Penggunaan data center terus berkembang dalam era teknologi seperti saat ini. Umumnya, data center, yang di dalamnya terdapat beberapa komponen perangkat keras (hardware), seperti komputer, perangkat penyimpanan (storage), perangkat jaringan (network device), serta cadangan daya, digunakan untuk penyimpanan data dan meringankan proses pengolahan data.
Baca juga: Mengenal Komponen Inti Data Center dan Cara Kerjanya
Namun, kini data center berinovasi, tidak hanya pada sistemnya, tetapi juga pada tempat yang digunakan untuk menyimpan data center, atau lebih dikenal dengan istilah colocation. Selain itu, ada pula high-density colocation untuk penyimpanan data center. Lantas, apa itu high-density colocation?
Mengenal colocation data center
Sebelum mengenal high-density colocation, ada baiknya Anda memahami tentang colocation lebih dulu. Seperti yang telah disebutkan pada paragraf pembuka, colocation merupakan sebuah infrastruktur untuk menyimpan data center. Untuk bisa dikatakan sebagai colocation ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi. Pertama, infrastruktur tersebut harus memiliki tingkat keamanan tinggi, baik itu dari tindak kriminalitas maupun bencana (banjir, kebakaran, hingga gempa). Kedua, colocation harus memiliki cadangan daya listrik sehingga bisa terus beroperasi. Ketiga, infrastruktur tersebut harus memiliki koneksi jaringan fleksibel (tanpa harus memindah server). Seiring dengan perjalanan data center, colocation pun terus dikembangkan. Inovasi pada colocation akhirnya menghasilkan high-density colocation. Dulu, ukuran sebuah data center biasanya akan memengaruhi jumlah data yang dapat ditampung. Namun, kini hal tersebut berbeda, karena justru tingkat density pada colocation-lah yang berpengaruh. Semakin tinggi density, maka semakin baik juga kinerja data center.
Cara kerja high-density colocation
Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kinerja data center? Di samping menambah jumlah ruang penyimpanan seperti pada teknologi konvensional, meningkatkan daya listrik pada colocation juga akan meningkatkan kinerja data center. Hal ini terjadi karena pada saat daya listrik colocation ditambah, maka secara otomatis tingkat density juga akan naik.
Baca juga: Human Error, Penyebab Utama Downtime Pada Data Center
Penggunaan daya listrik pada colocation konvensional untuk masing-masing perangkat rak atau kabinet adalah sekitar 4kW. Dengan meningkatkan daya listriknya hingga kurang lebih lima kali saja, tingkat density pada colocation akan naik. Kemampuan untuk menampung unit pun akan bertambah. Hal ini jelas jauh lebih hemat jika dibandingkan saat harus membuat colocation tambahan.
Membutuhkan perangkat komputasi berkualifikasi tinggi
Di samping daya listrik tambahan, untuk bisa mewujudkan high-density colocation juga dibutuhkan perangkat komputasi dengan kualifikasi tinggi. Seperti yang telah Anda ketahui, untuk bisa menjalankan data center dibutuhkan beberapa perangkat. Di samping colocation juga dibutuhkan perangkat lunak untuk menjalankan sistem data center. Pada high-density colocation, perangkat lunak (berupa aplikasi untuk operasi komputasi) yang dibutuhkan jelas berbeda dengan colocation konvensional. Katakanlah pada colocation biasa kemampuan transfernya 100Gb, maka high-density colocation harus lebih tinggi daripada itu. Jika tidak diberikan, kinerjanya pun tidak akan optimal.
Perbedaan dari colocation biasa
Lantas, apa perbedaan antara high-density colocation dengan colocation biasa? Pertama, perbedaannya terletak pada kapasitas daya listrik yang dibutuhkan. High-density colocation membutuhkan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan colocation biasa (umumnya membutuhkan sekitar 4kW).
Baca juga: Cara Terbaik Menghindari Human Error Saat Mengelola Data Center
Kedua, dengan tingginya daya listrik yang dibutuhkan, maka high-density colocation cenderung akan lebih cepat panas jika dibandingkan dengan colocation biasa. Oleh karenanya, high-density colocation membutuhkan perangkat pendinginan lebih banyak. Meski begitu, jika dikalkulasikan lagi, high-density colocation akan lebih hemat dari colocation karena tidak harus membuat kabinet baru yang jelas tidak sedikit biayanya. Jadi, dengan adanya high-density colocation, Anda bisa menghemat biaya sewa data center karena memiliki kapasitas penyimpanan unit yang lebih besar jika dibandingkan dengan colocation biasa. Jika tertarik, Lintasarta siap menyediakan high-density colocation untuk memenuhi kebutuhan Anda. Sebagai Data Center Service Provider pertama di Indonesia, Lintasarta bahkan telah mengimplementasikan high-density colocation dengan green technology. Lebih lengkapnya, Anda bisa menghubungi kami di sini.