Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi AI (Artificial Intelligence) atau juga disebut ‘kecerdasan buatan’ telah mengalami lompatan perkembangan yang sangat tinggi, bahkan kini sampai di titik jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Saat ini, hampir semua industri digital sudah ‘disusupi’ teknologi ini, misalnya Chat GPT yang sudah sampai di versi 4.0, atau Suno AI yang menggemparkan dunia musik karena kemampuannya dalam membuat lagu sebagaimana musisi profesional.
Apa Itu Aplikasi AI?
Dilansir dalam situs analytixlabs, konsep Artificial Intelligence (AI) pertama kali diperkenalkan di tahun 1955, oleh ilmuwan komputer dan pendiri Stanford Artificial Intelligence Lab (SAIL), Professor John McCarthy.
Baca juga: 3 Kendala Mengadopsi Artificial Intelligence untuk Perusahaan
Dalam pemaparannya, secara singkat McCarthy menjelaskan jika AI pada dasarnya kombinasi dari sistem algoritma yang dibekali dengan beberapa kemampuan, seperti Machine Learning, Deep Learning, dan Natural Language Processing.
Dengan bahasa yang lebih sederhana, aplikasi AI merupakan teknologi yang bisa berkembang dan digunakan secara khusus untuk meniru pola kecerdasan manusia, dengan bantuan mesin atau perangkat tertentu.
Bagaimana Cara Kerja Aplikasi AI?
Untuk bisa ‘melayani’ kebutuhan manusia, mesin ini akan mengumpulkan data, menggabungkan dengan sangat cepat, untuk kemudian diolah secara berulang dengan menggunakan algoritma yang sangat cerdas.
Setelah semua informasi tersebut terkumpul dan dikonfirmasi, maka dia akan menyajikan informasi tersebut kepada kita dalam bentuk data yang kita butuhkan, mulai dari teks, image, audio, kode pemrograman hingga video.
Dengan cara ini, pengguna aplikasi AI akan mampu mendapatkan output yang dibutuhkan dengan lebih cepat dan akurat.
Baca juga: 3 Elemen Penting dalam Cyber Threat Intelligence
Namun perlu dicatat, output yang diberikan AI tidak menjamin akan memberi kepuasan bagi para penggunanya. Itu semua sangat bergantung pada perintah atau prompt yang kamu berikan kepada mesin tersebut.
Untuk menjalankan semua fungsinya, AI memanfaatkan GPU (Graphics Processing Unit) yang mampu memproses data secara paralel dengan menjalankan perhitungan kompleks untuk memecah perintah jadi tugas-tugas kecil, untuk kemudian diproses secara bersamaan.
Selain itu, GPU juga sangat penting bagi AI karena memiliki memori bandwidth yang tinggi ketimbang CPU, mendukung komputasi Floating-Point, dan didukung dengan bahasa pemrograman khusus seperti CUDA dan OpenCL.
Manfaat Menggunakan AI
Sebenarnya sama seperti teknologi modern lainnya, Artificial Intelligence (AI) diciptakan untuk memudahkan kita dalam bekerja, jauh lebih cepat, dan efisien, sehingga dapat membantu kita jadi lebih produktif.
Selain itu, dilansir dalam situs kemenkeu.go.id, setidaknya ada 5 manfaat yang bisa kita dapatkan jika bekerja dengan menggunakan aplikasi AI.
1. Otomatisasi Tugas Rutin
Dengan menggunakan program-program khusus, AI dapat ‘dilatih’ untuk tugas-tugas rutin dan berulang yang biasa kita lakukan, sehingga akan tercipta otomatisasi yang dapat membantu menghemat waktu dan tenaga.
Contoh paling sederhana, AI bisa digunakan untuk proses otomatisasi di lini produksi (seperti pengemasan, QC, dan lainnya), menjalankan tugas administratif (pencatatan dana, pengumpulan informasi dan lainnya), hingga analisis big data.
2. Meningkatkan Kinerja Bisnis
Dengan melakukan otomatisasi dalam bekerja, sudah tentu proses yang berjalan dalam sebuah bisnis, akan berjalan lebih mudah dan akurat. Bahkan dalam beberapa kasus, AI bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan lebih dari satu orang.
Tidak hanya itu, AI juga dapat membantu Anda bekerja dengan lebih cepat, membantu menganalisis data dan memudahkan dalam pengambilan keputusan. Dengan cara ini, AI akan membantu Anda meningkatkan kinerja bisnis.
3. Analisis Data yang Cepat dan Akurat
AI punya kemampuan untuk menganalisis data dalam jumlah besar, dengan lebih cepat dan akurat. Bahkan dalam beberapa kondisi, mesin ini pun bisa digunakan untuk membuat prediksi bisnis yang lebih informatif:
Misalnya, AI bisa digunakan untuk membantu menganalisis tren pasar, consumer behavior atau perilaku konsumen, menyajikan data penjualan untuk membantu perusahaan membuat keputusan dengan lebih baik.
