Pada masa pandemi, semakin banyak perusahaan dan perorangan yang mengadopsi kebiasaan baru dalam beraktivitas. Semua kebiasaan baru itu secara tidak langsung menuntut peningkatan infrastruktur teknologi informasi, baik dari bisnis, pemerintahan, dan perkantoran, dengan salah satunya dukungan dari komputasi awan (Cloud Computing), yang merupakan tulang punggung berbagai aplikasi dan layanan, mulai dari aplikasi kolaborasi kantoran, pendidikan, e-commerce, hingga hiburan dan kesehatan.
Jika dilihat dalam satu dasawarsa terakhir, pertumbuhan penggunaan Cloud Computing secara global sebenarnya cukup baik. Namun, pandemi semakin mempercepat kecenderungan ini. Seperti diperkirakan lembaga riset IDC, pada akhir 2021, 80% perusahaan di dunia akan menerapkan mekanisme untuk migrasi ke teknologi tersebut dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Migrasi ke teknologi tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan daya saing perusahaan.
Baca juga: Prediksi Tren Teknologi Cloud Computing di 2021
Senada dengan data tersebut, survei Deloitte pada April 2020, juga menyebutkan bahwa 68% CIO (Chief Information Officer) yang diwawancarai mengungkapkan, migrasi ke Public Cloud atau ekspansi Private Cloud menjadi prioritas teratas dalam belanja IT. Sebagai perbandingan, enam bulan sebelumnya, proporsi CIO yang memprioritaskan migrasi/ekspansi Cloud hanya mencapai 48% saja.
Atasi Tantangan dan menangkap peluang Cloud Computing
Namun, migrasi Cloud pada era New Normal ini tidak selalu mulus, terutama karena banyak perusahaan yang melakukan migrasi secara terburu-buru. Akibatnya, banyak perusahaan yang menjumpai pembengkakan biaya pemakaian cloud. Situs InfoWorld menyebutkan setidaknya ada tiga penyebab:
- Tidak melakukan perencanaan pemakaian Cloud Computing. Bila melakukan perencanaan anggaran terlebih dahulu, perusahaan bisa mengantisipasi pemakaian sumber daya, dan bisa melakukan optimasi biaya. Banyak penyedia Cloud juga menyediakan diskon untuk reservasi sumber daya terlebih dahulu.
- Tidak memiliki sistem pengendalian biaya Cloud Computing. Sistem seperti ini tidak hanya dapat memantau pemakaian tetapi juga bisa membantu perencanaan penggunaan sumber daya Cloud.
- Terlalu cepat mendorong aplikasi berbasis Cloud Computing ke tahap produksi. Akibatnya, perusahaan menemukan banyak sekali masalah yang harus dipecahkan dengan menyewa tenaga ahli yang biayanya mahal.
Secara umum, meskipun penggunaan Cloud bisa mempermudah perusahaan dari segi biaya, perusahaan tetap harus mengendalikan biaya pemakaiannya dengan baik.
Baca juga: Menghemat Anggaran Perusahaan dengan Adopsi Cloud Computing
Peluang pada era New Normal
Di sisi lain, migrasi ke Cloud Computing juga memberikan keuntungan dan peluang pada era New Normal. Cloud Computing, terutama Public Cloud, merupakan cara paling mudah bagi perusahaan mendapatkan keunggulan tanpa harus mengeluarkan dana besar untuk investasi di bidang infrastruktur IT.
Lebih jauh lagi, menurut IDC, Cloud merupakan elemen penting dari ketahanan digital (digital resiliency). Ketahanan digital adalah kemampuan perusahaan beradaptasi terhadap gangguan bisnis, yang memanfaatkan sumber daya digital untuk mempertahankan operasional perusahaan, dan menyesuaikan diri untuk memanfaatkan situasi baru, serta menangkap peluang yang muncul.
Sebagai contoh, organisasi dan bisnis yang menggunakan layanan kolaborasi berbasis Cloud dapat mempertahankan operasi, meskipun karyawannya harus bekerja dari rumah. Perusahaan e-commerce dapat menangkap peluang melonjaknya permintaan, dengan menambah kapasitas komputasinya berkat layanan Cloud, tanpa harus melalui proses pengadaan perangkat keras yang lama dan rumit.
Baca juga: Bagaimana Teknologi Cloud Bisa Bantu Perusahaan Asuransi untuk Berinovasi?
Lintasarta menyediakan solusi layanan Cloud Computing yang lengkap untuk perusahaan Anda agar dapat bertahan dan lincah dalam era New Normal. Mekanisme on-demand dan pay as you grow menawarkan fleksibilitas tinggi, sehingga Anda bisa memanfaatkan sumber daya komputasi terbaik sesuai kebutuhan dan skala bisnis. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Lintasarta Cloud, hubungi kami.