Cloud Computing menjadi alternatif bagi banyak perusahaan karena faktor skalabilitas dan ketangkasannya, terutama dalam menjaga data dan aplikasi. Menurut State of the Cloud Report dari data RightScale 2016, 95% dari responden survei bahkan telah mengadopsi beberapa tingkatan Cloud Computing dan perusahaan-perusahaan tersebut melakukan migrasi Cloud untuk data dan aplikasinya.
Baca Juga: Faktor Kunci untuk Keamanan Data dalam Cloud Computing
Namun, memigrasikan infrastruktur TI perusahaan Anda di luar firewall ke Cloud tentunya bukan hal yang mudah serta membutuhkan perencanaan dan pertimbangan yang matang. Migrasi Cloud biasanya memerlukan strategi dan pertimbangan mendalam yang mencakup biaya, alat-alat, keamanan, tata kelola, dan perbekalan.
Strategi migrasi Cloud mempertimbangkan beban kerja mana yang harus ditransfer dan urutan migrasinya, mana yang harus disimpan di lokasi, dan kemampuan serta aplikasi baru mana yang akan ditambahkan saat sudah ada di Cloud. Strategi migrasi Anda juga harus mencakup kasus penggunaan khusus untuk beban kerja yang akan dimigrasikan. Ini mungkin termasuk aplikasi perusahaan yang sangat penting, pencadangan dan pemulihan data, aplikasi produktivitas dan kolaborasi, atau proyek pengembangan perangkat lunak.
Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Diketahui Provider Layanan Cloud
5 Langkah Penting dalam Proses Migrasi Cloud
Pendekatan langkah demi langkah dapat membantu keberhasilan migrasi Cloud perusahaan Anda. Hal ini memungkinkan bagi tim pelaksana untuk melakukan penyesuaian jika dianggap perlu. Berikut lima langkah penting yang harus ada dalam proses migrasi Cloud Anda:
- Pertimbangkan Aplikasi atau Datanya
Aplikasi atau program software yang sudah ketinggalan zaman, pekerjaan perusahaan yang sangat penting, dan data sensitif—seperti informasi kartu kredit—mungkin tidak cocok bagi Cloud publik. Untuk bisa memperoleh manfaat optimal dari Cloud tanpa membahayakan informasi rahasia perusahaan, Anda dapat menggunakan Private Cloud atau hybrid sebagai bagian dari rencana migrasi pusat data. - Evaluasi Biaya
Banyak perusahaan yang sengaja beralih ke Cloud karena memiliki efektivitas biaya yang tinggi. Migrasi Cloud jelas dapat mengurangi biaya perangkat keras dan staf TI. Namun, manfaat finansial yang bisa perusahaan Anda dapatkan berbeda untuk setiap aplikasi. Selain itu, biaya tersembunyi dapat menjadi beban tambahan bagi perusahaan yang bermigrasi ke Cloud, sehingga perusahaan perlu merencanakan biaya jaringan dan bandwidth. - Pilih Lingkungan Cloud Anda
Pertimbangan terhadap aplikasi dan biaya merupakan salah satu hal yang membebani perusahaan saat mempertimbangkan migrasi pusat data ke Cloud. Berikut 4 opsi yang dapat Anda pilih:
– Public Cloud: lingkungan multi-penyewa yang memungkinkan akses ke sumber daya komputasi melalui internet atau melalui koneksi khusus.
– Private Cloud: lingkungan khusus tempat perusahaan menjalankan layanan Cloud di dalam pusat datanya sendiri dan menggunakan arsitektur berpemilik.
– Hybrid Cloud: gabungan antara lingkungan private dan public di mana beban kerja dapat berpindah antar Cloud melalui orkestrasi.
– Multi-Cloud: umumnya mengacu pada gabungan dua atau lebih lingkungan public Cloud IaaS.
Pilihan Anda sangat bergantung pada tujuan yang ingin perusahaan capai. Public Cloud menyediakan lingkungan yang scalable dengan model bayar per penggunaan, yang dapat mengontrol biaya. Akan tetapi mungkin bukan tempat terbaik untuk beban kerja sensitif, yang lebih cocok di pusat data private yang memiliki kontrol dan keamanan tambahan. - Perhatikan Tata Kelola dan Keamanan
Migrasi Cloud sering kali dapat mengganggu strategi tata kelola perusahaan. Misalnya, metode tata kelola yang berfungsi untuk sistem lokal tradisional mungkin tidak akan berfungsi untuk aplikasi berbasis Cloud. Selain itu, saat perusahaan memindahkan data ke Public Cloud, ada lebih banyak tanggung jawab yang harus ditanggung oleh penyedia layanan Cloud.
Oleh karena itu, perusahaan harus membentuk strategi tata kelolanya agar tidak terlalu mengandalkan keamanan dan kontrol internal, dan lebih mengandalkan penawaran penyedia layanan Cloud. Perusahaan juga harus memastikan sertifikasi penyedianya mutakhir. - Bersiap untuk Tantangan Migrasi Cloud-to-Cloud
Migrasi Cloud bukan hanya transisi dari teknologi lokal ke Cloud saja, melainkan juga dapat memigrasikan data dari satu Cloud ke Cloud lainnya. Migrasi Cloud-to-Cloud ini mencakup perpindahan dari satu penyedia ke penyedia lainnya, serta migrasi antara Private dan Public Cloud.
Migrasi Cloud-to-Cloud dapat melibatkan banyak tenaga kerja manual. Untuk mempersiapkan migrasi dari satu penyedia ke penyedia lainnya, perusahaan perlu menguji aplikasi mereka dan membuat semua konfigurasi yang diperlukan untuk mesin virtual, jaringan, sistem operasi, dan lainnya.
Baca Juga: Sistem Cloud Ternyata Punya Respons Terhadap Masalah dengan Cara yang Unik
Lintasarta menyediakan layanan keamanan yang menyeluruh untuk mengamankan aset Anda di layanan Cloud. Lintasarta Cloudeka menyediakan solusi layanan Cloud yang aman dan lengkap. Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan hubungi kami