|
Lintasarta

Tiga Inovasi Cara Pembayaran Biometri

BiometriPembayaran digitalSistem pembayaran

Jasa pembayaran saat ini merupakan salah satu yang sektor yang menjadi sasaran inovasi digital. Berbagai perusahaan berusaha berinovasi agar pelanggan dapat membeli barang atau membayar jasa dengan lebih cepat, nyaman, dan mudah, termasuk di Indonesia. Salah satu inovasi yang mulai banyak digunakan adalah cara pembayaran biometri.

Cara pembayaran biometri memanfaatkan ciri-ciri khas fisik seseorang untuk mengenali identitas dan mengizinkan penarikan dana dari rekening bank atau akun layanan keuangan. Ciri-ciri fisik yang bisa dimanfaatkan, antara lain sidik jari, telapak tangan, dan wajah. Dibandingkan dengan cara lain, misalnya pembayaran dengan kartu atau ponsel, pembayaran biometri jelas lebih mudah.

Baca juga: Apa Itu Teknologi Biometrik pada e-KYC?

Untuk memastikan keamanan pembayaran lebih lanjut, teknologi biometri bisa dipasangkan dengan metode autentikasi lain, seperti PIN (personal identification number). Ini biasa disebut sebagai two-factor authentication (2FA). Dalam hal ini, data biometri menggantikan faktor lainnya (misalnya, kartu dalam pembayaran secara debit atau kredit). Jadi, pembeli cukup menghafal dan memasukkan PIN yang dipasangkan dengan identitas biometris tanpa perlu membawa kartu atau perangkat lain.

Penyedia kartu kredit seperti Visa memanfaatkan informasi biometri sebagai faktor autentikasi pengganti PIN atau tanda tangan. Pemegang kartu kredit tetap harus membawa kartu, tetapi tidak perlu lagi memasukkan PIN ketika bertransaksi. Dia cukup mengidentifikasi diri dengan ciri biometri.

Sebuah survei pada 2017 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (63%) ingin menggunakan teknologi biometri ketika berbelanja. Mengikuti tren ini, semakin banyak toko dan jasa pembayaran di berbagai negara yang menjajaki penawaran fasilitas pembayaran dengan menggunakan teknologi biometri.

Baca juga: Apa Itu Faktor Autentikasi dalam E-KYC?

Alur Metode Pembayaran Biometri

Berikut adalah alur tipikal pembayaran biometri.

  1. Pelanggan mendaftarkan data biometrinya ke perusahaan jasa keuangan/bank/toko yang menerima metode pembayaran biometri. Data biometri ini dienkripsi dan disimpan setelah melakukan pemastian identitas. Tergantung pihak mana yang menyelenggarakan pembayaran biometri, pelanggan juga mungkin harus mendaftarkan informasi rekening bank, kartu kredit atau jasa pembayaran lainnya.
  2. Ketika pembeli memutuskan untuk melakukan pembayaran secara biometri, misalnya dengan sidik jari, dia memindai jarinya. Data tersebut dienkripsi, dikirimkan kemudian dibandingkan dengan data yang sudah tersimpan di basis data. Pembeli juga mengetikkan PIN sebagai metode autentikasi tambahan.
  3. Bila data biometri hasil pemindaian tersebut sama dengan yang tersimpan di basis data, bank/jasa pembayaran akan mengizinkan transaksi dan dana akan ditransfer dari rekening miliki pembeli ke rekening toko (merchant).

Inovasi Pembayaran Biometri

  1. Pembayaran dengan Sidik JariAutentikasi dengan sidik jari saat ini sudah tidak asing lagi untuk mengonfirmasi proses pembelian di beberapa aplikasi ponsel. Namun, sebenarnya proses pembayaran dengan sidik jari ini sudah pernah diterapkan di beberapa tempat di Amerika Serikat.Seperti disebutkan sebelumnya, Visa memanfaatkan teknologi biometri ini sebagai faktor autentikasi alternatif untuk kartu kreditnya. Pada skema ini, data biometri disimpan di dalam kartu. Cara ini menghindarkan penyimpanan data pribadi di basis data bank, toko atau pihak selain pemilik kartu sehingga bisa menjaga privasi dengan lebih baik.
  2. Pembayaran dengan Telapak TanganAlternatif cara pembayaran biometri lain adalah dengan telapak tangan. Cara ini lebih mudah dibandingkan sidik jari (yang harus menggunakan jari tertentu). Pembayaran dengan telapak tangan sudah diuji coba oleh berbagai perusahaan di beberapa negara, misalnya oleh Amazon di toko swalayannya.Teknologi pembayaran biometri yang dipromosikan Amazon ini adalah nirsentuh (contactless): pelanggan cukup menaruh tangan di atas pemindai tanpa kontak fisik. Teknologi ini sempat menarik perhatian di masa pandemi COVID-19.
  3. Pembayaran dengan WajahSkema pembayaran dengan wajah sudah dijajaki di Indonesia. Pada September 2022, PT KAI menguji coba skema pembayaran dengan teknologi pengenalan wajah (face recognition). Menurut pejabat PT KAI, teknologi tersebut bertujuan untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh sehingga tidak perlu lagi menunjukkan berbagai dokumen, seperti boarding pass, KTP, dan dokumen vaksinasi.Bila cara pembayaran ini akhirnya terealisasi, Indonesia akan mengikuti negara lain seperti China yang sudah menerapkan pembayaran dengan wajah paling tidak sejak 2019. Perusahaan kartu kredit terkemuka seperti Mastercard dan Visa juga telah menguji coba teknologi pengenalan wajah. Rencananya, pada 2022, Mastercard akan meluncurkan metode pembayaran ini secara global.

Baca juga: Artificial Intelligence dan Berbagai Teknologi Baru untuk e-KYC

Kontroversi

Salah satu keberatan yang sering dikemukakan terhadap pembayaran biometri ini adalah masalah privasi. Terdapat kekhawatiran bahwa data biometri (sidik jari, wajah, telapak tangan, atau data fisik lainnya) yang merupakan data pribadi dan sensitif tidak dapat diamankan dengan baik oleh penyedia jasa pembayaran.

Untuk menghindari masalah ini, penyedia jasa pembayaran bisa menghindari penyimpanan data tanpa pengamanan (misalnya dengan enkripsi atau hashing) atau menyimpan data di perangkat yang dikendalikan sepenuhnya oleh pelanggan (misalnya dalam kartu atau ponsel).

 

Tiga Inovasi Cara Pembayaran Biometri

Jasa pembayaran saat ini merupakan salah satu yang sektor yang menjadi sasaran inovasi digital. Berbagai perusahaan berusaha berinovasi agar pelanggan dapat membeli barang atau membayar jasa dengan lebih cepat, nyaman, dan mudah, termasuk di Indonesia. Salah satu inovasi yang mulai banyak digunakan adalah cara pembayaran biometri.

Cara pembayaran biometri memanfaatkan ciri-ciri khas fisik seseorang untuk mengenali identitas dan mengizinkan penarikan dana dari rekening bank atau akun layanan keuangan. Ciri-ciri fisik yang bisa dimanfaatkan, antara lain sidik jari, telapak tangan, dan wajah. Dibandingkan dengan cara lain, misalnya pembayaran dengan kartu atau ponsel, pembayaran biometri jelas lebih mudah.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!