Batu – Lintasarta terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan perwujudan Smart City diseluruh kota di Indonesia melalui solusi IT Services yang sesuai dengan komponen–komponen dalam pembangunan Smart City. Lintasarta dan Pemerintah kota Batu menandatangani kerjasama implementasi Smart City pada Jumat (21/7) di kota Batu, Jawa Timur.
Sementara President Director Lintasarta, Arya Damar memberikan semangat kepada pejabat pemerintah daerah untuk bekerjasama dan bergotong-royong untuk menjalankan Smart City.
“Lintasarta Smart City memberikan kemudahan informasi dari pemerintah kota kepada masyarakat dan wisatawan dengan Platform Command Center dan aplikasi karya anak bangsa,” kata Arya.
Menurut Arya Damar, produk Lintasarta Smart City yang diimplementasikan di Kota Batu antara lain Laporan Masyarakat, Informasi Kota, dan Smart Farming. Produk-produk tersebut akan berkolaborasi dengan Command Center Smart City yang sudah dimiliki oleh pemerintah kota Batu.
- Laporan masyarakat : memungkinkan masyarakat disuatu daerah melaporkan keadaan lingkungan disekitarnya kepada pemerintah kota tersebut
- Informasi kota : memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk mengetahui kegiatan, tempat wisata dan tempat-tempat penting lainnya seperti rumah sakit, kantor polisi, dll.
- Smart Farming : memungkinkan petani khususnya di kota Batu dapat berinteraksi dengan pemerintah daerah dan para ahli pertanian, sehingga diharapkan pengetahuan para petani akan meningkat. Serta membantu petani lokal untuk memasarkan langsung hasil panennya kepada calon pembeli.
Arya menjelaskan, Lintasarta memiliki platform Smart City berbasis cloud yang memungkinkan pemerintah daerah membuat, mengembangkan, melakukan uji coba, dan mengelola aplikasi tanpa perlu berinvestasi infrastruktur seperti storage, server, operating system, dan middleware. Kelebihan lainnya, pada platform Smart City yang disediakan, semua aplikasi sudah terintegrasi degan baik (Aplikasi tidak berdiri sendiri-sendiri). “Implementasi solusi Smart City dapat dimulai secara cepat hanya kurang dari seminggu, tidak perlu berbulan-bulan,” ujarnya.
Arya menambahkan, aplikasi yang telah dibuat juga dapat direplikasi dan dibagikan kepada pemerintah daerah lainnya, sehingga tidak perlu membuat aplikasi baru untuk di setiap daerah. Hal ini akan mendukung percepatan implementasi smart city di berbagai daerah di seluruh Indonesia, sehingga dari berbagai smart city akan menjadi smart nation.