Bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia keuangan dan perbankan mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah credit scoring. Secara umum, credit scoring adalah metode yang digunakan oleh perbankan dalam menentukan layak atau tidaknya seseorang maupun perusahaan untuk mendapatkan pinjaman tertentu. Credit scoring itu sendiri berisi data-data nasabah dan juga riwayat pembayaran kredit pada sebuah bank.
Baca juga: Manfaat Cyber Data Center untuk Bisnis Perbankan
Seiring berkembangnya teknologi, sistem credit scoring kemudian berkembang menjadi lebih canggih, dengan memanfaatkan sistem yang terintegrasi dengan big data. Bagi perbankan, menggunakan sistem ini tentu banyak memberikan manfaat tersendiri. Berikut manfaat yang bisa diperoleh bank maupun lembaga keuangan bila menggunakan sistem credit scoring terintegrasi.
Menilai kemampuan bayar para mitra yang lebih baik
Umumnya, sistem credit scoring konvensional hanya menekankan pada riwayat pembayaran atau credit history. Namun dengan sistem terintegrasi credit scoring, lembaga perbankan dan keuangan akan memperoleh gambaran yang lebih spesifik. Contohnya saja, integrasi credit scoring dengan big data akan memungkinkan pihak bank untuk mengembangkan skor kredit melalui analisis risiko sesuai pendekatan lainnya: pendekatan psikologis dan kepribadian para mitra. Dengan begitu, pihak bank akan lebih mengetahui kebiasaan para mitra maupun nasabah, seperti seberapa sering berbelanja dan melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit.
Membantu mengevaluasi dan menganalisis permohonan kredit
Analisis permohonan kredit memang membutuhkan kejelian dan ketelitian. Oleh karena itulah keberadaan credit scoring menjadi semacam acuan sebelum pihak bank memutuskan memberikan kredit kepada nasabah. Melalui sistem credit scoring terintegrasi, Anda bisa membandingkan informasi dari debitur dengan kinerja pinjaman nasabah yang lebih banyak dan terukur. Gambaran umumnya, semakin banyak informasi yang didapatkan pun akan bertambah baik pula penilaian dalam analisis permohonan kreditnya. Terlebih lagi bagi para decision maker di lembaga keuangan maupun perbankan, hal ini akan sangat membantu dalam mengelola pemberian kredit dan mengevaluasinya, serta meminimalisir risiko kredit macet di kemudian hari.
Baca juga: Solusi Bisnis Terintegrasi untuk Pasar Perbankan Ritel
Membantu proses survei kredit
Tidak hanya membantu analisis, keberadaan sistem credit scoring terintegrasi juga sangat berkontribusi dalam proses survei kredit. Terkadang, proses survei pemberian kredit memakan waktu yang lama, sebab petugas terkait masih menggunakan data seadanya dan proses kerja konvensional. Dengan begitu, data yang didapat saat hendak melakukan survei merupakan data kotor dan tidak begitu akurat. Berbeda halnya ketika Anda ataupun lembaga keuangan dan perbankan menggunakan sistem credit scoring terintegrasi. Ketika itu terjadi, semua data akan muncul dengan lengkap, bahkan tidak sampai dalam hitungan hari. Semisalnya bila ingin memberikan kredit kepada perusahaan UMKM, tentu Anda harus melihat dokumen-dokumen dan data-data kasar. Dalam credit scoring terintegrasi, para nasabah atau mitra dapat mengisinya lewat aplikasi di gadget. Jadi, Anda dan mitra bisa melakukan survei kapan saja tanpa harus bertatap muka langsung. Cukup mengisi data, Anda pun bisa menghemat waktu dan proses survei berjalan dengan baik.
Menekan biaya operasional
Bila selama ini perusahaan, lembaga keuangan, maupun perbankan menggunakan sistem credit scoring secara konvensional, bisa dipastikan di masa mendatang pengerjaannya semakin mudah, cepat, dan akurat. Salah satunya dengan mengintegrasikan perhitungan credit scoring dan memanfaatkan big data. Melalui cara tersebut, bank bisa membangun sebuah sharing infrastructure dengan bank yang memiliki kebutuhan yang sama. Bila ada kerja sama antar bank dalam membangun sebuah big data terintegrasi maka akan menekan biaya operasional. Selain itu, bisa memberikan performance yang lebih baik kepada masyarakat.
Baca juga: Solusi ICT Untuk Dunia Perbankan Indonesia
Dalam sistem credit scoring terintegrasi memang diperlukan infrastruktur yang memadai. Seperti adanya layanan berbasis cloud computing untuk menginventarisis big data perbankan. Untuk hal ini, pihak perbankan bisa menggandeng vendor (third party) terpercaya seperti Lintasarta. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang solusi teknologi, Lintasarta mendukung terciptanya sistem credit scoring terintegrasi yang baik di Indonesia. Anda bisa menghubungi kami di sini untuk mengetahui lebih lanjut soal layanan berbasis cloud computing di dunia perbankan.