|
Lintasarta

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Smart Home?

Smart Home

Pencarian di Google pada 2021 lalu menunjukkan tren menarik: ternyata orang Indonesia semakin berminat terhadap teknologi rumah pintar (Smart Home). Salah satu penyebabnya mungkin karena orang Indonesia semakin banyak menghabiskan waktu di rumah karena pandemi.

Minat ini diindikasikan oleh kenaikan pencarian topik-topik yang terkait dengan rumah pintar. Contohnya, angka pencarian tentang lampu pintar naik 22%, sedangkan pencarian tentang kulkas pintar naik 42%.

Baca juga: Perbandingan antara NFT untuk seni dan NFT finansial

Rumah pintar dapat didefinisikan sebagai rumah yang dilengkapi dengan berbagai peralatan rumah tangga yang terkoneksi dengan Internet dan dapat dikendalikan dari jarak jauh, baik dengan ponsel pintar atau perangkat lainnya. Teknologi Smart Home bisa dibilang sebagai penerapan teknologi Internet of Things (IoT) buat pengguna rumahan.

Baca juga: NFT: Peluang Baru untuk Seni Digital

Beberapa peralatan rumah tangga yang membangun suatu rumah pintar adalah antara lain:

  1. Lampu pintar: lampu seperti ini tidak hanya bisa dikendalikan dari jauh, tetapi juga bisa mendeteksi sendiri keberadaan penghuninya dan bisa menyala sendiri bila hari sudah gelap.
  2. Kunci pintar: Kunci ini dapat diatur dan dibuka dari jarak jauh, misalnya bila ada keluarga yang datang ke rumah tetapi penghuninya belum datang.
  3. Kamera keamanan (CCTV): Biasanya juga menjadi bagian penting dari suatu Smart Home. Dengan kamera keamanan, penghuninya bisa memantau rumah 24 jam, meskipun dia tidak berada di dalam rumah
  4. AC/Termostat pintar: dapat mengendalikan suhu rumah dengan efisien dan pemiliknya dapat menjadwalkan atau mematikannya dari jarak jauh untuk menghemat biaya listrik
  5. TV pintar: Televisi pintar dilengkapi dengan berbagai aplikasi untuk menambah fungsinya dan dapat diatur dengan perintah suara (voice command). Smart TV juga mungkin bisa difungsikan sebagai Smart Home Hub.
  6. Smart Home Hub (simpul rumah pintar): Simpul ini menjadi pengendali dan terhubung dengan semua perangkat lainnya di dalam rumah. Dengan simpul rumah pintar, tidak perlu banyak aplikasi untuk mengendalikan berbagai perangkat pintar di dalam rumah. Simpul rumah pintar ini bisa berupa perangkat pelantang pintar (smart speaker) seperti Amazon Echo, Apple HomePod Mini, atau perangkat yang memiliki layar semacam Google Nest Hub Max atau Apple TV. Perangkat Hub ini biasanya dapat dikendalikan dengan perintah suara.

Lebih Nyaman dengan Smart Home

Keuntungan yang jelas yang bisa diperoleh dengan Smart Home adalah rumah yang lebih nyaman dan aman. Berkat perangkat seperti CCTV, rumah bisa diawasi setiap saat. Perangkat lain seperti baby monitor memungkinkan orang tua mengawasi bayinya meski mereka sedang berada di luar rumah. Tersedia pula sistem serupa untuk mengawasi lansia yang tinggal sendirian di rumah.

Karena sebagian besar perangkat komponen Smart Home dapat dikendalikan dari jauh, penggunaan energi juga bisa lebih efisien karena perangkat seperti lampu dan AC dapat dimatikan ketika tidak ada penghuni di rumah.

Otomasi rumah (home automation) adalah tahap selanjutnya dari rumah pintar, yang bisa membuat penghuninya lebih nyaman lagi. Pada otomasi rumah, berbagai perangkat rumah tangga tidak hanya terhubung dengan Internet, tetapi juga terhubung satu sama lain, dan dapat diprogram agar berjalan otomatis tanpa banyak campur tangan manusia. Smart Home Hub berperan penting dalam menghubungkan dan memprogram berbagai perangkat tersebut.

Masalah Keamanan dan Privasi

Seperti perangkat IoT lainnya, Smart Home tergantung pada konektivitas data dan Internet. Bila terjadi gangguan pada konektivitas data (serta listrik), fungsi perangkat pintar pada Smart Home bisa ikut terganggu, atau bahkan tidak bisa bekerja sama sekali.

Beberapa jenis perangkat Smart Home, seperti CCTV, digunakan untuk meningkatkan keamanan fisik pemiliknya. Di sisi lain perangkat juga mungkin rentan terhadap ancaman keamanan siber.

Kerentanan ini bisa disebabkan oleh pembuat perangkat yang kurang memperhatikan aspek keamanan. Misalnya, beberapa aplikasi pengendali yang digunakan ternyata mengirimkan data tanpa enkripsi, sehingga dapat disadap oleh pihak lain. Selain itu, perangkat Smart Home yang tidak lagi didukung oleh pembuatnya ternyata rentan terhadap serangan siber.

Baca juga: Teknologi BI-FAST Sebagai Solusi Pembayaran Ritel

Kontroversi Smart Home lain adalah masalah privasi. Perangkat rumah pintar banyak yang terhubung ke server milik pembuatnya lewat Internet dan vendor tidak menjelaskan data apa saja yang dikumpulkan dan dikirimkan. Tidak mengherankan bila beberapa pihak mulai merancang sistem Smart Home yang lebih memperhatikan privasi pemiliknya. Agar bisa lebih diadopsi lebih luas, kiranya vendor perlu memperbaiki praktik keamanan dan privasi produk yang dijualnya.

Lintasarta
|

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Smart Home?

Minat masyarakat mengenai Smart Home meningkat sejak 2021 lalu. Hal ini dapat dilihat dari pencarian topik-topik terkait. Penggunaan Smart Home memang memiliki berbagai keuntungan. Meski demikian, terdapat kekurangan juga. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan menggunakan Smart Home:

  • Kelebihan: rumah lebih aman dan nyaman karena terdapat berbagai sistem untuk memantau apa yang sedang terjadi. Selain itu karena dikendalikan dari jarak jauh, juga bisa menghemat pengeluaran listrik.
  • Kekurangan: tergantung pada konektivitas data dan Internet, sehingga apabila ada masalah, bisa terganggu atau tidak berfungsi sama sekali. Selain itu, terdapat masalah keamanan dan privasi.

Berita Lainnya

Layanan ‘one stop solution’ untuk perkembangan bisnis Anda!