Sistem pembayaran ritel sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat digital. Pembayaran ritel dapat dilakukan saat membeli kopi di kafe, belanja bulanan di toko swalayan, hingga membeli gadget di e-commerce dan membayar tagihan. Oleh karena itu, sistem pembayaran ritel yang andal dan cepat sangat penting agar pelaku ekonomi bisa menjalankan bisnisnya dengan lancar.
Secara umum pembayaran masih sering dilakukan secara tunai. Namun, istilah sistem pembayaran ritel menurut Bank Indonesia (BI) lebih mengacu ke pembayaran nontunai, terutama sebagai transaksi antarindividu yang bernilai kecil (kurang dari Rp 1 miliar) dan relatif tinggi frekuensinya.
Kita sudah lama mengenal pembayaran nontunai berbasis kertas seperti cek dan dan bilyet giro. Namun, pada saat ini sistem pembayaran nontunai berbasis teknologi digital sudah jauh melesat kepopulerannya. Contohnya adalah alat pembayaran menggunakan kartu (APMK, mencakup kartu kredit, debit, ATM), uang dan dompet elektronik (e-wallet), dan transfer uang online.
Baca Juga: Menilik inovasi sistem pembayaran digital di dunia teknologi finansial
Bank Indonesia menyebutkan, meskipun pada awalnya bank mendominasi sistem pembayaran ritel, perusahaan Tekfin mulai unjuk gigi pada 2019. Dari 10 pelaku sistem pembayaran ritel di tanah air, 5 di antaranya merupakan perusahaan Tekfin, sedangkan sisanya adalah bank.
Karakteristik BI-FAST
Pada 2021, Bank Indonesia meluncurkan infrastruktur sistem pembayaran ritel yang disebut sebagai BI-FAST. Infrastruktur ini memfasilitasi pembayaran ritel menggunakan berbagai instrumen dan kanal pembayaran yang dapat dilakukan secara real-time dan 24/7. Contoh instrumen dan kanal pembayaran termasuk APMK, transfer uang, dan dompet elektronik.
Menurut Bank Indonesia, beberapa karakteristik BI-FAST adalah:
1. Operasional 24/7, artinya pemrosesan pembayaran tidak terbatas pada jam tertentu saja.
2. Real-time di level bank dan nasabah. Transaksi dapat diselesaikan dengan seketika, pada saat itu juga.
3. Transaksi push dan pull. Pada transaksi push, transaksi pembayaran dimulai oleh pembayar, sementara pada transaksi pull, transaksi dimulai oleh penerima (payee). Keduanya jenis transaksi didukung oleh BI-FAST.
4. Dapat menggunakan Proxy Address. Ini berarti nasabah dapat membayar menggunakan identitas lain (tidak harus nomor rekening), misalnya nomor ponsel atau alamat surat elektronik.
5. Memiliki fraud detection system.
6. Fitur notifikasi kepada nasabah secara otomatis.
7. Memiliki sistem Anti Money Laundry/Combating the Financing of Terrorism (AML/CFT), yang mencegah tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme dilakukan lewat sistem pembayaran ritel.
Beberapa ciri BI-FAST, seperti operasi 24 jam dan pembayaran real-time, bisa dilihat sebagai peningkatan keandalan dibandingkan sistem yang sudah ada sebelumnya. Karena transaksi dapat dilakukan kapan saja dan diselesaikan seketika, masyarakat akan lebih intensif menggunakan sistem pembayaran ritel.
Karakteristik seperti dukungan Proxy Address berpotensi memperluas penggunaan sistem pembayaran ritel. Transaksi pembayaran/pengiriman dana menggunakan nomor ponsel sudah didukung oleh beberapa bank dan perusahaan e-commerce, namun ini belumlah universal.
Baca Juga: Mengapa Layanan Metro Ethernet Penting untuk Industri Finansial?
Solusi Lintasarta
Agar tergabung dengan penyelenggaraan BI-FAST, bank harus mempersiapkan infrastruktur pendukung yang terhubung dengan sistem yang dijalankan Bank Indonesia. Cara mudah untuk membangun infrastruktur ini adalah dengan memanfaatkan BI-FAST Connector dari Lintasarta.
BI-FAST Connector merupakan solusi Lintasarta untuk lembaga perbankan yang ingin mendukung standar sistem pembayaran ritel dari Bank Indonesia. Dengan BI-Fast Connector, bank dapat menawarkan dukungan pembayaran ritel kepada nasabah dan merchant dengan biaya terjangkau.
Baca Juga: Tantangan dan Peluang e-KYC untuk Perusahaan Fintech
Solusi BI-FAST Connector dari Lintasarta juga telah memenuhi standard spesifikasi yang ditetapkan oleh BI dalam mendukung penyelenggaraan BI-FAST. Infrastruktur BI-FAST Connector tersebar di tiga Data Center untuk memastikan ketersediaan setiap waktu bagi para pelanggan. Solusi BI-FAST Connector Lintasarta juga dapat diintegrasikan dengan mudah dengan berbagai solusi pelengkap lainnya, seperti solusi keamanan siber (antara lain WAF, perlindungan DDoS, Next-Generation Firewall).
Untuk mengetahui lebih lanjut detail solusi BI-FAST Connector dari Lintasarta, silakan hubungi kami.