada teknologi-teknologi terbaru setiap harinya. Salah satu keuntungan dari kemajuan teknologi adalah dapat memudahkan pekerjaan manusia.Perkembangan teknologi selalu berkaitan dengan perkembangan ekonomi baik lokal, regional maupun global yang sangat dipengaruhi oleh peranan sektor perbankan. Dunia perbankan dituntut untuk selalu meningkatkan pelayanan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam dunia perbankan, teknologi IT menguasai operasional dan pemasaran dalam dunia perbankan. Saat ini banyak kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh teknologi IT, maka bank yang tidak menguasai teknologi IT akan berangsur-angsur ditinggalkan oleh para nasabahnya. Hasil survey World Bank (2010) mencatat bahwa terdapat sekitar 47% dari total masyarakat yang merupakan penabung di lembaga keuangan formal. Kondisi akses keuangan di Indonesia ini relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan akses keuangan di negara lain di Asia seperti Singapura (95%), Korea (65%), Malaysia, Thailand dan Srilangka (masing-masing 60%). Penyebab rendahnya layanan jasa keuangan di Indonesia adalah masih banyak wilayah yang belum terjangkau oleh layanan jasa keuangan formal (bank) karena lokasi masyarakat yang jauh dari pemukiman dan rendahnya pegetahuan masyarakat terpecil akan layanan keuangan sehingga mereka belum terpikirkan untuk menabung di bank. Pada tanggal 28 Maret 2015 Otoritas Jasa Lkeuanagn (OJK) meluncurkan layanan perbankan nirkator (branchless banking) atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor (Laku Pandai). Dengan adanya Laku Pandai ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat daerah terpencil yang tidak bisa dilayani oleh jaringan kantor secara fisik, yaitu dengan menggunakan sarana teknologi seperti telepon seluler, electronic data capture, maupun jasa pihak ketiga seperti agen individu atau agen badan hukum. Laku Pandai juga bsia menjadi alternatif yang efisien bagi bank dalam menawarkan jasa keuangan kepada unbanked dan unbankable people. Melalui Laku Pandai, agen bisa menjadi pedagang atau masyarakat umum bisa menjadi perantara bank dalam melayani nasabah bank untuk melakukan transaksi keuangan. Laku Pandai merupakan inovasi dalam dunia perbankan karena dapat merubah masyarakat yang tidak melek teknologi menjadi melek teknologi, terutama masyarakat daerah terpencil. Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad menargetkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai dapat menjaring 50 juta nasabah baru di seluruh Indonesia. Target tersebut diharapkan dapat terealisasi dalam tiga-lima tahun ke depan. “Dengan Laku Pandai ini, diharapkan bank semakin dekat dengan masyarakat,” katanya di sela-sela peluncuran Laku Pandai Bank Mandiri di Pasar Burung-Burung, Kecamatan Patallassang, Gowa, Sabtu, 28 Maret 2015. Hingga kini, sudah empat bank yang telah menerapkan Laku Pandai, yakni BRI, BCA, BTPN, dan Bank Mandiri. Muliaman menyebutkan, 17 bank lain sudah menyatakan niat menerapkan program Laku Pandai ini. Untuk mendukung layanan Laku Pandai, PT. Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) sebagai penyedia teknologi komunikasi data, internet dan IT Services menawarkan solusi pengelolaan IT perbankan melalui layanan Lintasarta Managed WAN Optimizer. Lintasarta telah memiliki pengalaman lebih dari 26 tahun khususnya melayani dan bekerjasama dengan para pemain di sektor perbankan. Lintasarta Managed WAN Optimizer merupakan layanan untuk meningkatkan efektifitas dari trafik aplikasi dan proses transfer data. Melalui Lintasarta Managed WAN Optimizer, maka proses transaksi keuangan yang dilakukan pelanggan maupun agen di daerah terpencil sekalipun dapat terlayani dengan baik. Layanan managed WAN Optimizer juga dapat bekerja secara maksimal di jaringan media akses Very Small Aperture Terminal (VSAT), yang memang ditujukan untuk menunjang aktifitas perusahaan di wilayah terpencil. Selain itu, layanan Managed Services dari Lintasarta juga sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Dalam menjalankan layanan Managed Services-nya, Lintasarta didukung oleh tim professional yang sudah memiliki pengalaman dan sertifikasi keahlian berstandar internasional. Cakupan layanan Lintasarta yang tersebar di seluruh Indonesia juga memudahkan pelanggan dalam mendapatkan on-site support di lokasi-lokasi remote, berkonsep Opex model, dan tentunya perusahaan dapat fokus pada bisnis utamanya.
|
Lintasarta