Ruang lingkup komputasi telah berubah secara substansial dalam 20 tahun terakhir. Perubahan ini merupakan hasil dari pengenalan infrastruktur Cloud yang memungkinkan perusahaan untuk mengelola teknologi dan sumber daya digital mereka. Di saat yang bersamaan, teknologi Cloud mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan, memberikan fleksibilitas, keandalan, sekaligus keamanan.
Infrastruktur Cloud pun sama-sama mengalami peningkatan dari segi adopsi. Menurut survei O’Reilly baru-baru ini, 90% perusahaan telah memanfaatkan teknologi Cloud. Persentase ini sedikit meningkat dibandingkan survei yang sama pada tahun sebelumnya (88%), dengan hampir setengahnya berencana untuk memigrasikan 50% atau lebih aplikasi mereka ke Cloud pada tahun mendatang.
Baca juga: 5 Hal yang Wajib Diketahui Provider Layanan Cloud
Mengenal Infrastruktur Cloud
Infrastruktur Cloud merupakan ketersediaan sistem komputer berdasarkan permintaan, termasuk juga sumber daya Cloud seperti penyimpanan data, server, jaringan, software visualisasi, dan tools manajemen. Infrastruktur Cloud terdiri dari hardware dan software yang mendukung pengiriman model dan layanan Cloud kepada konsumen.
Biasanya perusahaan menyewa infrastruktur Cloud dari penyedia pihak ketiga atau vendor. Cara tersebut sering kali dipilih ketimbang mempersiapkan infrastruktur TI di tempat mereka sendiri.
Infrastruktur Cloud juga memiliki lapisan abstraksi. Lapisan ini, menurut TechTarget, memvirtualisasikan dan secara logis menyajikan sumber daya dan layanan kepada pengguna melalui API dan grafis interface.
Baca juga: 5 Langkah yang Harus Dilakukan Ketika Melakukan Proses Migrasi Cloud
Elemen Penyusun Infrastruktur Cloud
Infrastruktur Cloud terdiri atas beberapa elemen teknologi back-end. Berikut di antaranya sekaligus peran mereka dalam memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan yang memanfaatkan teknologi tersebut.
- Server
Server merupakan perangkat terprogram yang menyediakan layanan kepada konsumen. Misalnya, server web menyediakan file HTML menggunakan protokol HTTP. Server dapat digunakan secara berbeda dengan model penyebaran Cloud. Dalam private Cloud yang dikelola, pengguna dapat memilih untuk menyimpan data di server khusus. Sementara itu, pengguna public Cloud dapat menggunakan model multi-tenant di mana server yang sama digunakan untuk beberapa konsumen. - Jaringan
Penyedia pihak ketiga perlu membangun dan memelihara infrastruktur karena Cloud dikirimkan melalui Internet. Infrastruktur ini membutuhkan bandwidth tinggi sehingga pemeliharaan berkelanjutan sangat penting untuk koneksi tanpa gangguan. - Penyimpanan
Ketimbang membangun pusat data di tempat, penyimpanan Cloud memungkinkan konsumen untuk menyimpan dan mengelola data mereka di dalam server di luar lokasi. Mereka kemudian dapat mengakses data yang disimpan melalui Internet, dan mengintegrasikan sumber data dengan aplikasi lain yang digunakan dalam Cloud yang sama.
Baca juga: Peran Penting Cloud Computing dalam Ekspansi Bisnis Anda
Peran Penting Infrastruktur Cloud dalam Cloud
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, infrastruktur Cloud merupakan fondasi dari Cloud, yang terdiri atas kumpulan komponen dan elemen yang diperlukan. Komponen dan elemen tersebut termasuk daya komputasi, jaringan, penyimpanan, dan interface yang memungkinkan pengguna untuk mengakses sumber daya virtual.
Infrastruktur Cloud mendukung Cloud dengan memisahkan fungsi dan fitur dari komponen hardware dan software tersebut. Kemudian, penyedia layanan Cloud menghosting sumber daya tervirtualisasi tersebut dan mengirimkannya ke pengguna melalui Internet atau jaringan. Sumber daya ini termasuk mesin virtual (VM) dan komponen, seperti server, memori, sakelar jaringan, firewall, penyeimbang beban, dan penyimpanan. Sumber daya ini sering kali mendukung layanan-layanan ekstensif dan task-specific, seperti Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML).
Infrastruktur Cloud hadir dalam masing-masing dari tiga model penyebaran Cloud utama untuk memberikan layanan komputasi kepada pengguna dan perusahaan. Ketiganya memiliki kesamaan komponen.
- Public CloudPublic Cloud dibagi bersama di antara perusahaan pengguna yang berbeda melalui lingkungan multi-tenant. Konsumen membayar layanan dan kemampuan berdasarkan sumber daya infrastruktur secara berulang, layaknya langganan bulanan. Perusahaan tidak memiliki atau mengelola Public Cloud, melainkan penyedia pihak ketiga atau vendor.
- Private CloudDi sisi lain, Private Cloud adalah untuk satu-satunya perusahaan pengguna yang memiliki akses pribadi. Biasanya perusahaan yang memiliki Private Cloud merupakan perusahaan dengan skala yang sangat besar. Mereka cenderung memiliki volume transaksi yang lebih tinggi dan akan mendapat manfaat dari penerapan Private Cloud secara khusus. Perusahaan pengguna dapat menentukan sifat hosting untuk memenuhi kebutuhan pengguna spesifik mereka. Hal ini bisa berupa volume data, frekuensi transaksi atau latensi.
- Hybrid CloudHybrid Cloud merupakan campuran dari model penyebaran Private dan Public Cloud. Perusahaan pengguna dapat menjalankan beban kerja atau aplikasi sensitif tertentu di Private Cloud. Pada saat yang bersamaan juga menjalankan sistem dan data di lingkungan Public Cloud.
Ketimbang membuat infrastruktur TI di tempat atau menyewa ruang pusat data, perusahaan kini dapat menyewa infrastruktur Cloud dan teknologi komputasi yang diperlukan melalui penyedia pihak ketiga.
Perkuat infrastruktur Cloud perusahaan Anda dengan Lintasarta Cloudeka, solusi layanan produk dari Lintasarta yang berfokus pada solusi Cloud. Lintasarta Cloudeka menawarkan layanan Public Cloud, Cloud Backup untuk melindungi data perusahaan, dan Private Cloud yang didedikasikan hanya untuk satu pengguna. Selain itu, tersedia Object Storage untuk mengelola penyimpanan data perusahaan sehingga lebih terorganisasi, serta layanan tambahan keamanan seperti Firewall untuk melindungi aplikasi dan infrastruktur IT dari pengguna layanan Cloud ini. Silakan hubungi kami untuk tahu lebih lanjut mengenai layanan-layanan tersebut.