Percepatan transformasi digital telah mendorong berbagai industri untuk mengadopsi teknologi-teknologi baru demi lancarnya operasional bisnis. Mengadaptasi teknologi atau software baru untuk keperluan bisnis merupakan langkah yang cukup berisiko. Tidak ada yang bisa menjamin apakah teknologi tersebut akan berjalan sesuai dengan ekspektasi. Oleh karena itu, biasanya pihak penyedia teknologi menawarkan untuk melakukan Proof of Concept, demo, atau Free Trial untuk memastikan bahwa teknologi mereka benar-benar berjalan semestinya dan sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan. Lalu, apa perbedaan di antara ketiganya?
Proof of Concept
Sering disebut dengan POC, proof of concept bisa juga dikatakan sebagai versi lebih formal dari Free Trial. Mirip seperti Free Trial atau coba gratis, calon pengguna juga diperbolehkan mencoba menggunakan produk tertentu selama periode waktu yang telah disepakati. Bedanya, proof of concept melibatkan impelementasi yang lebih tertarget dan terawasi.
Baca Juga: Berbagai Jenis Green Energy dan Dampaknya Terhadap Dunia IT
Tujuan dari Proof Of Concept adalah memberikan pemahaman tingkat tinggi kepada calon pengguna tentang bagaimana sebuah produk bisa digunakan untuk keperluan tertentu. Selain itu, melalui Proof Of Concept, pihak penyedia produk juga memiliki kesempatan untuk membantu menyesuaikan kemampuan produk dengan kebutuhan calon pengguna secara lebih merinci.
Nah, karena sifatnya yang lebih formal apabila dibandingkan dengan Free Trial, idealnya Proof Of Concept mengharuskan pihak penyedia produk dan calon pengguna untuk menyetujui kesepakatan resmi tertentu. Misalnya, penyedia produk harus menyediakan fasilitas dukungan teknis untuk membantu calon pengguna mengadaptasi produk setelah melakukan Proof Of Concept. Tergantung dari kesepakatan yang disetujui, durasi Proof Of Concept cenderung lebih fleksibel apabila dibandingkan dengan demo atau Free Trial.
Demo
Merupakan singkatan dari demonstrasi, demo dapat dikatakan sebagai sebuah prosedur yang memberikan gambaran singkat tentang kemampuan dan berbagai fitur suatu produk. Untuk melakukan hal tersebut, idealnya demo dilengkapi dengan presentasi produk dalam menjalankan beberapa hal pekerjaan tertentu. Tujuannya untuk memberikan pemahaman praktis kepada calon pengguna tentang bagaimana produk tersebut bekerja.
Umumnya, demo juga menjadi momen bagi calon pengguna untuk menyaksikan suatu produk bekerja pertama kalinya dan berlangsung selama sekitar 1-2 jam. Melalui demo, pihak penyedia teknologi akan menonjolkan bagian-bagian produk yang sekiranya paling dibutuhkan oleh bisnis calon pengguna. Tak harus bertemu secara langsung, sebuah demo juga dapat dilakukan secara remote menggunakan perangkat webinar.
Free Trial
Pada prosedur demo, komunikasi cenderung bersifat satu arah karena calon pengguna hanya mendapat informasi mendalam tentang software atau teknologi yang hendak digunakan. Sedangkan melalui Free trial, calon pengguna memiliki kesempatan untuk mencoba produk tersebut secara langsung di lingkungan bisnis. Tujuannya adalah agar calon pengguna memiliki pengalaman interaksi langsung dengan produk, sekaligus membuktikan sendiri fitur-fitur produk yang sebelumnya telah dijelaskan pada tahap demo.
Baca Juga: NFT: Peluang Baru untuk Seni Digital
Agar calon pengguna bisa merasakan pengalaman menyeluruh dan maksimal dari suatu produk, umumnya trial berlangsung cukup lama, yakni sekitar 30-60 hari. Biasanya, untuk produk-produk perangkat keras (hardware), ada sebuah kesepakatan agar calon pengguna melakukan pembelian produk tersebut di akhir masa trial.
Kini, Anda sudah memahami perbedaan antara Proof of Concept, demo, dan Free Trial. Singkatnya, apabila demo memberikan penjelasan awal tentang suatu produk kepada calon pengguna, maka free trial memungkinkan calon pengguna untuk mencoba sendiri kemampuan produk yang dijelaskan saat demo. Sedangkan, Proof Of Concept mirip seperti Free Trial, tetapi pelaksanaannya lebih tertarget untuk menonjolkan fitur-fitur tertentu.
Lalu, apa yang harus dilakukan setelah Proof Of Concept? Jika Anda sudah yakin untuk menggunakan produk tertentu setelah melakukan Proof Of Concept, biasanya tahap selanjutnya adalah pilot. Kali ini, produk tersebut akan benar-benar dipasang pada perusahaan Anda, tetapi sifatnya masih terbatas.
Baca Juga: Kerja di Metaverse vs Remote/Teleworking: Apa Bedanya?
Lintasarta menawarkan berbagai jenis produk ICT yang dapat Anda coba terlebih dahulu melalui Proof of Concept, demo, atau Free Trial. Silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai Proof of Concept, demo, atau Free Trial produk-produk Lintasarta.