4. Pengembangan Solusi Inovatif
Dengan kemampuannya mengumpulkan data, menyimpannya dan memberikan saran terkait penggunaan data tersebut, AI juga bermanfaat untuk mendorong inovasi dengan mempercepat proses penelitian dan pengembangan:
Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan aplikasi AI untuk mendesain dan melakukan simulasi produk baru, membantu menciptakan solusi yang lebih inovatif, membuat proses penelitian jadi lebih mudah, cepat dan efisien.
5. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
User experience atau pengalaman pengguna merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis di era modern. Dengan pengalaman yang baik, Anda tidak hanya sekadar dapat pelanggan, tapi juga dapat pelanggan yang mempromosikan produk Anda.
Untuk memberi pengalaman yang baik, Anda bisa memanfaatkan AI, khususnya untuk menghadirkan user experience yang dipersonalisasi, seperti rekomendasi produk berdasarkan riwayat belanja dan preferensi pengguna, dan lainnya.
Contoh Aplikasi Berbasis AI
Aplikasi AI telah merevolusi berbagai sektor bisnis di dunia. Hal ini dimungkinkan karena kemampuan ‘mesin’ ini untuk memproses data secara cepat, dan akurat. Bahkan ia juga mampu membuat prediksi dengan sangat cerdas.
Baca juga: Artificial Intelligence dan Berbagai Teknologi Baru untuk e-KYC
Berikut adalah lima contoh aplikasi berbasis AI yang bisa Anda gunakan dalam berbagai bidang.
1. Canva
Buat Anda yang terbiasa dengan melakukan online editing, tentu sudah tidak asing lagi dengan aplikasi desain grafis yang satu ini. Untuk memaksimalkan fiturnya, kini Canva sudah disematkan fitur AI yang memudahkan Anda dalam memproses sebuah gambar.
Misalnya fitur Smart Design yang dapat memberi rekomendasi kombinasi warna, layout, dan elemen desain lainnya. Kemudian ada juga AI-Powered Templates yang menyediakan template, seperti poster, media sosial, dan presentasi.
2. Chat GPT
ChatGPT merupakan aplikasi berbasis teks yang dikembangkan OpenAI. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini dibuat untuk memberi pengetahuan tentang suatu topik, memberi saran dan ide tentang suatu topik, dan lainnya.
Jika digunakan dengan baik, ChatGPT ini bisa memudahkan Anda dalam pekerjaan, atau bahkan dalam membuat sebuah karya ilmiah. Caranya mudah, cukup tanyakan apa yang ingin Anda ketahui dengan cara mengetiknya di kolom perintah.
3. Google Gemini
Aplikasi ini sebenarnya sangat mirip, atau bahkan bisa disebut kompetitor langsung dari ChatGPT. Diluncurkan dengan nama Google BARD, Gemini kini jadi salah satu alternatif chat AI yang bisa memberi Anda banyak pengetahuan.
Menariknya, Google Gemini punya kemampuan untuk mengakses Internet, jadi semua informasi yang Anda dapatkan bisa ditelusuri sumbernya. Anda juga bisa meminta Gemini untuk memperbaiki resume, hingga membandingkan sebuah produk.
4. Suno AI
Inilah aplikasi AI yang berhasil menyita perhatian dunia musik di awal tahun 2024. Dengan aplikasi ini, Anda bisa menciptakan sebuah lagu, lengkap dengan genre musik, karakter vokal, dan lainnya, cukup bermodalkan perintah saja.
Jika Anda suka menulis lirik lagu, aplikasi ini juga bisa mengakomodirnya. Menariknya, aplikasi ini dapat digunakan dalam bahasa Indonesia, bisa memerintahkan untuk menggunakan instrumen tertentu, dan hasil seperti rekaman profesional.
5. Socratic
Aplikasi AI terakhir adalah Socratic. Ini merupakan aplikasi yang menyediakan pembelajaran gratis yang membantu siswa untuk mengerjakan tugas sekolah mereka dengan lebih mudah dan akurat.
Caranya mudah, cukup ajukan saja pertanyaan Anda kepada Socratic, dan secara otomatis dia akan menemukan sumber online terbaik untuk membantu memahami topik yang ditanyakan. Aplikasi ini bisa digunakan anak SD hingga perguruan tinggi.
Infrastruktur AI
Kehadiran Artificial Intelligence (AI) atau ‘kecerdasan buatan’ bukanlah puncak dari kemajuan teknologi, melainkan awal dari terciptanya berbagai teknologi baru yang akan menyediakan banyak kemudahan bagi setiap penggunanya.
Tidak perlu ditakutkan. Justru sebaiknya, Anda harus memanfaatkan aplikasi AI untuk mengembangkan bisnis, atau bahkan menciptakan bisnis baru yang lebih inovatif, dan memberi dampak positif kepada transformasi dunia.
Baca juga: Bagaimana peran AI dalam menjaga keamanan siber?
Selain itu, GPU kini hadir sebagai hardware penting untuk aplikasi AI karena kemampuannya untuk memproses data secara paralel dengan sangat efisien.
GPU dibekali dengan arsitektur paralel, memori bandwidth tinggi, dan dukungan untuk komputasi Floating-point, menjadikannya ideal untuk berbagai aplikasi AI, seperti Machine Learning, Deep Learning, dan Natural Language Processing.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang AI dan pentingnya GPU untuk menunjang kinerja AI, silakan klik di sini.