Lintasarta telah mengadakan kegiatan webinar sekaligus memperkenalkan kembali solusi Cloud Lintasarta dengan nama baru, yaitu Cloudeka. Acara webinar yang diselenggarakan pada Rabu, 16 Juni 2021 mengusung tema “How Cloud Computing Improve Your Business Efficiency” dan mengundang Red Hat sebagai narasumber.
Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga hari ini telah memberikan dampak besar bagi perekonomian global, khususnya di Indonesia. Para pelaku bisnis dari berbagai industri tidak hanya dituntut untuk bisa berinovasi, tetapi juga melakukan efisiensi hampir di seluruh lini bisnisnya demi pendapatan yang tetap optimal.
Berangkat dari situasi tersebut, munculnya kebutuhan-kebutuhan baru terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi semakin meningkat, salah satunya adalah Cloud Computing atau Komputasi Awan. Hari Wibowo, Channel Solutions Architect Red Hat, mengatakan tren transformasi digital di era pandemi dapat diimplementasikan dengan Cloud yang memiliki 3 kriteria wajib, yaitu kecepatan (speed), skalabilitas (scalability), dan stabilitas (stability). Cloud yang dapat dirancang dengan cepat, penskalaan secara otomatis atau auto-scale, dan konsistensi agar dapat diakses dengan stabil, akan memberikan pengalaman pengguna yang optimal, khususnya untuk aplikasi seluler dan platform baru.
Upaya dan tantangan efisiensi bagi perusahaan
Efisiensi kerap dibicarakan akhir-akhir ini dan dijadikan solusi bisnis untuk tetap berjalan sesuai dengan harapan. Namun, bagaimana pelaku bisnis bisa melakukan efisiensi dengan pemanfaatan teknologi?
Cloudeka Vice President, Reski Rukmantiyo, menyarankan pelaku bisnis harus bisa memaksimalkan teknologi dan sumber daya agar dapat beradaptasi dengan situasi yang berubah pesat dan fluktuatif seperti sekarang ini, terutama agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan adanya tren bekerja dari rumah (WFH) atau teleworking, perusahaan harus mampu menyediakan infrastruktur yang memadai seperti Internet dengan bandwidth besar (High Bandwidth) dan server yang memadai. Perusahaan tidak hanya memberikan tantangan kepada karyawan untuk bekerja seefektif mungkin di tengah-tengah pandemi, tetapi juga harus menyiapkan infrastruktur, teknologi, dan solusi yang andal untuk memenuhi tantangan.
Terdapat beberapa hal lain yang dapat dilakukan dalam melakukan efisiensi, seperti menggunakan Resources on Demand, mengubah Capex menjadi Opex, dan menggunakan perangkat lunak Open-Source, seperti Red Hat OpenStack. Perangkat lunak atau software Open-Source dikembangkan dan dipelihara oleh community-developed ecosystem sehingga akan berkembang dengan cepat dan inovatif. Budaya Open-Source memiliki sebuah standar yang harus diperoleh dan dikerjakan bersama-sama oleh komunitas. Jika terdapat aplikasi yang bersifat downstream atau sudah digunakan dan ternyata ditemukan bugs pada aplikasi tersebut, maka masalah ini akan dikerjakan bersama-sama di komunitas. Perlu dicatat, komunitas bukanlah medium menampung masalah saja, tetapi juga tempat pengembangan baru agar Open-Source Software menjadi lebih inovatif.
Deka Flexi, inovasi Public Cloud dari anak bangsa
Lintasarta telah mengembangkan Public Cloud berbasis OpenStack yang bernama Deka Flexi. Konsep Deka Flexi akan memberikan kemudahan bagi calon pengguna, mulai dari proses berlangganan, seperti berbelanja di marketplace, hingga proses deploy. Server yang dimiliki mampu digunakan oleh lebih dari 1.500 pengguna dan sangat mudah digunakan (interface). Tidak hanya itu, Deka Flexi akan menjadi Enterprise Grade Public Cloud terjangkau se-Indonesia dengan menawarkan harga mulai dari Rp350.000,00.
Deka merupakan Bahasa Sansekerta yang berarti 10, menandakan sudah 10 tahun Lintasarta menghadirkan solusi Cloud di Indonesia. Kemudian, Flexi memiliki arti fleksibilitas yang diberikan oleh layanan Public Cloud berbasis OpenStack milik Cloudeka. Fleksibilitas yang dimaksud adalah dari segi layanan, pembayaran, dan sebagainya. Setelah 10 tahun ini, Lintasarta Cloudeka akan terus mengembangkan inovasi-inovasi Cloud dari anak bangsa.
Redundancy, Availability, dan Security Deka Flexi
Deka Flexi merupakan layanan Public Cloud berbasis Openstack yang sudah memiliki kapabilitas untuk membangun instance di atas OpenStack sehingga redundancy juga cepat diselesaikan dengan mereplikasi instance daripada menyiapkan infrastruktur sendiri. Worry-less-performance ketika mencapai puncak beban (load) karena adanya fitur auto-scaling. Kemudian availability sudah dirancang dengan baik oleh Cloudeka dengan skanario compute nodes yang sudah ada dalam 1 atau 2 cluster OpenStack.
Dari segi keamanan, Deka Flexi sudah menyediakan built-in Firewall as a Service. Namun jika dianggap kurang, Lintasarta memiliki berbagai pilihan solusi keamanan yang dapat pelanggan pilih seperti Next-Generation Firewall (NGFW), Web Application Firewall (WAF), Anti-DDoS, dan Managed Security Operation Center (SOC). Sehingga keamanan dijaga tidak secara pasif, tetapi juga aktif untuk memantau perangkat-perangkat yang berisiko tinggi terhadap serangan siber.
Gangguan Jaringan OpenIXP, Deka Flexi tetap aman
Baru-baru ini pengguna IndiHome menghadapi masalah gangguan ke jaringan OpenIXP dan IIX yang membuat heboh para penggunanya akibat Internet yang “lemot”. Sumber permasalahannya adalah limit kuota yang sudah melebihi kapasitas sehingga kecepatan Internet menurun (throttling), mengingat IndiHome menerapkan Fair Usage Policy (UFP) untuk menghindari pemakaian berlebih.
Cloudeka sebagai salah satu provider Cloud di Indonesia juga tergabung ke dalam jaringan OpenIXP Nasional. Namun saja, Cloudeka menggunakan topologi jaringan redundant, yaitu direct peering dengan penyedia jasa sehingga terbebas dari gangguan (congestion) yang sedang terjadi di OpenIXP. Lintasarta juga menyediakan berbagai layanan jaringan seperti Internet Dedicated, Metro Ethernet, Leased Line, dan lain-lain yang dapat dikolaborasikan dengan Deka Flexi maupun Deka Premium (Private Cloud).
Berbagai topik lain seperti efisiensi untuk perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang, mengatasi gangguan akibat bencana alam, replikasi data secara real-time, dan perbandingan tingkat respons Cloud dan MPLS sudah dibahas secara lengkap di dalam webinar kali ini. Jika Anda ingin menyaksikan kembali, silakan klik di sini atau hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.