ATM (Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri) telah lama menjadi cara penting untuk memberikan layanan terbaik kepada nasabah dalam industri perbankan. ATM yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada dasawarsa 1980-an memungkinkan nasabah untuk menarik uang tunai dengan mudah dan cepat, serta mengakses layanan perbankan lain seperti transfer dan pembayaran. Karena cukup banyak porsi layanan yang sebelumnya ditangani teller dapat dialihkan ke ATM, bank bisa mengoperasikan kantor cabang dengan lebih sedikit karyawan. Selain itu, pemasangan ATM di lokasi publik seperti Mall, kampus, dan pasar memungkinkan bank untuk menyediakan layanan tanpa harus membuka kantor cabang di tempat tersebut. Mesin-mesin ATM ini terhubung dengan kantor pusat bank lewat berbagai jenis sambungan data, baik kabel sampai koneksi nirkabel seperti konektivitas selular dan VSAT.
Baca juga: Modernisasi Pengelolaan Supply Chain Lewat Adopsi SD-WAN
Meskipun pada saat ini kepopuleran kanal layanan elektronik lain seperti mobile banking dan Internet banking juga semakin meningkat, ATM masih menjadi pilihan buat mengakses layanan perbankan. Kebutuhan perbankan tertentu seperti menarik uang tunai memang hanya dapat dilayani ATM dan kantor cabang. Meskipun Bank Indonesia gencar mengampanyekan pemakaian alat pembayaran nontunai, di masyarakat uang tunai masih menjadi pilihan utama untuk bertransaksi sehari-hari. Saat ini ATM masih menjadi bagian penting dari strategi lembaga perbankan. Beberapa bank melirik pemasangan ATM yang lebih canggih (smart ATM) untuk dapat menggantikan sebagian atau seluruh fungsi dari kantor cabang. Peningkatan kemampuan ATM ini memungkinkan bank untuk dapat memperluas layanan tanpa harus membuka kantor cabang baru, atau malah menutup kantor cabang yang sudah ada. Bank juga dapat mentransformasi kantor cabang yang sudah ada dengan mengadopsi konsep smart branch (kantor cabang pintar). Kemampuan ATM yang semakin meningkat menuntut kinerja jaringan WAN yang lebih andal dan mumpuni. Teknologi SD-WAN menjadi jawaban atas tuntutan dari mesin-mesin ATM generasi baru.
ATM yang lebih cerdas
Satu fitur ATM pintar yang memungkinkan mesin ini menggantikan fungsi kantor cabang adalah cash recycling machine (CRM). Saat ini belum semua ATM dilengkapi dengan fungsi ini. ATM dengan fungsi CRM dapat digunakan nasabah untuk setor uang tunai, yang sebelumnya mungkin hanya dapat dilakukan di teller di kantor cabang. Penambahan ATM dengan kemampuan setor dan tarik ini merupakan prioritas beberapa bank di Indonesia. Kemampuan lain yang berpotensi dan sudah ditambahkan pada mesin ATM baru misalnya kemampuan bertransaksi tanpa kartu, pengamanan biometrik, dan pengamanan dengan Bluetooth.
Baca juga: Teknologi SD-WAN: Pilar Penunjang Inisiatif Digital Perusahaan Anda
Interactive Teller Machine (ITM) juga dapat dilihat sebagai evolusi lebih lanjut dari ATM. Bila ATM hanya menyediakan interaksi sepenuhnya dengan mesin, ITM memungkinkan nasabah untuk berkomunikasi dengan teller secara jarak jauh lewat teknologi telepon video. ITM membuka kemungkinan bank bisa menyediakan layanan yang masih membutuhkan campur tangan manusia, seperti transaksi penarikan uang tunai yang melampaui limit atau mendapatkan pinjaman. Smart ATM atau ITM yang bisa menggantikan sebagian besar fungsi kantor cabang sering disebut sebagai “branch in a box” (kantor cabang miniatur dalam kotak).
Smart branch
Bila smart ATM bisa dibilang sebagai kantor cabang miniatur, smart branch mungkin bisa dilihat sebagai kumpulan smart ATM dan berbagai mesin layanan perbankan lainnya. Bila pada kantor cabang tradisional 70% luas bangunan diperuntukkan untuk teller dan karyawan lainnya, pada smart branch hanya sekitar 30% akan dialokasikan untuk teller. Menurut McKinsey, kantor cabang pintar seperti ini nantinya bisa mencapai 85% dari keseluruhan kantor cabang, dan dapat dilayani hanya dengan 3-4 karyawan. Selain mesin-mesin ATM dan ITM, smart branch juga bisa dilengkapi dengan ruangan khusus konferensi video untuk layanan perbankan yang membutuhkan interaksi lebih lama dan intensif. Pengelolaan smart ATM, ITM, dan smart branch akan lebih mudah dilakukan dengan jaringan SD-WAN. Administrator dapat mengakses pengelolaan jaringan yang lebih sederhana dengan instalasi yang lebih mudah (zero touch installation) dan kontrol terpusat. Keandalan dan performansi jaringan terjamin dengan fitur Quality of Service. SD-WAN mendukung beragam konektivitas baik kabel (MPLS, Internet broadband) maupun nirkabel (LTE, VSAT), yang sangat cocok untuk jaringan ATM terhubung lewat berbagai jenis sambungan. Untuk implementasi dan pengelolaan jaringan SD-WAN yang lebih cepat dan mudah, bank dapat memanfaatkan layanan managed SD-WAN.
Baca juga: Inilah Manfaat Teknologi SD-WAN untuk Keamanan Jaringan Anda
Lintasarta menyediakan layanan managed SD-WAN yang dapat membantu bank untuk mengelola jaringan ATM yang sudah ada, maupun menambahkan unit baru. Dengan keandalan dan kemampuan yang ditawarkan layanan managed SD-WAN dari Lintasarta, terbuka peluang untuk perusahaan perbankan yang ingin berinovasi lebih jauh dengan layanan ATM, seperti smart ATM, ITM atau smart branch. Bila Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang layanan managed SD-WAN dari Lintasarta, silakan hubungi kami.